INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Tuwanku Raja Keumala, Ulama Pejuang Bangsawan Aceh

Last updated: Sabtu, 6 Juni 2020 17:38 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Img 20200606 Wa0002
SHARE

Beliau merupakan ulama Aceh dari keturunan Bangsawan yang dekat dengan para ulama Aceh. Tuwanku Raja Keumala lahir di Keumala, Pidie pada tahun 1877 ketika Aceh sedang berkecamuk peperangan. Ayahnya Tuwanku Hasyim Bangta Muda seorang mangkubumi yang meneruskan kepemimpinan kesultanan Aceh setelah ditawannya para sultan.

Walaupun hidup Tuwanku Raja Keumala dalam masa perang Aceh, dan bahaya yang selalu mengintainya, namun tidak mengurangi semangat beliau untuk terus belajar dan mendalami agama. Beliau disebutkan berguru kepada salah seorang ulama Arab yang bernama Syekh Dorab yang ditunjuk langsung oleh ayahnya untuk mengajar Tuwanku Raja Keumala.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Selain kepada Syekh Dorab, Tuwanku Raja Keumala juga banyak belajar dari para Teungku Chik seperti Teungku Chik Pantee Geulima, Teungku Chik Cot Pling dan banyak para ulama besar lainnya, sehingga mengantarkan Tuwanku Raja Keumala menjadi seorang yang alim.

- ADVERTISEMENT -

Setelah ditaklukan Kuta Raja, maka kesultanan Aceh berpindah ke daerah Keumala Dalam, dan kesultanan Aceh yang berpusat di Keumala Dalam pun semakin terjepit. Sehingga Tuwanku Raja Keumala dan ibunya serta isteri para pemimpin lain harus hidup berpindah – pindah dan bergerilya agar tidak ditangkap Belanda.

Walaupun demikian, semangat Tuwanku Raja Keumala tidak pernah melemah dalam memperdalam ilmunya. Beliau masih belajar kepada Teungku Chik Pantee Geulima bersama sahabatnya Teungku Ismail yang kemudian dikenal dengan Teungku Chik Empeu Awee pimpinan dayah Indrapuri pertama sebelum dilanjutkan oleh Teungku Haji Ahmad Hasballah Indrapuri.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Teungku Chik Pantee Geulima ini disebutkan merupakan guru dari Abu Hasballah Meunasah Kumbang kakek dari Teungku Ahmad Dewi.

Maka tidak mengherankan karena kecintaan Tuwanku Raja Keumala kepada ilmu agama, telah mengantarkan beliau menjadi seorang ulama besar Aceh yang berasal dari keturunan bangsawan. Pada tahun 1904 berangkatlah beliau ke Mekkah dalam usia 26 tahun untuk memperdalam ilmunya dan belajar pada ulama Mekkah.

Pada periode ini dapat disebutkan bahwa para ulama yang paling berpengaruh dari Nusantara adalah Syekh Ahmad Khatib Minangkabau karena Syekh Ahmad Khatib wafat di tahun 1916 dan kemungkinan besar beliau seperguruan dengan Syekh Hasan Maksum Medan.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Adapun Syekh Nawawi al-Bantani telah lebih dahulu wafat di tahun 1897 dan Syekh Sayyid Bakri Syatta telah juga wafat di tahun 1892, Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan wafat di tahun 1886.

- ADVERTISEMENT -

Lebih kurang selama empat tahun Tuwanku Raja Keumala berada di Mekkah berguru kepada banyak para ulama Mekkah. Ketika berangkat ke Mekkah beliau memang sudah alim, belajar dari para teungku chik, dan setelah belajar dengan sungguh-sungguh dengan segenap pemahaman tentu telah mengantarkan Tuwanku Raja Keumala menjadi seorang Teungku Chik yang bangsawan.

Tahun 1908 beliau pulang ke Aceh, setahun berikutnya para ulama Aceh seperti Teungku Hasan Kruengkalee dari Yan Keudah berangkat ke Mekkah tahun 1909. Adapun yang paling lama di Mekkah disebutkan ialah Abu Indrapuri selain dari ulama lain Teungku Haji Usman Maqam Gandapura yang menetap belasan tahun.

Sepulangnya dari Mekkah Tuwanku Raja Keumala mulai menfokuskan perjuangannya dalam bidang ilmu pengetahuan. Bila di usianya 21 dahulu Tuwanku Raja Keumala lebih banyak berjuang melalui senjata, maka pada tahun 1908 mulailah beliau berjihad dengan memajukan pendidikan terutama pendidikan agama yang menjadi keahliannya.

