INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Ekonomi

Ekspor Via Pelabuhan Aceh, Terkendala Karantina, Izin dan Minimnya Komoditas

Last updated: Sabtu, 9 Oktober 2021 02:18 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Pertemuan Tim Pansus Raqan TNKA DPRA dengan Pelindo Lhokseumawe saat meninjau Pelabuhan Krueng Geukueh, Kamis (7/10) siang
SHARE

LHOKSEUMAWE — Manajer Bisnis PT Pelindo Cabang Lhokseumawe Bukhari, memaparkan kondisi Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe yang memiliki kedalaman 7-9 meter, telah memadai untuk melakukan kegiatan kepelabuhanan dan bongkar muat, dengan sejumlah sarana dan prasarana yang telah dimiliki pelabuhan tersebut saat ini.

“Hanya saja, Pelabuhan Lhokseumawe ini masih memerlukan support dari pihak eksternal untuk pengembangan pelabuhan agar tumbuh menjadi lebih baik ke depannya,” jelas Bukhari.

Anggaran Pemerintah Aceh Terbatas, Pengadaan Ferry Rute Krueng Geukueh–Penang Terkendala

Hal itu disampaikannya saat menyambut Tim Pansus Rancangan Qanun (Raqan) Tata Niaga Komoditas Aceh (TNKA) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang meninjau
Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe dan beraudiensi dengan manajemen PT Pelindo Cabang Lhokseumawe, Kamis siang (7/10).

- ADVERTISEMENT -

Kepala Syahbandar Operasional Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe Azwar, mengatakan banyak pengusaha yang datang dan meminta informasi mengenai pelabuhan. Namun, banyak dari pengusaha tersebut tidak kembali dan melakukan aktivitas ekspor ataupun impor.

“Saya tidak tahu penyebabnya kenapa. Jadi mereka hanya datang mencari informasi, tapi tidak kembali,” jelasnya.

- ADVERTISEMENT -
Kendaraan menunggu antrian untuk menyeberang dari Pelabuhan Penyeberangan Sinabang, Kabupaten Simeulue. (Foto: Ist)
Tim Pemenangan Prabowo di Aceh Minta Presiden Tambah Armada Transportasi ke Simeulue

Pelabuhan Krueng Geukueh yang berstatus pelabuhan pengumpul, lanjut Azwar, telah memiliki nama besar di luar, karena memiliki sertifikat Statement Of Compliance Of A Port Facility (SOCPF).

“Dengan adanya sertifikat ini, maka Pelabuhan Lhokseumawe ini bisa mendatangkan kapal berbendera asing. Semua kapal-kapal asing bisa masuk ke mari. Tidak semua pelabuhan bisa dimasuki pelabuhan berbendera asing, tapi Pelabuhan Krueng Geukueh bisa. Tinggal bagaimana kita memikirkan bagaimana menghidupkan dan memajukannya lagi,” imbuhnya.

Syahbandar Lhokseumawe, kata Azwar, siap mendatangkan kapal-kapal dari luar, jika di Pelabuhan Krueng Geukueh memiliki kapal yang akan mengangkut barang dari Aceh.

Pembina dan Founder Koperasi Syariah Al Mutawakkil Amal Hasan.
Koperasi Syariah Al Mutawakkil Bina Ribuan Usaha Mikro Dukung Program Ekonomi Kreatif

“Tapi masalahnya, apa yang kita angkut dari sini? Ini yang harus diupayakan agar para pengusaha di Aceh dapat membawa dan mengirimkan barangnya lewat pelabuhan ini,” ujarnya.

- ADVERTISEMENT -

Sementara perwakilan pengusaha pelayaran (Indonesia National Shipowners Associattio/INSA), Ahsanuddin, mengatakan untuk melakukan ekspor langsung ke luar negeri, sangat sulit mendatangkan kapal-kapal bermuatan besar berbendera asing.

“Karena kita orientasinya ke luar negeri kan butuh kapal asing, tapi masalahnya jika di Belawan itu datang dengan kapal bermuatan 5 ribu kontainer, itu di sana sudah terkumpul kontainernya dan tinggal diangkut saja ke kapal. Jadi, jika pengirimannya ke luar negeri, itu bisa langsung berangkat. Tapi jika dia datang ke sini (Lhokseumawe) untuk mengambil kontainer cuma sepuluh, dengan biaya labuh dia atau biaya konsumsi minyak yang dikeluarkan, itu tidak imbang dengan barang yang dia bawa. Jadi, bukan tidak didatangkan kapal asing untuk membawa barang-barang konvensional atau komoditi Aceh, karena kita tahu juga di Aceh belum ada satupun perusahaan trader yang bisa mengumpulkan (membeli, menyimpan dan menjual kembali barang). Jadi jika ada hadir perusahaan pengumpul dari luar ke sini mungkin bisa, karena kita tidak punya, jadi sulit mendatangkan kapal asing,” ungkapnya.

“Mungkin kalau untuk kapal lokal itu bisa. Jika ada komoditas lokal, itu tinggal diangkut ke Belawan atau ke Tanjung Priok. Jadi, ini harus dipikirkan solusinya. Jika kita mau melakukan ekspor, maka yang harus kita hadirkan adalah armada yang akan membawa barang itu ke luar negeri. Jangan sampai nanti pengusaha kecil yang mau membawa barangnya ke Belawan tidak bisa lagi, tapi di pelabuhan kita tidak ada armada,” tambahnya.

Pengusaha lainnya, Nazaruddin, yang merupakan pelaku eksportir di Lhokseumawe mengatakan pihaknya mengalami kesulitan jika ekpor harus dilakukan di Pelabuhan Krueng Geukueh.

Hal itu dikarenakan, saat mengimpor barang ke luar negeri, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengiriman barang ke negara tujuan.

