INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Syariah

Pentingnya Mempelajari Ilmu Syar’i Untuk Beribadah dengan Benar

Last updated: Sabtu, 5 Maret 2022 03:41 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 12 Menit
SHARE
Oleh: Dr Muhammad Yusran Hadi Lc MA

ILMU syar’i adalah ilmu yang diturunkan oleh Allah ta’ala kepada Rasul-Nya berupa keterangan dan petunjuk. Dengan ungkapan lain, ilmu syar’i adalah ilmu yang digunakan untuk memahami syariat Islam.

Ilmu inilah yang dipuji dan disanjung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. (Syarhu Riyadhish Shalihin: 5/413).

Ustaz Ismu Ridha: Kerusakan Alam Akibat Ulah Manusia, Menjaga Bumi Bagian dari Ibadah

Yang termasuk ilmu syar’i yaitu ilmu Tauhid, Aqidah, Akhlak, Tajwid, Fiqh, Ushul Fiqh, Maqashid asy-Syariah, Ulumul Qur’an (ilmu-ilmu Al-Qur’an), Ulumul Hadits (ilmu-ilmu hadits), bahasa Arab dan ilmu lainnya yang digunakan sebagai alat untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah.

- ADVERTISEMENT -

Sejatinya seorang muslim itu lebih peduli dan memprioritaskan belajar ilmu syar’i dari ilmu lainnya. Sebab, tanpa ilmu syar’i, seseorang tidak mengetahui ajaran Islam, tidak dapat mengamalkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan benar, tidak dapat bertauhid yang benar, tidak dapat beribadah yang benar serta tidak mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, mana yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang petunjuk dan mana yang sesat.

Dengan ilmu syar’i inilah kita dapat mengetahui, memahami dan mengamalkan ajaran Islam (Al-Quran dan Sunnah Rasul saw) secara benar, sehingga kita selamat dunia akhirat. Rasulullah bersabda, “Aku tinggalkan kepada kamu dua hal, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul saw.” (HR. At-Tirmizi). Oleh karena itu, ilmu syar’i berfungsi untuk menangkal berbagai ajaran sesat.

- ADVERTISEMENT -
ilustrasiTidur di Dalam Masjid
Tidur di Masjid, Boleh Tapi Jangan Sembarangan: Ini Penjelasan Ulama

Ilmu syar’i adalah amal shalih dan ibadah yang paling mulia, karena ilmu termasuk jenis jihad di jalan Allah ta’ala, sebagaimana firman Allah ta’ala, “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga diriya.” (At-Taubah: 122).

Begitu pentingnya menuntut ilmu syar’i sehingga Allah ta’ala melarang umat Islam pergi berjihad semuanya tanpa ada beberapa orang yang menuntut ilmu syar’i, meskipun jihad adalah suatu kewajiban dan amal ibadah yang paling agung. Namun, orang yang menuntut ilmu syar’i diberi dispensasi meninggalkan jihad.

Ilmu syar’i adalah syarat mutlak untuk mencapai kebahagian dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, kebutuhan manusia terhadap ilmu syar’i sangat mendesak, sama halnya seperti kebutuhan manusia terhadap makanan dan minuman. Tanpa makan dan minum, manusia tidak dapat hidup. Begitu pula dengan ilmu syar’i.

Akademisi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tgk Saifuddin A. Rasyid
Krisis Akhlak Kian Mengkhawatirkan, Tidak Malu Lagi Pamer Perilaku Menyimpang

Tanpa ilmu syar’i manusia tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah, petunjuk dan sesat serta perintah dan larangan. Karena, ilmu itu adalah cahaya. Maknanya, ilmu itu petunjuk dan penerang hidup manusia, baik urusan dunia maupun akhirat.

- ADVERTISEMENT -

Oleh karena itu, ilmu syar’i berfungsi untuk menangkal berbagai penyimpangan dalam agama seperti ajaran sesat, syirik, khurafat, takhayul, bid’ah dan sebagainya.

Dengan ilmu syar’i kita dapat bertauhid kepada Allah ta’ala dengan benar. Kita mengetahui kewajiban dalam bertauhid dan beriman kepada Allah ta’ala. Begitu pula kita mengetahui hal-hal yangmembatalkan keimanan dan tauhid.

Hal ini sangat penting diketahui, mengingat perbuatan syirik dapat membatalkan tauhid dan keimanan. Selain itu, dosa syirik itu tidak ada ampunan di sisi Allah dan divonis sesat oleh Allah ta’ala.

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang ia kehendaki. Dan barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.” (An-Nisa’: 116).

Selama ini, makna syirik hanya dipahami sebatas menyembah selain Allah ta’ala. Padahal, meminta pertolongan kepada makhluk yang diyakini bisa mendatangkan kemaslahatan dan kemudharatan seperti benda-benda yang diyakini keramat, kuburan-kuburan wali/orang shalih, dan tradisi-tradisi yang diyakini dapat memberi berkah atau menolak bala termasuk syirik.

