INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Aceh dan Ancaman Tiga Gunung Api

Last updated: Jumat, 10 Desember 2021 22:26 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 8 Menit
Gunung Peut Sagoe, gunung berapi aktif di Geumpang, Kabupaten Pidie
SHARE
Oleh: Ir Faizal Adriansyah MSi*

LETUSAN gunung Semeru pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 mengejutkan kita semua, pasalnya kita tidak pernah mendapat info baik di media cetak maupun medsos tentang aktifnya gunung Semeru.

Maka wajar kita semua terkesima dengan kejadian bencana tersebut. Menurut informasi dari masyarakat yang mengalami musibah, erupsi yang terjadi sangat mengejutkan dan mendadak, mereka langsung diterjang oleh abu dan awan panas yang bergerak sangat cepat.

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan

Dalam kurun waktu dua jam, awan panas itu sudah menerjang permukiman warga di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.

- ADVERTISEMENT -

Korban pun berjatuhan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Senin (6/12 pukul 20.15) setidaknya 34 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.

Secara awam kita pahami biasanya status gunung api selalu diumumkan terutama kepada warga sekitar gunung api oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

- ADVERTISEMENT -
Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti

Tentu BPBD berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berwenang menetapkan status gunung api aktif.

Ada empat status gunung api aktif yaitu Normal (Level I) adalah kondisi gunungapi yang tidak memperlihatkan adanya kelainan berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.

Status Waspada (Level II) terjadi bila adanya peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Status Siaga (Level III) apabila peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan kawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung dan cenderung mengarah ke letusan awal.

- ADVERTISEMENT -

Status Awas (Level IV) ditandai dengan letusan awal berupa abu/asap dan berdasarkan analisa data pengamatan akan terjadi letusan utama.

Mengapa letusan gunung Semeru terkesan tiba-tiba tanpa didahului peringatan Status Gunung Api?

Fenomena letusan gunung berapi di Indonesia ternyata tidak selalu sama, para pakar vulkanologi mengatakan ada gunung api yang meletus dengan erupsi yang cukup besar setelah itu berhenti dan istirahat dalam waktu lama, tipe ini termasuk gunung api Semeru.

Gunung Semeru tercatat pernah erupsi pada 1 Desember 2020 namun tidak menimbulkan bencana seperti kejadian Sabtu 4 Desember 2021. Para ahli mengatakan erupsi 2020 sebenarnya telah meninggalkan banyak rempah-rempah batuan di sekitar dinding kawah dan tubuh gunung Semeru.

Tumpukan batuan ini semakin bertambah dengan adanya erupsi yang baru, keadaan semakin diperparah dengan adanya hujan sehingga lumpur lahar semakin banyak dan membesar mengalir menerjang kewilayah pemukiman di bawah.

Karakter ini berbeda dengan gunung-gunung lain seperti gunung Merapi atau Sinabung. Dinamika magma dari gunung tersebut bergerak simultan, artinya erupsi terjadi dengan intensitas kecil dan sangat sering berlangsung bisa bertahun seperti yang kita lihat pada aktivitas gunung Sinabung maupun gunung Merapi.

Dengan adanya letusan gunung Semeru yang terkesan tiba-tiba, sangat penting bagi wilayah di Indonesia untuk mewaspadai aktifitas gunung api yang ada didaerah masing-masing.

Sistem peringatan dini yang tidak sampai ke masyarakat dan tata ruang pemukiman yang berada di wilayah rawan bencana disebut oleh pakar vulkanologi menjadi beberapa faktor yang menyebabkan munculnya korban jiwa dalam erupsi Gunung Semeru.

Indonesia sendiri tercatat sebagai negeri yang paling banyak memiliki gunung api, paling tidak tercatat ada 127 gunung api aktif yang tersebar di seluruh Indonesia yang baru terpantau sekitar 69 buah.

Menariknya sebaran gunung api tersebut membentuk busur sehingga disebut “busur vulkanik” ini bukan sebuah kebetulan tapi merupakan hasil proses pembentukan gunung-gunung api di Indonesia sangat erat kaitannya dengan posisi tektonik Indonesia yang diapit tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Hindia-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.

Ketiga lempeng tersebut masih aktif dan terus menekan kepulauan Indonesia.

Di Indonesia kita mengenal klasifikasi gunung api aktif dengan tiga Tipe. Gunung api Tipe A yaitu gunung api yang tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

Gunung api Tipe B adalah gunung api sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.

