INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Teungku Syekh Haji Abbas, Ulama Besar Lambirah

Last updated: Minggu, 5 Juli 2020 19:03 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 8 Menit
SHARE

Beliau lahir dari keluarga ulama dan pemuka agama masyarakat Lambirah, Aceh Besar. Ayahnya adalah Teungku Chik Muhammad Lambirah merupakan seorang ulama dan pendiri Dayah Lambirah. Dari Teungku Chik Muhammad Lambirah menurunkan dua orang ulama besar Aceh pada masanya yaitu Teungku Syekh Haji Abbas yang dikenal dengan Teungku Chik Lambirah, pelanjut estafet kepemimpinan Dayah Lambirah dan Teungku Syekh Haji Jakfar yang dikenal dengan Teungku Chik Lamjabat, pendiri Dayah Jeureula.

Sejak kecil Teungku Abbas Lambirah telah dididik dan dipersiapkan oleh orang tuanya untuk menjadi seorang ulama dan pengayom agama di wilayahnya. Pendidikan awal Teungku Abbas Lambirah ialah langsung kepada ayahnya yang juga sebagai ulama terkemuka di Lambirah kecamatan Suka Makmur Aceh Besar.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Dengan segenap kesungguhan beliau belajar kepada ayahnya, sehingga mengantarkan Teungku Abbas Lambirah menjadi seorang remaja yang alim dan saleh. Bekal keilmuan tersebut kemudian beliau perdalam dari para ulama lainnya, bahkan sampai ke Mekkah hingga mengantarkan seorang Teungku Abbas Lambirah menjadi ulama yang mendalam ilmunya.

- ADVERTISEMENT -

Setelah dibekali dengan dasar-dasar keilmuan Islam yang memadai dari orang tuanya, Teungku Abbas Lambirah melanjutkan pendalaman keilmuannya kepada seorang ulama di wilayah Seulimuem kepada ulama dan pejuang Aceh, pimpinan Dayah Teungku Chik Tanoh Abee yaitu Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee yang dikenal mumpuni dalam kajian keilmuan Islam secara mendalam.

Teungku Chik Abdul Wahab merupakan seorang ulama besar yang juga lama belajar di Mekkah. Melihat kepada tahun lahirnya 1810 kemungkinan besar beliau ketika di Mekkah segenerasi dengan Syekh Nawawi al Bantani dan berguru kepada Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan yang merupakan pemuka Ulama Mekkah dan Mufti Syafi’i pada zamannya.

Disebutkan pula bahwa Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee bersambung sanad langsung kepada gurunya Syekh Sayyid Zaini Dahlan Syekh Utsman bin Hasan ad Dimyathi.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Selain sebagai seorang ulama, Teungku Chik Tanoh Abee juga pejuang dalam perang Aceh.

Beliau, Teungku Chik Di Tiro, Teungku Chik Kuta Karang, dan Teuku Panglima Polem merupakan tokoh kunci dalam perang Aceh 1881-1891 dan pada tahun 1894 Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee wafat. Kepada Teungku Chik inilah Teungku Abbas Lambirah memperdalam berbagai kajian keilmuan, melanjutkan pendalaman ilmunya yang pernah beliau pelajari dari ayahnya Teungku Chik Muhammad Lambirah.

Melihat kepada tahun lahir, pada saat wafatnya Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee, usia Teungku Abbas Lambirah sekitar 24 tahun, karena beliau dilahirkan pada tahun 1870, lebih tua dua tahun dari adiknya yang juga ulama Teungku Jakfar Lamjabat yang lahir tahun 1872.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Selain belajar kepada Teungku Chik Tanoh Abee, Teungku Abbas Lambirah disebut juga pernah belajar kepada beberapa ulama besar lainnya seperti kepada Teungku Syekh Abdussalam Lamgugob yang dikenal dengan Teungku Chik Di Lamgugob, seorang ulama pejuang dalam perang Aceh, beliau dikenal dengan kealimannya dalam ilmu mantik.

- ADVERTISEMENT -

Kealiman Teungku Chik Lamgugob dalam ilmu mantik sama dengan penguasaan Teungku Chik Lampaloh dalam bidang tafsir. Sehingga ada semacam adagium yang berkembang di masyarakat “bila ingin belajar mantik, bergurulah kepada Teungku Chik Lamgugob, dan bila ingin menjadi ahli tafsir, maka bergurulah kepada Teungku Chik Lampaloh”.

Setelah beberapa lama berguru kepada Teungku Syekh Abdussalam Lamgugob, Teungku Abbas Lambirah juga berguru kepada ulama lainnya yang juga pejuang dalam perang Aceh yaitu Teungku Chik Ahmad Buengcala yang merupakan ulama dan pendiri dayah di Buengcala.

Teungku Chik Ahmad Buengcala juga teman akrab dari Teungku Syekh Muhammad Saman Di Tiro atau yang dikenal dengan Teungku Chik Di Tiro dan Teungku Chik Ahmad Buengcala disebutkan syahid dalam peperangan di wilayah Tangse.

Diantara muridnya yang terakhir adalah Teungku Syekh Aidarus bin Teungku Khatib Sulaiman yang dikenal dengan Abu Mesjid Sabang Lamno, gurunya Abu Muhammad Salim Mahmudi dan Abu Muhammad Darimi Nyak Badai, pelanjut estafet Dayah Bustanul Aidarusiah Leupee Lamno.