Allah ta’ala telah mengecam dan membantah perbuatan tersebut dengan firman-Nya, “Katakan (Muhammad), “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi dirinya sendiri?” (Ar-Ra’d: 16).

Rasulullah sendiri tidak mampu mendatangkan manfaat dan menolak bala terhadap dirinya, sebagaimana Allah tegaskan dalam firman-Nya, “Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak punya kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi diriku kecualai apa yang dikehendaki Allah..” (Al-A’raf: 188).

Maka, tauhid yang benar adalah hanya Allah lah yang berhak disembah dan dimohon pertolongan, sebagaimana firman Allah ta’ala, “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (Al-Fatihah: 5).

Begitu pula termasuk perbuatan syirik orang-orang yang mengaku dirinya mengetahui hal-hal yang ghaib seperti tukang ramal, dukun, tukang tenun dan tukang sihir. Sebab, hanya Allah lah yang mengetahui persoalan yang ghaib, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad) tidak ada seorang pun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara ghaib kecuali Allah saja.” (An-Naml: 65).

Allah juga berfirman, “(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya” (Al-Jin: 26-27). Selama ini, banyaknya perbuatan syirik yang timbul di tengah masyarakat akibat tak paham persoalan tauhid secara benar.

Dengan ilmu Syar’i, seseorang dapat mengetahui aqidah yang benar yang wajib diyakini dan diikuti yaitu aqidah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dikenal dengan nama aqidah Ahlussunnah Wal jama’ah. Inilah aqidah yang benar.

Adapun aqidah selain aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah adalah aqidah yang sesat atau paham sesat.

Ahlussunnah berarti orang-orang yang mengikuti Sunnah Rasul dan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum. Al-Jama’ah berarti kumpulan. Jadi Ahlussunnah wal Jama’ah adalah golongan yang mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Nabi swa dan para sahabatnya dan bersatu dalam manhaj mereka dan orang yang mengikuti mereka yaitu tabi’in dan tabiut tabi’in, termasuk imam-imam mazhab). Inilah ciri khas Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya barangsiapa yang hidup sepeninggalku nanti akan melihat banyak perselisihan. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para sahabatku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham (maksudnya pegang erat-erat sunnah itu-red), dan jauhilah oleh kalian perkara baru yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan dalam (agama bid’ah) itu kesesatan, dan setiap bid’ah itu kesesatan.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, dan Ibnu Majah).

Rasulullah juga bersabda: “Terpecah belah umatku menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Rasulullah ditanya, “Siapa golongan yang satu itu?” Rasulullah bersabda, “Orang yang berpegang teguh dengan sunnahku dan para sahabatku seperti hari ini”. Dalam sebahagian riwayat, “golongan yang satu itu adalah al-jama’ah”. (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, ia berkata, shahih sesuai syarat Muslim)

Dengan ilmu syar’i, seseorang dapat mengetahui aqidah atau paham yang sesat yaitu aqidah atau paham yang menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang wajib ditolak dan dijauhi. Paham sesat ini bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah.

Di antaranya: Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Qadariah, Jabariah, Murjiah, Jahmiah, Wahdatul Wujud/Al-Hululiah, Muaththilah, Mujassimah, Musyabbihah, Bathiniah, Sabaiyyah, Bahaiyyah dan lainnya. Sekte-sekte ini muncul sejak dulu setelah masa para sahabat Khulafaurrasyidin kecuali Khawarij pada muncul pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Namun saat ini, muncul paham-paham sesat dengan memakai “baju baru” seperti Liberalisme, Pluralisme, Sekulerisme, Feminisme, Ahmadiah, Tarekat, dan lainnya. Semuanya bersumber dari paham-paham sesat tersebut di atas.

Selain itu, dengan ilmu syar’i kita dapat beribadah dengan benar, sesuai dengan petunjuk Rasulullah. Kita dapat mengetahui hal-hal yang wajib (rukun) dalam suatu ibadah. Begitu pula kita mengetahui hal-hal yang sunnah, sehingga berusaha meraih keutamaannya, dan hal-hal membatalkan suatu ibadah atau yang bertentangan dengan sunnah, sehingga kita menjauhi dan meninggalkannya.

Selama ini, sebagian orang beribadah tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah, sehingga perbuatan bid’ah pun merajalela di tengah masyarakat. Padahal, bid’ah temasuk dosa besar yang dilarang dan dikecam dalam agama. Rasulullah bersabda, “Jauhilah oleh kamu urusan-urusan yang dibuat-buat (bid’ah). Sesungguhnya setiap bid’ah itu adalah sesat.” (HR. Abu Daud dan at-Tirmizi).

Dalam riwayat yang lain, “Seburuk-buruk urusan adalah yang diada-adakan dalam agama, dan setiap yang diada-adakan dalam agama itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan itu masuk kedalam neraka” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah). Beliau saw juga bersabda,“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal ibadah yang tidak berdasarkan petunjuk kami, maka amalnya ditolak.”(HR. Muslim).

