BANDA ACEH — Mengawali pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 1443 Hijriah/2022 Masehi, umat Islam di Provinsi Aceh mulai melaksanakan salat Tarawih dan Witir pada malam pertama secara berjamaah, Sabtu (2/4/2022) malam usai salat Isya.
Untuk salat Tarawih perdana, jutaan umat muslim di daerah berjuluk Serambi Mekkah itu dilaporkan memadati masjid dan meunasah (musala) sebelum memulai ibadah puasa 1 Ramadhan, Ahad (3/4/2022).
Di Aceh, sejumlah masjid tampak bersih dan menghias diri untuk menyambut Ramadhan dan pelaksanaan salat Tarawih, tadarus, dan ibadah lainnya.
Seluruh rumah ibadah umat Islam baik di desa, kecamatan maupun kabupaten/kota hingga ibukota provinsi, dilaporkan penuh jamaah hingga ke halaman luar karena tidak tertampung lagi di dalam.
Antusiasnya masyarakat Aceh menyambut bulan suci Ramadan dengan perasaan sukacita, sudah terlihat usai salat Magrib.
Orang dewasa dan anak-anak terlihat berbondong-bondong menuju masjid dan meunasah terdekat untuk melaksanakan salat Tarawih.
Seperti terlihat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, jamaah salat Tarawih mencapai ribuan orang, baik di dalam maupun halaman masjid yang memiliki 12 payung elektrik ala Masjid Nabawi, Madinah.
Malam pertama salat tarawih 1443 Hijriah di ibu kota Provinsi Aceh dilanda hujan.
Masjid terbesar kebanggaan masyarakat Aceh yakni Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, yang mampu menampung sekitar 24.000 jemaah itu, sudah lebih awal menyiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Salat Isya dan Tarawih perdana bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh tidak hanya dipadati masyarakat biasa, tapi sejumlah pejabat teras provinsi dan Pemko Banda Aceh terlihat berbaur bersama di saf terdepan.
Akibat membludaknya jamaah, tak sedikit jamaah harus mengatur shaf di luar masjid. Jamaah yang tidak muat di dalam, salat di halaman masjid.
Membludaknya jamaah sampai ke bagian halaman depan masjid. Jamaah perempuan dan laki-laki diberi pembatas.
Tak ada pemberlakuan saf berjarak terkait protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, seperti dua tahun sebelumnya. Sebagian masyarakat pun terlihat sudah tidak memakai masker.
Saat diguyur hujan, para jamaah yang berada di halaman masjid berlindung di bawah payung raksasa. Hujan turun sekitar 20 menit sebelum akhirnya reda. Sebagian jemaah mengalami basah kuyup.
Tak hanya di Masjid Raya Baiturrahman, di sejumlah masjid lainnya di Kota Banda Aceh seperti Masjid Oman Al-Makmur Lampriet, Masjid Jamik Baiturrahim Ulee Lheue, Masjid Al-Muttaqin Peunayong, Masjid Baitul Musyahadah Seutui, Masjid Baitus Shalihin Ulee Kareng, Masjid Darul Falah Gampong Pineung, Masjid Al-Huda Kampung Laksana, Masjid Lueng Bata, Masjid Al-Furqan Beurawe, Masjid Al-Badar Lampineung dan Masjid Baitul Mukminin Lamteh, juga terlihat penuh sesak oleh jamaah salat Tarawih hingga pukul 22.00 WIB.
Kebanyakan warga menunaikan salat Tarawih delapan rakaat tambah Witir, sedangkan lainnya 23 rakaat tambah Witir tanpa ada perdebatan.
Akibatnya, dalam sekejap suasana sepi menyelimuti wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya karena aktivitas perdagangan terhenti total, Seluruh toko di ibukota Provinsi Aceh itu tutup sejak azan salat Isya. (IA)



