INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Abu Keumala, Ulama Ahli Tauhid Yang Kuat Ingatannya

Last updated: Selasa, 16 Juni 2020 06:25 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Img 20200616 Wa0000
SHARE

Beliau dilahirkan di wilayah Seuneudon Aceh Utara pada tahun 1928. Namun masyarakat Aceh secara umum menyebutnya dengan panggilan Abu Keumala. Biasanya para ulama dinisbahkan kepada tempat tinggal atau tempat lahir seperti Teungku Chik Tanoh Abee, Abu Ujong Rimba, Abu Kruengkalee, Abu Lam U, Abu Lambhuk, Abu Indrapuri dan ulama lainya.

Namun Teungku Syihabuddin Syah disebut dengan Abu Keumala merupakan panggilan beliau ketika masih menjadi santri di Dayah Labuhan Haji, disebabkan beliau pernah belajar lama di Dayah Keumala Pidie.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Bahkan banyak murid Abuya Syekh Muda Waly yang juga dipanggil dengan nama yang berbeda-beda menunjukkan ciri khas baik yang mereka miliki, seperti al-Mantiqi, sebuah panggilan Abuya kepada muridnya Abon Samalanga yang dikenal ahli dalam ilmu logika atau ilmu mantiq.

- ADVERTISEMENT -

Ada pula murid yang dipanggil dengan nama wilayahnya seperti Abu Abdullah yang disebut dengan Teungku Tanoh Mirah dan santri lainnya yang umumnya menjadi ulama dan pengawal agama di wilayahnya masing-masing.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di kampung halamannya dan belajar dasar-dasar keilmuan dari ayahnya, mulailah Teungku Syihabuddin Syah atau Abu Keumala merantau ke daerah lainnya untuk menuntut ilmu.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Lembaga dayah yang beliau tuju pertama ialah Dayah Keumala yang pada waktu itu masih memiliki Teungku Chik, pimpinannya merupakan salah satu ulama berpengaruh di Keumala Pidie.

Beberapa tahun di Keumala, beliau sudah mendalami berbagai cabang ilmu keislaman dari guru-gurunya di Dayah Keumala. Dan kelak beliau juga menikah dengan salah satu cucu gurunya di Keumala.

Dengan penguasaan ilmu yang telah memadai, Abu Keumala kemudian menuju ke Dayah Darussalam Labuhan Haji untuk belajar dari guru besar dan pendiri Dayah Darussalam Labuhan Haji Abuya Syekh Muda Waly al-Khalidy.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Masa kedatangan Abu Keumala termasuk periode awal, kemungkinan besar beliau satu periode dengan Abu Aidarus Riau, Abu Marhaban Kruengkalee, Abu Imam Syamsuddin Blangporoh dan beberapa ulama lainnya.

- ADVERTISEMENT -

Periode selanjutnya merupakan periode Abu Tanoh Mirah, Abon Abdul Aziz Samalanga, dan Abuya Doktor Muhibbudin Waly. Abu Keumala termasuk lebih dahulu pulang kampung bila dibandingkan dengan para ulama lainnya seperti Abon Samalanga.

Abu Keumala di tahun 1953 telah merantau ke Medan untuk mengembangkan ilmunya disana ketika keadaan Aceh kurang kondusif. Sedangkan Abuya Aidarus pulang ke Kampar Riau pada tahun 1956, juga demikian dengan Abu Samsuddin Blangporoh dikirim oleh Abuya Muda Waly ke Sangkalan untuk menjadi guru bagi masyarakat Sangkalan pada tahun 1956.

Adapun para ulama yang periode sesudah mereka yang juga sudah alim-alim sebelum ke Darussalam mereka pulang di tahun 1957 seperti Abu Abdullah Tanoh Mirah, tahun 1958 Abon Samalanga.

Di Tahun 1953 umumnya juga banyak para ulama yang baru tiba di Darussalam seperti Abu Usman Lhueng Ie tiba di tahun 1952, Abu Muhammad Zamzami Lam Ateuk di tahun 1953, dan para ulama lainya.

Kebanyakan murid-murid Abuya yang belajar di kelas Bustanul Muhaqqiqin telah pernah belajar lama di dayah lainnya, sehingga memiliki ilmu yang memadai untuk masuk dikelas Bustanul Muhaqqiqin yang diistilahkan dengan kelas “Doktor” di Dayah Darussalam pada Labuhan Haji.bMata pelajaran yang diajarkan oleh Abuya di kelas ini termasuk berat.

