Humas RIAB mengunjungi beberapa panti asuhan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, dan menyerahkan bantuan dari santri, Ahad (18/10)
Banda Aceh – Hubungan Masyarakat Ruhul Islam Anak Bangsa (Humas RIAB) mengunjungi beberapa panti asuhan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Ahad (18/10).
Sejumlah panti asuhan yang dikunjungi antara lain UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe Dinas Sosial Aceh, Panti Asuhan Al-Kazem, dan Rumah Singgah Syariah BLFL.
Pada kunjungan tersebut Humas RIAB memberikan bantuan yang dikumpulkan dari santri-santri berupa pakaian layak pakai dan sejumlah uang tunai.
“Ini bentuk dari pembelajaran guna menumbuhkan kepedulian sosial yang dipelajari di luar sekolah. Mengunjungi panti asuhan dan menjalin silaturrahmi dengan pemilik dan penghuni panti dan saling berbagi pengalaman,” kata Waka Humas RIAB Ustadz Muhammad Fadhilah, Lc M.Us saat kunjungan pertama di UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe yang berlokasi di Keutapang, Aceh Besar.
Kepala UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe Dinas Sosial Aceh, Abdul Jabar menyampaikan panti tersebut ditempati 42 anak dengan usia yang berbeda mulai dari SD sampai SMA dengan latar belakang berbeda. Ada yang dari latar belakang anak terlantar, mengemis di jalan dan juga anak yatim piatu.
“Anak-anak di Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe diberikan fasilitas seperti asrama, makanan, tempat olah raga, pelatihan keterampilan dan lain-lain oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial,” jelasnya.
Kunjungan kedua ke Panti Asuhan Al-Kazem di Desa Lagang, Darul Imarah Aceh besar yang diasuh Ustadz Abdul Manaf. Panti Asuhan putri ini ada sejak 2005 dan saat ini ditempati 30 orang anak.
“Anak-anak yang tinggal di sini mulai SD, SMP dan SMA dan dari berbagai daerah seperti Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues dan beberapa daerah lainnya. Mereka juga datang dengan berbagai latar belakang seperti yatim piatu, anak-anak terlantar, muallaf dan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu,” jelas istri dari pengasuh Panti Asuhan Putri Al-Kazem.
Dalam kesempatan itu, Ketua Departemen Humas RIAB Putri, Fitrah Khairina juga berbagi motivasi untuk semangat dalam belajar, tidak menjadikan keterbatasan ekonomi sebagai alasan tidak dapat meraih cita-cita.
“Setiap orang punya waktu dan jalan sukses berbeda. Allah memberikan kemampuan yang sama dalam diri setiap orang namun yang membedakannya adalah usaha dan doa,” jelas santri RIAB tersebut yang kini sedang menempuh studi di kelas XII.
Terakhir kunjungan ke Rumah Singgah Syariah Blood Life For Life (BLFL) di Lampriet, Banda Aceh. Rumah Singgah Syariah BLFL didirikan sebagai upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat kurang mampu dan mengalami kesulitan tempat tinggal saat menjalani pengobatan.
“Rata-rata pasien dengan penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan berulang seperti pengobatan kemo untuk pasien kanker. Rumah singgah ini juga menyediakan bantuan biaya pengobatan, makan selama mereka membutuhkan perawatan, ongkos pulang dan pergi sampai biaya ambulans saat ada pasien luar kota yang meninggal dunia,” jelas pendiri BLFL, Michael Oktaviano.
BLFL juga memiliki program untuk membantu anak-anak muallaf, sakit atau kurang mampu yang kemudian di sekolahkan. BLFL sekarang memiliki cabang di Jakarta dan Jawa Tengah. Michael meminta doa kelancaran membangun klinik gratis yang diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak mampu.
Di BLFL santri RIAB melihat sendiri bagaimana Michael Octaviano memberikan seluruh kemampuannya melayani masyarakat kurang mampu sejak 6 tahun lalu.
“Di sini kami melihat langsung banyak sekali masyarakat yang membutuhkan bantuan. Kami berharap di luar sana banyak anak-anak muda yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk saling bahu membahu membantu orang-orang yang membutuhkan,” tutur Haris Dijani, Ketua Departemen Humas Putra yang saat ini menempuh studi akhir di MA RIAB. (IA)
