TIDAK terasa kita sudah memasuki hari ke-28 Ramadhan, Senin (9/5/2021). Meski berada di pengujung hari-hari Ramadhan, umat muslim masih punya kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Sebagaimana pesan Nabi, Lailatul Qadar terdapat pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, tepatnya pada malam ganjil (malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
“Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir Ramadhan.” (HR Al-Bukhari)
Setiap muslim tentu menginginkan Lailatul Qadar karena keutamaannya lebih baik dari 1.000 bulan. Allah Ta’ala berfirman: “Lailatul Qadri Khoirun Min Alfi Syahrin (malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Imam An-Nakho’i mengatakan: “Amalan di Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan).” (Latho-if Al Ma’arif, halaman 341)
Inilah keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa. Bahkan, dalam satu riwayat dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena didasari iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari No 1901)
Muncul pertanyaan, bagaimana tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar tersebut? Para Salafunas Saleh (ulama terdahulu) mengatakan, sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba, maka Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk beramal saleh lagi setelahnya.
Ulama besar kelahiran Mekkah, As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki (wafat 2004) menyebutkan ada 8 tanda orang mukmin yang telah memperoleh Lailatul Qadar :
- Hatinya lembut
- Mudah menangis
- Menyesali dosa-dosa lalu
- Merasa malu kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
- Rindu kepada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Senantiasa merasa tenang dan lapang dada
- Bertambah rajin beribadah dan beramal saleh
- Rindu berjumpa dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Orang yang Tidak Mendapat Lailatul Qadar
Adapun empat golongan yang tidak akan mendapatkan Lailatul Qadar diterangkan dalam Kitab Al-targhib wat Tarhib:
فَإِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ يُنَادِيْ جَبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : مَعَاشِرَ الْمَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ فَيَقُوْلُوْنَ يَا جَبْرَائِيْلُ فَمَا صَنَعَ اللهُ فِيْ حَوِاِئجِ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ أُمَّةِ أَحْمَدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَيَقُوْلُ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِمْ فِيْ هَذِهِ الَّيْلَةِ فَعَفَا عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةُ فَقُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ هُمْ قَاَل رَجُلٌ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَعَاقٌّ لِوَالِدَيْهِ وَقَاطِعُ رَحِمٍ وَمُشَاحِنٌ. قِيْلَ وَمَنْ الْمُشَاحِنُ قَالَ : هُوَ الْمُصَارِمُ . يَعْنِيْ الَّذِيْ لَا يُكَلِّمُ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ
Maka ketika fajar telah meyingsing, Malaikat Jibril menyeru: Wahai para Malaikat, silakan pergi! silahkan pergi! maka mereka bertanya: Wahai Malaikat Jibril, apa yang akan diperbuat Allah terhadap kepentingan-kepentingan orang-orang mukmin dari Umat Muhammad?
Jibril menjawab: Allah memperhatikan mereka maka Dia akan mengampuni mereka, kecuali empat orang. Kemudian para sahabat bertanya: Siapakah mereka Ya Rasul? Rasulullah menjawab: “Mereka adalah (1) Orang yang selalu meminum minuman keras, (2) Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, (3) Orang yang memutus tali silaturrahim, (4) Orang yang bermusuhan (tidak tegur sapa) dengan saudaranya melebihi tiga hari.
Demikian tanda-tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar. Amiin. (IA/SINDOnews)