Para ulama yang belajar di kelas Bustanul Muhaqqiqin mengkaji Kitab Tuhfatul Muhtaj karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami, seorang Imam Besar dalam Mazhab Syafi’i.

Abuya hanya membaca beberapa baris saja yang kemudian dikaji secara tahqiq dan tadqiq artinya secara mendalam. Dan para ulama yang berhadir paling tidak sudah melakukan muraja’ah ke berbagai referensi lainnya untuk Matan Tuhfah yang dibaca dan diulas oleh Abuya.

Bahkan Abuya sendiri memiliki menulis Hasyiah diatas Hasyiah Syekh Syarwani dan Syekh Ubbadi bila beliau memiliki pandangan yang berbeda dari dua ulama besar tersebut yang mensyarah dan mengulas Kitab Tuhfah Imam Ibnu Hajar al-Haitami.

Dalam iklim yang demikianlah Abu Keumala dibimbing oleh Abuya Muda Waly. Selain itu Abu Keumala memiliki ingatan yang kuat dan bagus. Beliau mampu mengingat secara mendetil setiap apa yang diajarkan oleh Abuya walaupun telah berlalu puluhan tahun.

Hal ini terbukti ketika Abuya Muhibbudin Waly meminta kepada Abu Keumala untuk menulis sebuah tulisan yang menggambarkan keseharian Abuya Syekh Muda Waly yang disebut dengan Wadhifah Abuya, beliau mampu mengingat kebiasaan yang dilakukan Abuya dari hari Senin sampai Minggu dan beliau juga mengingat persis kejadian-kejadian yang terjadi di Dayah Darussalam selama beliau belajar di dayah tersebut.

[pullquote]Sehingga disebutkan bahwa Abu Keumala mampu menarasikan setiap benda yang dilihatnya menjadi bahan ceramahnya, yang dikupas secara mendetil dan terperinci. Hal ini kemudian membentuk sebuah kemampuan dalam diri beliau untuk menjelaskan pembahasan rumit dalam kajian ilmu tauhid menjadi sesuatu yang ringan dan mudah dipahami.[/pullquote]

Pembahasan tauhid merupakan pembahasan yang tidak mudah karena memiliki banyak rambu-rambu yang sulit dipahami oleh masyarakat umum, dan Abu Keumala berusaha menjelaskannya dalam karya besar beliau yang disebut dengan Risalah Makrifah dalam beberapa jilid.

Setelah menjadi alim, berangkatlah beliau ke Medan pada usia 25 tahun, terhitung mulai tahun 1953 sampai tahun wafatnya 2004, Abu Keumala telah mendidik ummat Islam di Medan dengan lembaga pendidikannya Miftahussalam dan pengajiannya Safinatussalamah, serta berbagai terobosan positif lainnya yang dibuat Abu Keumala untuk mencerdaskan masyarakat dan menanamkan nilai ketauhidan di dalam hati mereka.

Berbagai kontribusi besar tersebut menjadikan masyarakat Medan secara khusus merasa kehilangan ketika wafatnya Abu Keumala di tahun 2004. Dan Aceh secara umum juga kehilangan salah satu ulama yang ahli dalam kajian tauhid. Rahimahullah rahmatan Was’atan.

Ditulis Oleh:
Circle CroppedDr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)

Previous Article Pegawai BPPA di Jakarta mendaftarkan dirinya di website 'Database Masyarakat Aceh', Senin (15/6) Data Warga di Perantauan, Aplikasi ‘Database Masyarakat Aceh’ Diluncurkan
Next Article Img 20200616 154257 557 Kajati Lantik Wakajati Aceh Bersama Tiga Kajari

Populer

Umum
Listrik Padam Total, Aceh Gelap Gulita: Sistem Transmisi Kembali Alami Gangguan
Sabtu, 15 November 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Aceh
Tgk Muhammad Yunus Terpilih sebagai Ketua Badan Baitul Mal Aceh
Sabtu, 15 November 2025
TTI mendesak PPK proyek Gedung Kampus Unimal untuk memutuskan kontrak dengan PT Bumi Karsa, kontraktor asal Makassar dengan nilai kontrak Rp117,76 miliar. (Foto: Ist)
Umum
TTI Desak PPK Proyek Gedung Kampus Unimal Putuskan Kontrak PT Bumi Karsa
Minggu, 16 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
 

Memuat Komentar...
 

    Logo Info Aceh
    Selamat datang di Website INFOACEH.net
    Username atau Email Address
    Password

    Lupa password?