Gunung api Tipe C dimana sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkat lemah.

Gunung Api Tipe A peluang meletus kembali sangat mungkin karena itu menjadi perhatian khusus dan dilokasi gunung api tersebut dibuat Pos Pengamatan Gunungapi yang memonitor aktivitas gunungapi.

Aceh sendiri memiliki 3 gunung api kelas A yaitu Seulawah Agam, Peut Sagoe dan Burni Telong dengan sejarah letusan tercatat sejak zaman penjajahan Belanda. Seulawah Agam pernah meletus tahun 1839, 1927, 1975 dan tahun 2012 pernah juga menampakan peningkatan aktivitas.

Peut Sagoe tercatat pernah menunjukan aktivitas vulkanik tahun 1918, 1919, 1920, 1998, 2000 kemudian Burni Telong tahun 1837, 1839, 1856, 1919, 1924. Berbagai catatan aktivitas vulkanik di atas membuktikan kepada kita bahwa gunung api tersebut masih aktif dan perlu diwaspadai.

Proses kesiagaan terhadap bencana ini sering dikenal dengan istilah mitigasi.

Mitigasi itu dapat kita analogkan seperti kita naik pesawat terbang, tidak ada seorang pun yang di dalam pesawat tersebut ingin pesawatnya mengalami musibah.

Namun kita semua harus mendengarkan arahan pramugari apabila terjadi keadaan darurat mulai dengan memakai masker oksigen, cara menggunakan pelampung, mengetahui posisi pintu darurat dan tahapan-tahapan penyelamatan lainnya sehingga ketika terjadi bencana kita telah tahu apa yang harus dilakukan.

Begitulah kiranya juga dengan bencana alam seperti letusan gunung api, tidak ada seorangpun yang berdoa bencana datang, tetapi ketika bencana itu menerpa apa yang harus kita lakukan?

Setidaknya pengetahuan tersebut bisa membantu mengurangi risiko bencana baik korban harta maupun jiwa. Sering sekali kita menghadapi bencana dengan kepanikan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Padahal bencana alam sudah sering kali terjadi dan berulang. Seharusnya upaya preventif harus kita utamakan untuk mengurangi resiko bencana. Penanganan bencana selama ini lebih pada reaktif pasca bencana yang sifatnya kedaruratan dan antisipasi yang “instan” dan sesaat yaitu bila ada bencana saja baru kita sibuk mengatasinya.

Pola seperti ini sudah terbukti menjadikan korban dan kerugian akibat bencana terus bertambah, bahkan aset-aset yang vital seperti sekolah, rumah sakit, perkantoran, irigasi, sawah ladang, tidak sedikit setiap tahun mengalami kerusakan bahkan dokumen-dokumen penting yang tidak dapat dinilai dengan uang juga banyak yang musnah.

Mengenalkan gunung api pada masyarakat melalui sosialisasi, simulasi bukan untuk membuat masyarakat takut dan cemas, tapi justru untuk mendekatkan mereka dengan alam, bersahabat dengan gunung api sehingga memahami gejala-gejala yang muncul apabila gunung api tersebut suatu saat meletus.

*Penulis adalah Geolog yang juga aktif sebagai Mubaligh di Aceh

Previous Article Wali Kota Bandung Meninggal Saat Akan Naik Mimbar Jadi Khatib Salat Jum’at
Next Article Sembilan Putra Aceh Masuk Pengurus DPP KNPI Periode 2021-2024

Populer

Aceh
Jembatan Kutablang Bireuen Putus Diterjang Banjir, Lumpuhkan Transportasi Banda Aceh–Medan
Jumat, 28 November 2025
Aceh
12 Warga Bener Meriah Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor, Belasan Hilang
Jumat, 28 November 2025
Surat Warga
Aceh Darurat Bencana: Kendalikan Harga, Selamatkan Rakyat dari Kelaparan
Jumat, 28 November 2025
Aceh
Seantero Aceh Dilanda Banjir-Longsor: Ulah Oknum Perusak Hutan dan Tambang Ilegal
Jumat, 28 November 2025
Aceh
Banjir Rendam Gampong Tibang Pidie, Warga Mengungsi ke Badan Jalan Negara
Kamis, 27 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sabtu, 15 November 2025
Riza Syahputra
Opini

Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Rabu, 12 November 2025
dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Jumat, 31 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?