Setelah belajar secara tekun kepada para ulama tersebut, tentu telah mengantarkan beliau menjadi seorang ulama yang rasikh ilmunya. Walaupun demikian, Teungku Abbas Lambirah masih merasakan kadangkalan ilmunya, sehingga mengantarkan beliau untuk mengembara ke tempat yang lebih jauh di Kota Mekkah.

Keberangkatan beliau ke Mekkah sekitar tahun 1906 bila mengacu kepada tahun berangkat adik beliau Teungku Jakfar Lamjabat. Di Mekkah kematangan keilmuan Teungku Syekh Abbas Lambirah bermula. Pada tahun kedatangan beliau di Mekkah, ulama lainnya yang juga tiba dalam waktu yang berdekatan adalah Tuwanku Raja Keumala seorang ulama dan bangsawan Aceh murid dari Teungku Chik Pantee Geulima.

Sekitar tujuh tahun beliau di Mekkah, Teungku Syekh Haji Abbas Lambirah kemudian pulang ke Aceh untuk melanjutkan estafet keilmuan para ulama Aceh. Sepulangnya dari Mekkah, beliau melanjutkan kepemimpinan Dayah Lambirah yang sebelumnya dipimpin oleh ayahnya Teungku Chik Muhammad Lambirah.

Sedangkan adiknya Teungku Syekh Haji Jakfar mendirikan lembaga pendidikannya di Jeureula masih dalam kawasan Aceh Besar. Dari Syekh Abbas Lambirah dan Syekh Jakfar tersebut jaringan ulama baru di Aceh Besar dan Banda Aceh.

Teungku Syekh Abbas Lambirah yang dikenal dengan Teungku Chik Lambirah, memiliki murid yang juga seorang ulama berpengaruh pada masanya yaitu Teungku Syekh Ibrahim yang merupakan guru besar pendiri JADAM Montasik.

Teungku Syekh Ibrahim juga pelanjut kepemimpinan Dayah Lamnga yang sebelumnya dipimpin oleh Teungku Haji Muhammad Yunus yang dikenal dengan Teungku Chik Di Dayah Lamnga. Sedangkan Teungku Syekh Jakfar yang dikenal dengan Teungku Chik Lamjabat, memiliki murid yang dikenal sebagai pembaharu pendidikan di Aceh Besar yaitu Teungku Abdul Wahab Kenaloi Seulimuem, pendiri Dayah Najdiah Kenaloi, guru dari Prof. Ali Hasymi mantan Gubernur Aceh.

Selain memiliki murid yang menjadi para ulama berpengaruh, Teungku Chik Lambirah memiliki beberapa anak yang melanjutkan estafet keilmuannya seperti Teungku Hamzah, yang merupakan ayah dari Teungku Haji Soufyan Hamzah Imam Besar Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebelum era Prof Azman Ismail.

Sedangkan Teungku Chik Lamjabat, salah satu anaknya menikah dengan Teungku Haji Abdussalam Meuraxa yang merupakan ulama Aceh dari Kutaraja Banda Aceh. Selain itu, Teungku Haji Abdussalam Meuraxa juga murid kepada Teungku Chik Lambirah dan Teungku Chik Lamjabat dan Teungku Haji Abdussalam Meuraxa juga pernah berguru kepada ulama Bangsawan Aceh Tuwanku Raja Kemala yang merupakan teman sepengajian Teungku Chik Lambirah dan Teungku Chik Lamjabat ketika di Mekkah.

Dan kemungkinan ketiganya berguru kepada Syekh Sayyid Ahmad bin Sayyid Bakhri Syatta yang merupakan anak dari penulis Hasyiah I’anatuththalibin. Karena Syekh Sayyid Bakhri Syatta lebih duluan wafat sekitar tahun 1894, lahir sekitar tahun 1848 yang juga guru utama dari Syekh Ahmad Khatib Minangkabau dan ulama nusantara lainnya.

Pada masa kepemimpinan Teungku Syekh Abbas Dayah Lambirah berada pada puncaknya, namun setelah beliau wafat maka dayah tersebut pun tidak ada yang melanjutkannya. Artinya kebesaran dayah mereda dengan wafat tokoh besarnya. Setelah berkiprah secara luas untuk masyarakatnya, pada tahun 1934 wafatlah ulama besar Lambirah tersebut. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI Al-Washliyah Banda Aceh)

Previous Article Aramiko Aritonang Gantikan Hendra Budian
Next Article Ayo Dukung dan Vote Destinasi Aceh di API Award 2020

Populer

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini
250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan
Senin, 24 November 2025
Aceh
Gubernur Aceh Bantah Mentan Amran Sulaiman: Tak Ada Aturan yang Dilanggar Masuknya 250 Ton Beras ke Sabang  
Selasa, 25 November 2025
Syariah
Abuya Syekh Amran Wali: Cinta Dunia Membuat Seseorang Sulit Ikhlas dalam Ibadah
Selasa, 25 November 2025
Ekonomi
Bukan Impor, BPKS Tegaskan 250 Ton Beras Thailand Masuk Sabang Sah Sesuai Aturan FTZ
Senin, 24 November 2025
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi
Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang
Jumat, 21 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?