Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani
* PDP 60 Orang
Banda Aceh — Jumlah pasien yang positif terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19) di Provinsi Aceh kini sudah bertambah menjadi enam orang.
Satu orang lagi warga Aceh yang positif terinfeksi Covid-19 diketahui Sabtu (18/4), berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen swab (usap dahak) pertama Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dilakukan oleh Balai Litbangkes RI Aceh.
Sampel swab itu diambil dari PDP berinisial NSL, laki-laki berusia 41 tahun, asal Kabupaten Gayo Lues (Galus), dan diuji dengan sistem Real Times Polymerase Chain Reaction (RT PCR), sekitar 5,5 jam, hingga memperoleh hasil Positif Terinfeksi Covid-19.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media di Banda Aceh, Sabtu, 18 April 2020.
Kepala Balai Litbangkes Aceh, dr Fahmi Ichwansyah, S.Kp, MPH menerima sampel swab dari Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Aceh Bidang Kesehatan, dan dilakukan pengujian mulai pukul 10.15 Wib, Kamis (17/4).
“Proses pengujian RT PCR swab tersebut memakan waktu sekitar 5-6 jam,” ujar Jubir yang akrab disapa SAG.
Ia menerangkan, PDP inisial NSL yang telah konfirmasi positif Covid-19 itu merupakan seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Kelud, yang asalnya dari Jawa Barat, namun istrinya warga Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
Pada tangal 8 April 2020 NSL pulang ke Gayo Lues dan masuk karantina di Balai Latihan Kerja (BLK) Gayo Lues. Baru satu malam di BLK itu, NSL menunjukkan gejala tidak sehat (lemas) dan berobat ke Puskesmas Putri Beutong, Gayo Lues.
Puskesmas Putri Beutong lalu merujuk NSL ke RSUD Gayo Lues. Hasil pemeriksaan RSUD Gayo Lues menunjukkan ada infeksi paru (pneumonia) dan hasil rapid test pun positif.
Karena itu, ia dirujuk ke RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, untuk diambil sampel swab. Setelah satu malam di RSUD Cut Mutia, PDP NSL dirujuk balik untuk dirawat di RSUD Gayo Lues pada 14 April 2020, hingga hasil swab-nya diperoleh dan ternyata Positif Covid-19.
“Hasil uji swab NSL kami laporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Pusat untuk proses registrasi nasional,” terangnya.
Pasien NSL selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk perawatan lebih lanjut di ruang Respiratory Intensif Care Unit (RICU).
“Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 ini sudah dirujuk ke RSUDZA sekitar pukul 10.00 WIB dengan didampingi petugas kesehatan,”
sebutnya.
Dengan hasil uji RT PCR terhadap spesimen swab PDP inisial NSL tersebut positif terinfeksi Covid-19, maka data akumulatif positif Covid-19 di Aceh bertambah satu kasus, menjadi 6 kasus hingga Sabtu, 18 April 2020, pukul 15.00 WIB.
“Rinciannya, 1 orang dalam perawatan, 4 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret 2020,” ungkap
Jubir SAG.
Sementara jumlah PDP lainnya berjumlah 60 orang. Ada penambahan dua orang dibandingkan data sebelumnya sebanyak 58 orang. Rinciannya, PDP masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan sebanyak 4 orang, 55 orang sudah sehat, dan 1 orang meninggal dunia.
Keempat PDP dalam perawatan tersebut berada di Kabupaten Pidie 1 orang, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) 1 orang, Aceh Tengah 1 orang, dan Bener Meriah 1 orang.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP), lanjut SAG, sebanyak 1.550 orang, yakni 221 orang dalam proses pemantauan petugas, dan 1.329 telah selesai masa pemantaannya. Ada penambahan jumlah ODP sebanyak 18 orang dibandingkan data kemarin sebanyak 1.532 orang.
“ODP yang terus bertambah merupakaan peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan. ODP dan Orang Tanpa Gejala (OTG) memiliki potensi sebagai sumber penularan baru,” sebut SAG.
Karena itu, lanjutnya, masyarakat diminta lebih waspada dan tidak panik, namun perlu proaktif mendorong ODP dan PDP untuk berobat, dan mendukung program isolasi mandiri yang harus dijalaninya.
“Tetap menjaga jarak fisik dan tetaplah di rumah saja bila tak ada kebutuhan mendesak harus keluar rumah,” harapnya.
Apabila ada kondisi terpaksa dan harus keluar rumah, agar mengenakan masker kain, segera kembali setelah urusan selesai. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir sekitar 10 detik.
“Pastikan makanan jajanan yang dibeli dan dikonsumsi memiliki kemasan dan terlindung dari pencemaran atau bibit-bibit penyakit,” pungkasnya. (m)





