BANDA ACEH — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Aliman, mengatakan Aceh memiliki banyak komoditas unggulan yang ekonomis dan menjadi produk unggulan ekspor, khususnya ikan dari sektor perikanan.
“Dari data yang kami miliki, tujuan ekspor ikan-ikan yang berasal dari Aceh, bukan hanya wilayah Asia, tapi sampai ke Amerika dan Eropa.
Namun banyak ikan-ikan yang dihasilkan dari laut Aceh itu, diekspor melalui pelabuhan yang ada di luar Aceh, terutama pelabuhan terdekat yang ada di sekitar Aceh,” ungkap Aliman.
Hal itu disampaikannya saat mendampingi Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Qanun (Raqan) Tata Niaga Komoditas Aceh (TNKA) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berkunjung ke Pelabuhan Malahayati Aceh Besar, Selasa sore (5/10).
Kunjungan itu dilakukan guna meninjau kesiapan pelabuhan tersebut dalam melakukan kegiatan ekspor komoditas Aceh jika nantinya Qanun TNKA disahkan, serta mencari masukan untuk penyempurnaan rancangan qanun TNKA.
“Memang ada beberapa produk yang diekspor langsung dari Aceh yaitu via udara, namun jumlahnya sangat terbatas hanya beberapa ratus kilogram. Selain itu, biaya untuk mengekspor via udara juga lebih mahal, hanya produk-produk tertentu saja yang memiliki nilai jual tinggi yang bisa diekspor via udara, seperti Lobster dan tuna yang memiliki kualitas nilai A,” tambahnya.
Aliman juga menambahkan, pihaknya juga banyak menerima laporan bahwa ikan-ikan hasil laut Aceh menjadi pemasok hingga 80 persen untuk tempat-tempat pengolahan ikan yang ada di Sumatera Utara.
“Ikan-ikan yang diekspor ini sebagiannya memiliki nilai jual tinggi. Maka dari itu, diharapkan ikan-ikan di Aceh bisa langsung diekspor langsung dari Aceh, yang mana dampaknya akan lebih dirasakan manfaatya bagi mayarakat Aceh,” ujarnya. (IA)



