INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Syariah

Kekerasan dan Pencabulan Anak Marak di Aceh, Ini Beberapa Faktor Pemicu

Last updated: Jumat, 19 Maret 2021 00:06 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Aceh Assoc Prof Dr Tgk H Muhammad AR MEd mengisi pengajian KWPSI di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Rabu (17/3) malam
SHARE

Banda Aceh — Kasus kekerasan dan pencabulan terhadap anak kian marak terjadi di Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Butuh pengawasan ketat dari keluarga dan lingkungan untuk meminimalisir hal tersebut agar tidak terus berlanjut di Aceh.

Demikian diungkapkan Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak (KP2A) Aceh Assoc Prof Dr Tgk H Muhammad AR MEd saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (17/3) malam.

Ustaz Ismu Ridha: Kerusakan Alam Akibat Ulah Manusia, Menjaga Bumi Bagian dari Ibadah

Dalam kajian tersebut, Tgk Muhammad AR mengatakan banyak faktor yang memicu tingginya angka kekerasan terhadap anak tersebut. Salah satunya adalah tingkat pendidikan orangtua yang rendah.

- ADVERTISEMENT -

Berdasarkan pantauan KP2A Aceh di lapangan, kekerasan terhadap anak di Aceh cukup bervariasi. Hal paling menyedihkan adalah rudapaksa (pemerkosaan) yang dilakukan oleh ayah kandung terhadap sang anak.

Namun menurut Muhammad, banyak kejadian-kejadian tersebut tidak ditindaklanjuti secara hukum oleh keluarga dengan pertimbangan rasa malu.

- ADVERTISEMENT -
ilustrasiTidur di Dalam Masjid
Tidur di Masjid, Boleh Tapi Jangan Sembarangan: Ini Penjelasan Ulama

“Modus operandinya berbeda-beda. Orang yang tidak kita sangka, yang seharusnya mereka bagus mendidik anak di bidang agama justru melakukan hal yang tidak pantas kepada anaknya,” ungkap Muhammad.

Ketua Dewan Dakwah Aceh ini lantas mengingatkan bahwa Islam telah mengajarkan setiap muslim untuk merawat anak-anak mereka. Dia juga menyebutkan Allah tidak akan menyayangi orang-orang yang tidak sayang terhadap anaknya sendiri.

Pengertian sayang terhadap anak yang dimaksud adalah memberikan ilmu bukan sekadar harta. Tgk Muhammad AR kemudian mengutip Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari, ”Orang yang penyayang itu bukan hanya menyayangi dirinya sendiri, tetapi mereka yang menyayang dirinya dan orang lain.”

Akademisi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tgk Saifuddin A. Rasyid
Krisis Akhlak Kian Mengkhawatirkan, Tidak Malu Lagi Pamer Perilaku Menyimpang

Muhammad kemudian melanjutkan, “Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang, kalau kita tidak sayang kepada anak?”

- ADVERTISEMENT -

Selain faktor pendidikan, pengaruh globalisasi dan teknologi juga menjadi pemicu kekerasan dan pencabulan terhadap anak-anak di Aceh.

Selama ini banyak orang tua yang lalai mengawasi buah hati mereka lantaran terlalu fokus terhadap urusan duniawi.

Padahal, perkembangan teknologi yang pesat juga dapat menjerumuskan anak menjadi korban atau berprilaku negatif.

“Anak itu seperti kertas putih, siapa yang mengotori anak? Orang tua dan lingkungan,” kata Muhammad lagi.

Lebih lanjut Tgk Muhammad mengingatkan kepada masyarakat untuk menghindari aksi kekerasan terhadap anak. Kalau anak melakukan pembangkangan jangan langsung main pukul.

Bahkan Allah sudah sampaikan dalam Alquran bahwa diantara anak dan istri kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian. Ia menyontohkan seperti kisah Kabil, anak Nabi Adam. Begitu juga dengan anak dan istri Nabi Nuh.

Dirinya juga menyontohkan sikap para ulama terdahulu, di saat menghadapi anak mereka buruk akal. Apa yang dilakukan? Yaitu mendoakan mereka dan memohon ampunan kepada Allah, karena Allah itu maha pengampun.

“Ada baiknya kalian memaafkan atau mengampuni mereka. Allah saja maha pengampun dan penyayang. Kalau anak nakal jangan dimarahi, orang tua doakan anak agar dia bisa baik,” sarannya.

“Saya ambil satu contoh para ulama duhulu melihat anaknya buruk akal, lantas berdoa ampunilah saya ya Allah mungkin ini kesalahan saya masa lalu, dan kesalahan saya jangan ditimpakan kepada anak -anak saya,” ucapnya.

Bercermin dari kisah para nabi dan sikap para ulama terdahulu, maka saat menghadapi anak buruk akal janganlah langsung menyalahkan sikap dan kelakuan mereka, apalagi sampai meluapkan kekesalahan hingga melakukan kekerasan terhadap anak.

“Allah sudah sampaikan bahwa anak dan istri bisa jadi musuh, maka berhati – hatilah kalau bisa maafkan mereka, doakan mereka agar menjadi baik. Jangan marahi mereka, apalagi sampai berbuat kasar, karena Allah maha pengampun.”

Untuk itu dia berharap kepada orangtua untuk tidak memarahi anak-anak mereka ketika melakukan kesalahan. Namun, orangtua perlu instropeksi diri dengan sering meminta ampunan kepada Allah SWT.

Muhammad kemudian mengatakan prilaku anak merupakan cerminan daripada sifat orangtua mereka. Hal inilah yang kemudian di Aceh dikenal tamsilan bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.

