BANDA ACEH — Dayah Insan Qurani Aceh Besar menggelar Haflah Takhrij bagi 124 lulusan angkatan keenam tahun pelajaran 2021/2022 di Gedung UUC KH Ahmad Dahlan, Banda Aceh, Senin (30/5/2022).
Dari 124 wisudawan, 66 di antaranya merupakan santriwan, sedangkan 58 lainnya merupakan santriwati.
M Taisir Fajrian dan Shalihah ditetapkan sebagai santriwan dan santriwati lulusan terbaik tahun pelajaran 2021/2022.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Dr Iqbal Muhammad SAg MAg.
Dalam kata sambutannya, Kakanwil menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Ia juga berpesan agar para alumni dapat menjaga dan merawat pendidikan yang telah diperoleh agar menjadi lebih baik lagi.
Menurut Iqbal, wisuda bukanlah tujuan akhir dari pendidikan. Karena itu santri yang kini berubah statusnya menjadi alumni harus terus melanjutkan perjuangan belajar mengajar dan tetap menghargai guru, dimana pun dan kapanpun jiwa Insan Qu’rani tidak boleh hilang dari hati anak-anak yang lulus pada hari ini.
Selain proses wisuda santri kelas akhir, Dayah Insan Qurani juga melakukan wisuda tahfidz dan menyerahkan syahadah bagi 10 santri yang telah menyelesaikan hafalan Al Quran 30 juz.
Kesepuluh orang santri tersebut yaitu Moammar Naufal, Muhammad Aufa Muhajir, Raisul Fadlan, Vaizul Azkya dan Ahmad Zaki Alfikri.
Kemudian Ghina Khairunnisa, Amalia Fitri, Ghania Khalida Bilqisthi, Intan Saumi, serta Khansa Nabila Arina Putri.
Pimpinan Dayah Insan Qurani Ustadz Muzakkir Zulkifli SAg dalam amanatnya di hadapan wisudawan wisudawati berpesan agar para alumni tidak berhenti dalam mengembangkan ilmu yang telah dipelajari.
Selain itu pimpinan dayah juga meminta santri agar konsisten menjaga salat, merawat hafalan Al-Qur’an, serta mengembangkannya di manapun mereka melanjutkan pendidikannya nanti.
“Pelajari dan kembangkan ilmu-ilmu tahfidz, ilmu-ilmu Al Quran, dan ilmu-ilmu lain yang telah anak-anak pelajari selama menimba ilmu di dayah ini. Jangan pernah berhenti belajar,” pesannya.
Ia turut mendoakan agar para wisudawan dan wisudawati dapat diterima di perguruan tinggi favorit yang diinginkan, seperti kakak-kakak dan abang-abang yang telah lebih dulu menamatkan pendidikannya di dayah Insan Qurani, bahkan hingga ke mancanegara.
Ibunda dari salah seorang santri, Malahayati, menyampaikan setiap orang tua perlu menyadari bahwa setiap anak terlahir berbeda, yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk itu ia berpesan agar orang tua bisa fokus mengembangkan kelebihan anaknya tersebut. “Setiap orang tua berperan penting terhadap proses perkembangan anaknya masing-masing,” ujarnya.
Dayah Insan Qurani didirikan pada tahun 2014. Meski usianya masih terbilang muda, lebih dari 800 santri telah berhasil mengukir prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional.
Alumninya juga telah tersebar ke berbagai provinsi di Indonesia dan negara luar. Seperti di Mesir saat ini, saat ini ada 56 orang alumni yang sedang melanjutkan di negeri tersebut. (IA)



