Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani
Banda Aceh — Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh sudah nihil Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien positif terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19) sejak 22 Mei 2020. Sementara itu, satu lagi pasien positif penderita Covid-19 dari klaster Temboro Magetan, Jawa Timur berinisial AR (13), asal Kabupaten Bener Meriah, juga dinyatakan sudah sembuh.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu (27/5).
Saifullah menjelaskan, Tim Medis Covid-19 di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA Banda Aceh telah merawat sebanyak 16 pasien positif Covid-19 sejak pertengahan Maret 2020, yakni 15 orang sembuh dan 1 orang meninggal dunia, pada 23 Maret 2020.
Pasien terakhir yang dirawat di TICU RSUDZA Banda Aceh, berinisial AS (20), warga Kabupaten Simeulue, dia dinyatakan sembuh pada 22 Mei 2020, setelah 10 hari ditangani Tim Medis Covid-19.
Sebelum dirujuk ke RSUDZA santriwan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur, itu sempat diisolasi di RSUD Simeulue.
AS dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh setelah hasil pemeriksaan dengan rapid test menunjukkan reaktif virus, dan hasil pemeriksaan swab cairan tenggorokan dan hidungnya di laboratorium Balai Litbangkes Aceh juga mendapat konfirmasi positif Covid-19, pada 5 Mei 2020.
“AS pasien terakhir dirawat di ruang isolasi Pinere RSUDZA Banda Aceh. Kita berdoa agar tidak ada pasien baru pasca lebaran ini,” harap Saifullah.
Sembuh Lagi
Sementara itu Saifullah mengungkapkan, satu lagi pasien Covid-19 dari klaster Temboro Magetan Jawa Timur berinisial AR (13), warga Kabupaten Bener Meriah, telah sembuh dan bebas virus Corona.
AR dirawat di RSUDZA Muyang Kute Bener Meraih sejak 15 Mei 2020 dan dipastikan sembuh berdasarkan uji spesimen terakhir, dua kali berturut-turut, pada 20 dan 21 Mei 2020. Hasil uji swab dengan menggunakan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) itu ternyata sudah negatif virus Corona, pada 22 Mei 2020, malam.
“Alhamdulilah, kurang seminggu dalam penanganan intensif tim medis RSUD Muyang Kute, AR bebas virus Corona dan sudah bisa berkumpul dengan keluarganya dalam suasana hari raya kemarin,” jelas Saifullah penuh syukur.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AR mulai dirawat di ruang isolasi RSU Muyang Kute, Bener Meriah, setalah hasil uji swab cairan hidung dan cairan tenggorokannya dengan RT-PCR, di Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, terkonfirmasi positif Covid-19, pada 15 Mei 2020.
Awalnya, satriwan 13 tahun itu tidak menunjukkan gejala terinfeksi virus Corona, dan hasil pemeriksaan dengan rapid test pun menunjukkan nonreaktif. Namun, Tim Medis RSUD Muyang Kute melakukan pemeriksaan spesimen AR dengan RT-PCR, karena ia punya riwayat kontak erat dengan penderita Covid-19 lainnya, yang juga sama-sama pulang dari Ponpes Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Sejauh ini, tambah Saifullah, jumlah penderita Covid-19 di Aceh, yang berasal dari klaster Temboro, Jawa Timur, sebanyak 8 orang, yakni 4 orang dari Aceh Tamiang, 2 orang dari Bener Meriah, sisanya dari Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Simuelue masing-masing satu orang.
“Alhamdulillah, semua sembuh berkat kerja keras Tim Medis Covid-19 di rumah sakit rujukan provinsi dan kabupaten/kota, ikhtiar keluarganya, dan doa dari seluruh masyarakat Aceh,” sebutnya.
Selanjutnya Saifullah menjelaskan jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 Aceh menjadi sebanyak 19 orang, per tanggal 27 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. Rinciannya, sebanyak 1 orang dalam perawatan, 17 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret 2020.
Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 2.021 orang. Ada penambahan sebanyak 1 orang dibandingkan sehari sebelumnya, 2.020. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 43 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.978 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak ada penambahan hari ini, tetap 100 orang, dan semuanya sudah sembuh, sebanyak 99 orang. Sementara 1 orang PDP meninggal dunia pada 27 Maret 2020. (IA)



