Anggota Komisi V DPR R, H. Ruslan M Daud
Jakarta — Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H. Ruslan M Daud (HRD), kembali menyoroti pembangunan jalan menuju ke Makam Pahlawan Nasional, Cut Meutia di Aceh Utara dimana sebelumnya sudah dikunjungi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR) pada Februari 2020.
“Sangat menyesakkan hati kita ketika melihat kondisi jalan menuju ke Makam Cut Meutia yang rusak parah. Dimana letak penghargaan negara kepada beliau. Padahal jasa beliau dalam berjuang memerdekakan bangsa ini sangat luar biasa. Makanya Bapak Menteri, kita berkewajiban memastikan bahwa negara hadir sebagai wujud penghargaan negara. Tolong diprioritaskan pembangunannya di tahun 2021,” tegas HRD sembari mengingatkan bahwa pembangunan jalan ke Makam Cut Mutia juga salah satu rekomendasi Komisi V saat melakukan kunjungan kerja ke Aceh Utara pada Desember 2019.
Hal itu disampaikan HRD dalam rapat dengar pendapat antara Kementerian PUPR dengan Komisi V DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (24/6) dengan agenda membahas Pendahuluan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2021.
HRD mendorong Menteri PUPR beserta jajarannya menindaklanjuti sejumlah usulan infrastruktur strategis di Aceh.
HRD juga menyoroti pembangunan jembatan Enang-Enang di Bener Meriah, jembatan evakuasi Lhokseumawe, Jembatan Peureulak di Aceh Timur, duplikasi jembatan Peudada dan pembangunan jalan dua jalur di Bireuen serta pelebaran jalan Kota Lhokseumawe-Aceh Utara guna mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Arun.
“Khusus jembatan Peudada, posisinya sangat sakral karena cuma satu-satunya penghubung antara Banda Aceh dan Medan di Pantai Timur Aceh. Jika jembatan ini roboh, bisa dipastikan ekonomi Aceh akan lumpuh dan lalu lintas akan macet total. Karenanya, harus kita antisipasi sedini mungkin mengingat kondisi jembatan sekarang sudah berusia lebih dari 25 tahun,” ungkapnya.
Di Direktorat Jenderal Cipta Karya, HRD mengingatkan Menteri PUPR terkait dengan janji Presiden Joko Widodo untuk membangun stadion representatif di Bireuen. Ia menyatakan, saat menghadiri Kenduri Kebangsaan 22 Februari 2020, Presiden Jokowi menyampaikan akan mengakomodir usulan masyarakat Bireuen tersebut dan meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menindaklanjutinya, yang saat itu turut mendampingi presiden.
Di samping itu, HRD juga menyampaikan tentang usulan rehabilitasi Masjid Agung di Kabupaten Bireuen yang merupakan masjid bersejarah karena menjadi tempat dimana Presiden Soekarno mengasingkan diri setelah agresi Belanda kedua di DIY.
“Jadi Kota Bireuen pernah menjadi Ibu Kota Negara ketiga RI. Masjid yang berada di pusat Kota Bireuen tersebut memiliki nilai sejarah penting bagi bangsa ini. Untuk itu, mohon Pak Menteri memberikan diskresi khusus supaya rehab masjid tersebut dapat ditangani menggunakan APBN,” harapnya sambil menambahkan tentang usulan pembangunan pasar Idi yang sudah disampaikan sebelumnya kepada Direktur Jenderal Cipta Karya.
Bupati Bireuen 2012-2017 ini juga meminta Menteri untuk menindaklanjuti rekomendasi Komisi V saat melakukan kunjungan kerja ke Aceh Desember lalu yaitu pembangunan pengaman pantai di Bireuen.
Di samping itu, ada juga usulan untuk pengaman tebing Sungai Peusangan serta rehab jaringan Irigasi Pante Lhong. “Khusus pengaman pantai dan sungai, kondisinya sudah sangat membahayakan warga karena abrasinya semakin memburuk. Jika tidak ditangani segera, maka akan menimbulkan kerugian lebih besar baik itu risiko ekonomi maupun keselamatan,” sebut politisi PKB ini.
Selanjutnya, HRD juga meminta Menteri PUPR mengejar target pembangunan sejumlah proyek multiyears di Aceh termasuk waduk Keureuto, Daerah Irigasi Jambo Aye di Aceh Utara dan proyek rehabilitasi jaringan irigasi Baro Raya di Kabupaten Pidie yang terjadi penundaan pengerjaan pada 2020 akibat pandemi Covid-19.
“Jika ini tidak dikawal serius, maka akan terjadi penundaan dan meleset dari target penyelesaian,” tambahnya.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam responnya menyampaikan, akan menindaklanjuti sejumlah aspirasi masyarakat Aceh yang disampaikan HRD. “Salah satu yang akan kita tangani dalam tahun 2021 adalah pembangunan jalan menuju ke makam Cut Meutia. Ini sudah masuk dalam prioritas kita. Disamping itu, kita juga sudah anggarkan untuk pelebaran jalan di Lhokseumawe serta duplikasi jembatan Peureulak seperti usulan Pak Ruslan tadi,” demikian Menteri Basuki sambil menambahkan jajarannya akan melihat kesiapan usulan-usulan lainnya untuk selanjutnya dianggarkan pembangunan fisiknya. (IA)



