INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Ayo Bantu Selamatkan Bumi dari Ancaman Perubahan Iklim

Last updated: Sabtu, 10 September 2022 14:38 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 6 Menit
SHARE
Oleh: dr. Ida Mulyani*

PERUBAHAN iklim seakan membuat manusia melupakan tanggung jawabnya dalam menjaga ciptaan Sang Maha Kuasa. Hal ini membuat terjadinya perubahan suhu dan cuaca dalam jangka waktu yang panjang, secara alami perubahan ini memang terjadi namun kini faktor dari aktifitas manusia menjadi pendorong utama terjadinya perubahan iklim.

Adanya perubahan suhu ini dapat mengakibatkan perubahan curah hujan. Berdasarkan data laporan dari Carbon Brief, terdapat 25 negara pada tahun 2021 yang memiliki suhu tertinggi dari sebelumnya.

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan

Berbagai fenomena alam terjadi di berbagai belahan dunia dan tak luput Indonesia juga mengalami hal yang sama mulai dari kejadian tanah longsor, banjir, kekeringan dan sebagainya. Tentu saja hal ini mendapat perhatian dan sorotan dari seluruh dunia untuk menyelamatkan bumi.

- ADVERTISEMENT -

Dunia pernah dilanda banjir hebat yang merengut 6 juta jiwa pada tahun 1887 di Tiongkok yang dikenal dengan banjir sungai kuning, dimana sungai tersebut merupakan sungai terpanjang kedua di daerah negeri tirai bambu tersebut.

Negara maju seperti Jerman dan Belgia pun juga harus menerima kenyataan dimana pada tahun 2021 terjadi banjir besar yang menyebabkan puluhan orang meninggal di negara tersebut. Tak luput beberapa daerah lainnya juga pernah dilanda banjir, termasuk Indonesia.

- ADVERTISEMENT -
Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti

Selama 40 tahun terakhir banjir terparah di Indonesia terjadi di daerah Sintang, Kalimantan Barat pada November 2021 dimana banjir terjadi hampir satu bulan dengan cakupan wilayah yang terdampak cukup luas. Aceh juga pernah mengalami banjir besar yang terjadi di daerah Tangse, Pidie pada tahun 2011 dimana saat itu terdapat korban jiwa yang meninggal, luka-luka, rumah yang mengalami kerusakan berat hingga akses penghubung di beberapa desa terputus.

Pada tahun 2022 ini, fenomena banjir kembali banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Banjir yang terjadi di Pakistan pada Agustus lalu seakan ingin menyadarkan kita untuk menjaga keseimbangan alam, banjir yang diakibatkan meluapnya sungai Sindhu yang dialiri puluhan anak sungai pegunungan di utara membuat 1.033 orang harus kehilangan nyawa.

Miris rasanya bahkan hal ini juga terulang kembali terjadi di Aceh. Pada awal September ini beberapa wilayah di Tapaktuan, Aceh Selatan dilanda banjir yang mengenai beberapa kecamatan akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut.

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Berkaca dari fenomena banjir tersebut, kita dapat melihat ke belakang apa yang menjadi penyebabnya. Kini suhu bumi sudah semakin meningkat yang diakibatkan oleh berbagai faktor diantaranya :

- ADVERTISEMENT -

Emisi gas rumah kaca, yang akan mengakibatkan panas matahari terperangkap sehingga menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Sumber emisi tertinggi berasal dari pembakaran bahan fosil untuk sumber energi.

Penebangan pohon/hutan untuk lahan pertanian, peternakan, atau alasan lainnya yang menyebabkan kemampuan alam untuk melindungi atmosfer bumi dari emisi juga berkurang dan mengakibatkan menipisnya lapisan atmosfer.

Selain itu penebangan hutan akan mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir.

Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
Peningkatan suhu bumi akan membuat es di kutub akan mencair dan meningkatkan volume air laut
Dampak dari perubahan iklim akan menyebabkan turunnya kualitas air dikarenakan oleh curah hujan yang terlalu tinggi sehingga kualitas sumber air juga akan menurun.

Berdasarkan penelitian Photochemical & Photobiological Sciences, adanya peningkatan suhu sekitar 2oC akan meningkatkan kejadian kenker kulit sebesar 11% secara global.

Selain itu perubahan iklim akan ikut berdampak terhadap tenggelamnya daerah peisir dan pulau – pulau kecil, perubahan habitat, punahnya spesies, meningkatnya wabah penyakit dan hal lainnya.

Aktifitas manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan inilah yang nantinya akan menyebabkan bumi menjadi tidak bersahabat bagi penghuninya dan menjadi ancaman nyata bagi manusia.

Tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang berbagai kejadian alam dapat muncul lebih banyak lagi jika kita masih tidak peduli dengan perubahan iklim yang sudah kita rasakan sekarang.

Fenomena banjir yang akhir – akhir ini terjadi membuat kita harusnya tersadar bahwa keseimbangan alam mulai terganggu dan akan menjadi ancaman bagi manusia di masa yang akan dating.

Menjadi tugas kita bersama untuk saling peduli, memahami dan melakukan aksi nyata dari hal-hal kecil dalam menurunkan risiko perubahan cuaca dan iklim dengan memulai membiasakan untuk kembali melakukan penghijauan, meminimalisir penggunaan pendingin ruangan atau alat elektronik lain yang mengandung CFC, dan hal lainnya yang bersifat meminimalisir risiko meningkatnya suhu bumi.

Selain itu dalam aktivitas sehari-hari kita juga dapat berpartisipasi untuk membantu bumi dengan melakukan hal sederhana seperti mengurangi pemakaian plastik seperti membawa tas ramah lingkungan saat belanja, membawa dan menggunakan botol minuman yang dapat digunakan kembali, berhenti memakai sedotan plastik, membiasakan diri berjalan kaki atau bersepeda untuk mengurangi polusi dari kendaraan.

Dengan melakukan hal-hal sederhana tersebut harapan kita keseimbangan bumi dapat terjaga, selain itu penting memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak mengenai bagaimana cara menjaga bumi, agar generasi penerus memiliki jiwa yang peka dan dapat melakukan aksi nyata dalam menjaga bumi.

Mari cintai dan jaga bumi, jangan membuat bumi semakin bersedih karena ulah kita!

*Penulis Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Previous Article Kenaikan Tarif Angkutan di Aceh Jangan Membebani Masyarakat
Next Article Zul MS Akan Somasi Penerbit Erlangga, Tunjuk Nourman Sebagai Pengacara

Populer

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini
250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan
Senin, 24 November 2025
Aceh
Gubernur Aceh Bantah Mentan Amran Sulaiman: Tak Ada Aturan yang Dilanggar Masuknya 250 Ton Beras ke Sabang  
Selasa, 25 November 2025
Ekonomi
Bukan Impor, BPKS Tegaskan 250 Ton Beras Thailand Masuk Sabang Sah Sesuai Aturan FTZ
Senin, 24 November 2025
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi
Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang
Jumat, 21 November 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sabtu, 15 November 2025
Riza Syahputra
Opini

Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Rabu, 12 November 2025
dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Jumat, 31 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?