Lebih lanjut Muhammad mengatakan pelaku kekerasan terhadap anak seringkali dilakukan oleh orang terdekat dan yang tidak memiliki rasa kemanusiaan.

Selain itu, kekerasan terhadap anak juga dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dia menyontohkan beberapa kasus kekerasan terhadap anak di Aceh yang dilakukan oleh ayah tiri korban.

Sayangnya seringkali ibu korban memilih diam dalam kasus-kasus seperti itu lantaran takut tidak lagi mendapat nafkah. Hal ini sangat mengecewakan karena sang ibu justru mengorbankan masa depan sang anak.

Di sisi lain, ada juga orangtua yang kurang awas dalam memerhatikan kehidupan sang anak. Misalnya ketika anak membeli handphone seharga jutaan rupiah tanpa menyelidiki asal usul uang untuk membeli barang tersebut. Padahal pengawasan-pengawasan seperti itu dinilai penting. Apalagi jika sampai terjadi perubahan gaya hidup dan penampilan pada anak, terutama anak perempuan.

“Kita harus lihat anak, minimal satu jam dalam satu hari. Jangan sampai kita keluar dari pintu depan, anak keluar dari pintu belakang,” ujar Muhammad AR.

Faktor lain yang turut menyebabkan hancurnya masa depan seorang anak adalah perceraian. Keluarga broken home kerap memisahkan anak-anak sehingga berkurangnya rasa kasih sayang terhadap mereka.

Beberapa kasus bahkan menyebabkan anak menyukai saudara sedarah lantaran sudah lama berpisah. “Anak laki-laki ikut ayah, yang perempuan ikut ibu sehingga ketika bertemu saat besar (merasa asing),” kata Muhammad lagi.

Pemicu lain rusaknya moral atau terlantarnya anak-anak lantaran sikap ketidakpedulian dari orang sekitar. Saat ini, menurut Muhammad AR, banyak orang yang mulai bersikap individualistis dengan lebih memilih menjaga anak masing-masing.

Sikap seperti ini membuat mereka tidak lagi peduli dengan apa yang dilakukan anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Masing-masing jaga aneuk droe. Padahal pernyataan seperti itu sudah keluar dari Islam, kenapa? Karena agama Islam itu nasehat, saling menasehati, ketika ada orang memberikan nasehat kepada kita seharusnya kita ucapkan terima kasih,” sebut Muhammad. (IA)

Previous Article Ustadz Masrul Aidi Isi Ceramah Isra’ Mi’raj di Polresta Banda Aceh, Ini Pesannya Untuk Polisi
Next Article Terima Kunjungan GM PLN Aceh, Kapolda: Jangan Segan Minta Bantuan Polisi

Populer

Surat Warga
Pejabat Perlu Jaga Ucapan, Jangan Main Api di Ruang Publik 
Senin, 17 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Plt Kadisdik Aceh Murthalamuddin melaporkan perkembangan program strategis sektor pendidikan ke Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem). (Foto: Ist)
Pendidikan
Plt Kadisdik Aceh Lapor ke Mualem: Hak Guru dan Beasiswa Yatim Cair, SK Kepsek dalam Proses
Senin, 17 November 2025
Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc MA, alumni Dayah Darul Ulum Tanoh Mirah, Peusangan, Bireuen gagal jadi Komisioner Baitul Mal Aceh. (Foto: Ist)
Aceh
Raih Nilai Tertinggi, Alumni Tanoh Mirah Gagal Jadi Komisioner Baitul Mal Aceh
Senin, 17 November 2025
Kebakaran hebat melanda Pesantren Islam Ar Rabwah di Gampong Krung Lam Kareung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, pada Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Aceh
Pesantren Ar Rabwah Indrapuri Ludes Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
Senin, 17 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Kebijakan baru Pemerintah Indonesia yang membuka peluang umrah secara mandiri kini memberi masyarakat lebih banyak pilihan untuk beribadah ke Tanah Suci.
Syariah

Umrah Mandiri vs Travel: Mana Lebih Hemat dan Aman?

Sabtu, 1 November 2025
Sekretaris Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Aceh Besar, Ustaz Masrur Marzuki Sufi SSos MAg
Syariah

Bangun Akhlak Pemuda Dimulai dari Rumah dan Orang Tua

Sabtu, 1 November 2025
Tgk. Shafwan Bendadeh SHI MSh, Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah STISNU Aceh
Syariah

Tgk. Shafwan Bendadeh: Jangan Tunggu Kaya untuk Berwakaf

Jumat, 24 Oktober 2025
Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Ustaz Ahmad Qushairi Lc MAg
Syariah

Kebahagiaan Sejati Lahir dari Takwa, Bukan dari Harta dan Jabatan

Jumat, 17 Oktober 2025
Syariah

Perubahan Nasib Suatu Kaum Dimulai dari Diri Sendiri, Pesan Al-Qur’an untuk Umat

Jumat, 10 Oktober 2025
Imam Besar Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Tgk Saifuddin A. Rasyid
Syariah

Umat Islam Jangan Latah Respon Informasi yang Diterima

Jumat, 3 Oktober 2025
Penyuluh Agama Islam Kabupaten Aceh Besar, Drs Tgk Syaiful Mar AAI
Syariah

Kepemimpinan Rasulullah Aktual Sepanjang Zaman

Sabtu, 27 September 2025
Syariah

Busana Tak Sesuai Syariat, Pengendara di Aceh Besar Terjaring Razia

Kamis, 25 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?