“Misalnya kopi, itu harus dilakukan karantina tumbuh-tumbuhan yang saat ini adanya di Medan. Sedangkan ikan itu karantinanya di Banda Aceh. Jadi tidak mungkin kami mengirim barang ke Medan atau Banda Aceh hanya untuk karantina, lalu bawa barang lagi ke mari untuk diekspor. Selain itu, persoalan izin-izin juga menjadi kendala, di mana di Belawan, sudah ada pihak yang memproses izin serta syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mengekspor barang ke luar negeri.

Di Pelabuhan kita itu tidak ada, maka kami mengharapkan di pelabuhan ini bisa tersedia pelayanan satu pintu, mulai dari proses karantina, fumigasi, surveyor, bea cukai, serta kepengurusan-kepengurusan lainnya yang dibutuhkan untuk mengekspor barang. Karena, negara tujuan itu jika satu syarat saja tidak terpenuhi, maka barang kita disuruh putar balik bawa pulang,” ungkapnya.

“Jadi, jika pelabuhan ini mau melakukan ekspor, maka pemerintah harus menyediakan dulu kepengurusan syarat satu pintu ini. Jadi setiap orang bawa barang, sudah ada yang menangani kebutuhan syarat dan dokumen untuk kebutuhan ekspor di pelabuhan,” tambah Dek Gam–sapaan akrab Nazaruddin.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus TNKA, Tantawi, mengatakan pihaknya akan menampung saran-saran dan masukan tersebut, untuk dibahas nantinya dalam perumusan dan penyempurnaan Raqan TNKA.

“Semoga saja, kami dapat segera merampungkan rancangan qanun ini, dengan harapan menjadi regulasi yang bermanfaat untuk masyarakat Aceh dan meningkatkan perekonomian Aceh ke depannya.

Untuk itu, kami juga mengharapkan dukungan dari semua pihak agar rancangan qanun ini, dapat dirumuskan secara sempurna dan tidak hanya menjadi pajangan nantinya jika qanun ini disahkan,” tutupnya. (IA)

Previous Article Khutbah di Mess Aceh, Lem Faisal: Akhlak Umat Islam Sekarang Tidak Seperti Dicontohkan Rasulullah
Next Article Pecahkan Rekor Nasional, Lifter Putri Nurul Akmal Raih Emas ke-6 Untuk Aceh

Populer

Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Opini
Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti
Kamis, 20 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Direktur Umum dan Keuangan PT. PEMA Tgk Muhammad Nur menyerahkan zakat perusahaan tahun 2024 kepada Baitul Mal Aceh yang diterima Ketua BMA Abon Yunus di aula Kantor BMA, Kamis (20/11/2025). (Foto: Ist)
Aceh
PT. PEMA Serahkan Zakat Perusahaan Rp1,3 Miliar ke Baitul Mal Aceh
Kamis, 20 November 2025
Hanzirwan Syah, mantan Sekretaris Tim Pemenangan Mirwan–Baital Mukadis pada Pilkada 2024. (Foto: Ist)
Umum
Oknum Mengaku Kerabat Bupati Aceh Selatan Minta Uang ke Penerima Bantuan Rumah
Jumat, 21 November 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Kota Lhokseumawe kembali mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi di Aceh.
Ekonomi

Pengangguran di Lhokseumawe Masih Tertinggi di Aceh, Capai 8.036 Orang

Kamis, 20 November 2025
Pemerintah Aceh menegaskan operasional Kapal Aceh Hebat-1 pada rute Calang–Simeulue tetap berjalan seperti biasa. (Foto: Ist)
Ekonomi

Pemerintah Aceh Klarifikasi Isu Kapal Aceh Hebat-1: Rute Calang–Simeulue Tetap Berjalan

Kamis, 20 November 2025
Wagub Aceh Fadhlullah meresmikan Dapur MBG SPPG di Gampong Muenasah Krung, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya, Rabu (19/11). (Foto: Ist)
Ekonomi

Wagub: Kebutuhan Telur MBG di Aceh Jangan Bergantung ke Sumut

Rabu, 19 November 2025
Koordinator Transparansi Tender Indonesia (TTI) Nasruddin Bahar.
Ekonomi

Dana Otsus Aceh Perlu Dipisah dari APBA, Pengelolaan Diatur Lewat Badan Khusus

Rabu, 19 November 2025
Sekda Aceh M Nasir Syamaun menyerahkan Rancangan RAPBA Tahun 2026 senilai Rp10,33 triliun yang diterima Wakil Ketua DPRA Ali Basrah, Selasa (18/11). (Foto: For Infoaceh.net)
Ekonomi

Pemerintah Aceh Ajukan RAPBA 2026 Senilai Rp10,33 Triliun

Rabu, 19 November 2025
Barcode BBM subsidi 394 ribu nopol kendaraan diblokir Pertamina Patra Niaga karena melakukan aktivitas mencurigakan dalam pembelian Solar dan Pertalite. (Foto: Ist)
Ekonomi

Pertamina Blokir Barcode BBM Subsidi 394 Ribu Kendaraan, Tak Bisa Lagi Isi Pertalite-Solar

Selasa, 18 November 2025
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi.(Foto: Ist)
Ekonomi

Whoosh Membengkak, Semua Dijawab “Satu Pintu”: KCIC Lempar Bola Utang ke Danantara

Senin, 17 November 2025
Tim SKK Migas bersama Mubadala Energy, Senin (17/11) melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas BPKS Sabang sebagai rencana lokasi shorebase migas Blok Andaman. (Foto: Infoaceh.net/Andi Armi)
Ekonomi

SKK Migas dan Mubadala Energy Tinjau Rencana Lokasi Shorebase Blok Andaman di Sabang

Senin, 17 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?