Atas seruan Tuwanku Raja Keumala, mulailah para ulama Aceh mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan menghidupkan kembali syiar-syiar keagamaan yang selama ini terbengkalai karena keadaan peperangan. Pada tahun 19016 berdirilah Dayah Abu Kruengkale, dua tahun berikutnya berdiri pula Dayah Lambhuk.

Umumnya dayah di Aceh semakin semarak berkembang setelah tahun 1920, ditandai dengan berdirinya Dayah Hasbiyah Indrapuri di tahun 1922, dimana dijemput pulang Teungku Haji Ahmad Hasballah dari Yan Keudah Malaysia, di Aceh Selatan tepatnya Labuhan Haji juga berdiri Dayah Madrasah al-Khairiyah yang dibangun oleh Abu Ali Lampisang adek sepupu Abu Kruengkalee yang juga merupakan guru utama dari Teungku Syekh Muda Waly.

Demikian pula di Blang Pidie berdiri Jam’yatul Muslimin yang dipimpin oleh Teungku Yunus Lhoong yang kemudian di tahu 1928 dilanjutkan kepemimpinan dengan mengubah dayah tersebut menjadi Bustanul Huda Blangpidie. Demikian pula berdiri banyak dayah lainnya di Kenaloi, Piyeung, Titeu, Tanjongan, Samalanga, Cot Kuta dan dayah lainnya. Dan hampir semua ulama yang dikirim ke daerah-daerah atas rekomendasi Tuwanku Raja Keumala dan prasaran dari Abu Kruengkalee.

Selain memberi perhatian penuh dalam dunia pendidikan, Tuwanku Raja Keumala juga seorang sastrawan yang hebat. Banyak sekali karya tulis beliau dalam bentuk gubahan sastra Aceh yang merupakan saduran dari berbagai karya para ulama Arab seperti karya Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Syekh Ahmad Marzuk, Syekh Nawawi al-Bantani, al Habib Salim al-Hadhrami Yaman dan karya para ulama lainnya.

Dapat dipastikan bahwasanya Tuanku Raja Keumala merupakan Teungku Chik yang selain memiliki semangat perjuangan yang tinggi dan kepedulian yang besar terhadap Aceh, beliau juga mencintai ilmu pengetahuan agama dengan segenap jiwa dan raganya, dan segenap kemampuan yang ia miliki. Bahkan ada karya tulis beliau yang sedang ditulis namun ajal telah mendahului Teungku Chik tersebut.

Semua ulama Aceh menaruh hormat dan kagum atas kiprah Tuwanku Raja Keumala. Beliau dekat dengan para pemimpin-pemimpin Aceh, namun dalam waktu yang sama beliau juga tidak jauh dari para ulama, bahkan beliaulah bangsawannya ulama atau ulama yang berdarah bangsawan.

Beliau pernah berguru dari banyak para teungku chik dalam masa peperangan, berhasil ke Mekkah berguru dengan para masyayikh yang ada di Mekkah, dan berteman dengan ulama besar seperti Teungku Chik Empee Awee, Abu Hasan Kruengkalee, Abu Indrapuri, dan para ulama Aceh lainnya.

Beliau juga menulis banyak karya yang bermanfaat bagi ummat dan torehan itu akan dikenang sepanjang masa. Setelah pengabdian yang luar biasa bagi masyarakat Aceh maka wafatlah ulama besar bangsawan tersebut di tahun 1930 dalam usia muda 52 tahun. Rahimahullahu Rahmatan Wasi’atan.

Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)

Previous Article Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman2 Aminullah: Jika Banda Aceh Zona Merah, Setiap Orang Keluar Daerah ODP
Next Article Kapolda Kunjungi Sabang Bantu Korban Gempa Kapolda Kunjungi Sabang Bantu Korban Gempa

Populer

Masyarakat 19 desa Kecamatan Cot Girek dan Pirak Timu, Aceh Utara menuntut penyelesaian sengketa lahan dengan PTPN IV. (Foto: Ist)
Umum
PTPN IV Lakukan Kriminalisasi, 5 Warga Cot Girek Jadi Tersangka
Minggu, 23 November 2025
Kapal Aceh Hebat-1 di Pelabuhan Sinabang, Simeulue. (Foto: Ist)
Ekonomi
Kapal Aceh Hebat-1 Menuju Malaysia, Armada ke Simeulue Jangan Diabaikan
Minggu, 23 November 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
DPW PKS Aceh menggelar Rakerwil di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, 21–23 November 2025. (Foto: Ist)
Politik
PKS Aceh Gelar Rakerwil di Takengon, Kader Diminta Utamakan Kepentingan Rakyat
Minggu, 23 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?