JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta anak buahnya untuk meninggalkan gaya hidup hedonis. Dia meminta anak buahnya untuk hidup sederhana meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW.
Hal itu disampaikan Listyo saat memberikan sambutan di acara Maulid Nabi SAW yang digelar Mabes Polri, Selasa (18/10).
“Salah satu akhlak Rasulullah melekat dengan kesederhanaan, Pak Presiden juga menyampaikan tinggalkan gaya-gaya yang tidak pas pada saat ini, kehidupan hedonis,” kata Listyo Sigit Prabowo.
Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu menyampaikan bahwa Polri saat ini sedang dalam masa sulit. Namun, ia mengibaratkan bahwa kondisi tersebut layaknya proses penyaringan emas.
Ia menasihati anak buahnya untuk tetap bertahan sehingga menjadi emas 24 karat.
“Saya yakin kalau teman-teman semua, anggota saya bisa menghadapi situasi yang ada ini, yakinlah bahwa ke depan Anda pantas dan tampil menjadi emas 24 karat,” kata Listyo.
Listyo juga meminta anak buahnya untuk terus meneladani sifat-sifat Rasul baik dalam menjalankan tugas Polri maupun kehidupan sehari-hari.
“Teladani sifat Nabi sehingga seluruh anggota dapat melaksanakan tugas pokok rekan-rekan sebagai pengayom, pelindung, pelayan, dan juga penegak hukum,” katanya.
“Kita serahkan ke yang memberi hidup. Kita semua diberi cobaan, ujian, namun Allah tentunya sangat mengetahui bahwa ujian yang diberikan kepada kita tidak lebih dari kemampuan kita,” terangnya.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Oktober 2022.
Peringatan Maulid Nabi yang digelar oleh Polri ini mengusung tema ‘Aktualisasi Keteladanan Akhlak Kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW, Kita Wujudkan Polri yang Presisi’.
“Kegiatan hari ini diikuti oleh hampir sebagian besar tokoh-tokoh ulama, tokoh agama, dan kemudian juga diikuti teman-teman dari TNI, OKP, BEM, dan seluruh elemen masyarakat lain. Kita juga sambungkan secara virtual dengan seluruh Polda dan seluruh Polres,” kata Sigit dalam kegiatan tersebut.
Sigit menyatakan, dengan adanya peringatan Maulid Nabi ini diharapkan dapat menjadi ikhtiar melalui doa-doa, agar Bangsa Indonesia terus dapat mempertahankan tren positifnya di tengah dinamika yang berkembang di seluruh dunia.
“Demikian juga kita mendoakan untuk bangsa yang saat ini sedang menghadapi situasi global, pemerintah yang terus bekerja keras untuk menghadapi situasi global. Dan alhamdulilah posisi Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang nomor enam di lingkungan negara-negara G-20. Inflasinya semuanya masih terjaga dan ini merupakan karunia Allah SWT yang harus kita jaga,” ujar Sigit.
Lebih dalam, kata Sigit, peringatan Maulid Nabi ini juga harus dijadikan untuk terus menjaga dan memperkuat sinergitas, soliditas dan kolaborasi antara Umara, Ulama, TNI, Polri, masyarakat, pemuda dan seluruh unsur elemen lainnya.
Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, dengan terciptanya sinergitas dan soliditas, maka hal itu akan semakin memperkuat serta mempertahankan persatuan dan kesatuan yang menjadi ujung tombak Bangsa Indonesia dalam menghadapi segala bentuk dinamika yang berkembang di dalam negeri maupun internasional.
“Ini semua tentunya menjadi bagian yang kita mohonnkan bersama. Sehingga sinergitas dan soliditas antara Polri, TNI, ulama dan seluruh elemen bangsa mewujudkan persatuan dan kesatuan untuk menghadapi situasi dampak global yang sulit. Dan kita semua harus menjaga persatuan dan kesatuan apalagi di situasi yang ada, situasi tahun politik,” ucap eks Kapolda Banten itu.
Dari segi internal Polri, Sigit juga menekankan kepada seluruh personel Kepolisian di Indonesia. Dewasa ini, Korps Bhayangkara sedang menghadapi beberapa ujian. Terkait ujian yang menerpa internal Polri, Sigit mengibaratkan dengan proses pemurnian emas.
“Dan saya selalu berpesan kepada seluruh anggota, saat ini kita sedang diuji. Ibarat emas, saat ini kita sedang melaksanakan pemurnian, pengayakan untuk menjadi emas 24 karat. Sehingga, kita bisa menjadi Polri yang lebih dekat, lebih dicintai masyarakat dan menjadi Polri yang bisa mewjudkan Polri yang 24 karat di tengah masyarakat,” tutur Sigit.
Oleh karena itu, Sigit menegaskan, seluruh personel kepolisian di Indonesia dapat meneladani jiwa kepemimpinan dan sifat-sifat kebaikan yang selalu ditebarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Tentunya harapan kita dengan melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita harapkan bahwa apa yang menjadi sifat-sifat nabi bisa kita terapkan didalam pelaksanaan tugas kita sehari-hari. Baik di dalam melaksanakan kegiatan keseharian maupun melaksanakan tugas pokok,” papar Sigit.
“Tentunya kami sangat berterima kasih karena kita mendapatkan doa dan dukungan dari seluruh elemen bangsa untuk Polri agar terus bisa melaksanakan tugas-tugas kita yang tentunya saat ini kita sedang menghadapi berbagai macam dinamika. Namun kita yakini bahwa dengan kekuatan doa maka kita akan bisa melampaui semuanya,” tambah Sigit sekaligus mengakhiri. (IA)



