Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar
Banda Aceh — Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh kembali melakukan pendataan terhadap aset di bawah pengelolaan pihaknya yang ada di Kota Banda Aceh.
Kepala Dispar Kota Banda Aceh Iskandar, mengatakan ada belasan aset berupa bangunan sedang dilakukan pendataan yang terletak di sejumlah titik di Kota Banda Aceh, diantaranya Simpang Ulee Lheue, Taman Wisata Meuraxa, Simpang Mesra dan PLTD Apung.
“Dimana bangunan tersebut saat ini ada yang sudah difungsikan atau disewakan dan ada juga yang belum,” kata Iskandar, Senin (22/6).
Menurut Iskandar, bangunan-bangunan tersebut akan segera difungsikan atau disewakan kembali agar dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sehingga juga hasil sewa tersebut bisa masuk ke PAD, tentunya para pihak penyewa langsung menyetor kepada rekening pemerintah daerah tidak melalui perantara,” jelasnya.
Menurut Iskandar, berdasarkan hasil pantauan tim verifikasi aset Dispar Kota Banda Aceh, saat ini ada beberapa bangunan yang dipakai oleh pedagang kuliner seperti di Simpang Mesra, tetapi mereka tidak membayar sewa dan tidak mengantongi surat perjanjian sewa menyewa dengan Dinas Pariwisata Banda Aceh.
“Ada yang sudah dua tahun tidak mau bayar sewa tempat, dan sudah kami surati dan akan segera kami tertibkan, apabila mereka enggan membayar sewa akan kami ambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Adapun aset yang saat ini berada di bawah Dispar Kota Banda Aceh diantaranya, enam bangunan kuliner di kawasan Simpang Mesra, kemudian di areal Simpang Tiga Kuliner Ulee Lheue terdapat dua unit bangunan kuliner.
Sedangkan di kawasan PLTD Apung terdapat lima unit kios, seterusnya di kawasan Ulee Lheue Park terdapat 5 unit bangunan kuliner, dan 5 unit bangunan berlokasi di Taman Wisata Meuraxa. (IA)