Dengan ilmu pula seseorang dapat mengetahui sesuatu yang dihalalkan dan sesuatu yang diharamkan. Dengan demikian, ia akan berusaha selalu untuk mengkomsumsi makanan dan minuman yang halal dan meninggalkan segala makanan dan minuman yang diharamkan agar diberkahi dan diterima doanya oleh Allah ta’ala.

Sebab, makan dan minum yang halal merupakan syarat utama diterimanya doa kita oleh Allah ta’ala. Demikian pula dapat mengetahui perbuatan dan perkataan yang diharamkan, sehingga kita tidak tejerumus pada hal-hal yang dilarang.

Bahkan, untuk berdakwah sekalipun kita wajib berilmu. Berdakwah tanpa ilmu sama saja menebar kesesatan di tengah masyarakat. Maka, ilmu menjadi syarat utama bagi seorang da’i agar dakwahnya benar, sebagaimana firman Allah “Katakanlah, inilah jalanku yang lurus, aku mengajak menusia kepada Allah atas dasar ilmu yang aku lakukan beserta pengikutku…” (Yusuf: 108) Allah juga berfirman, “Serulah (manusia) kepada Tuhanmu dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan dengan mereka dengan cara yang baik…” (An-Nahl: 125).

Oleh karena itu, mengingat urgensi ilmu syar’i dalam kehidupan ini, maka sudah sepatutnya kita berusaha untuk mencari dan mempelajarinya. Ilmu syar’i mesti diprioritaskan, karena menuntut ilmu syar’i merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim.

Selain itu, orang yang mempelajarinya mendapat berbagai keutamaan seperti yang disebutkan dalam al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah saw. Sudah sepatutnya berbagai keutamaan menuntut ilmu memberi motivasi dan semangat kepada kita untuk menuntut ilmu syar’i. Sangatlah rugi bila kita tidak meraih berbagai keutamaan itu.

Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan petunjuk oleh Allah untuk mempelajari ilmu syar’i dan dimudahkakan mempelajarinya seta mendapat berbagai keutamaan yang diperuntuk bagi orang yang mempelajarinya. Aamin!

*Penulis adalah Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh
Previous Article Gubernur Nova Minta Festival Anak Saleh Jadi Kegiatan Rutin
Next Article Ilustrasi pengadaan tempat cuci tangan atau wastafel oleh Dinas Pendidikan Aceh yang terindikasi korupsi Kasus Korupsi Wastafel Disdik Aceh Bisa Dijerat Hukuman Mati

Populer

Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Mutia Kumala (63), terpilih sebagai Keuchik perempuan pertama di Kabupaten Pidie. (Foto: Ist)
Aceh
Mutia Kumala Terpilih Jadi Keuchik Perempuan Pertama di Pidie
Minggu, 16 November 2025
Aceh
Tgk Muhammad Yunus Terpilih sebagai Ketua Badan Baitul Mal Aceh
Sabtu, 15 November 2025
Biografi Ulama Aceh
Syekh Bilal Yatim, Pendiri Dayah Darul Ulumudiniyah Yang Mengkader Banyak Ulama
Jumat, 9 Oktober 2020
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Kebijakan baru Pemerintah Indonesia yang membuka peluang umrah secara mandiri kini memberi masyarakat lebih banyak pilihan untuk beribadah ke Tanah Suci.
Syariah

Umrah Mandiri vs Travel: Mana Lebih Hemat dan Aman?

Sabtu, 1 November 2025
Sekretaris Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Aceh Besar, Ustaz Masrur Marzuki Sufi SSos MAg
Syariah

Bangun Akhlak Pemuda Dimulai dari Rumah dan Orang Tua

Sabtu, 1 November 2025
Tgk. Shafwan Bendadeh SHI MSh, Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah STISNU Aceh
Syariah

Tgk. Shafwan Bendadeh: Jangan Tunggu Kaya untuk Berwakaf

Jumat, 24 Oktober 2025
Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Ustaz Ahmad Qushairi Lc MAg
Syariah

Kebahagiaan Sejati Lahir dari Takwa, Bukan dari Harta dan Jabatan

Jumat, 17 Oktober 2025
Syariah

Perubahan Nasib Suatu Kaum Dimulai dari Diri Sendiri, Pesan Al-Qur’an untuk Umat

Jumat, 10 Oktober 2025
Imam Besar Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Tgk Saifuddin A. Rasyid
Syariah

Umat Islam Jangan Latah Respon Informasi yang Diterima

Jumat, 3 Oktober 2025
Penyuluh Agama Islam Kabupaten Aceh Besar, Drs Tgk Syaiful Mar AAI
Syariah

Kepemimpinan Rasulullah Aktual Sepanjang Zaman

Sabtu, 27 September 2025
Syariah

Busana Tak Sesuai Syariat, Pengendara di Aceh Besar Terjaring Razia

Kamis, 25 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?