INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Ekonomi

Beredar 2 Nama Calon Dirut Bank Aceh Syariah Direkom LPPI, 2 Diajukan ke OJK

Last updated: Jumat, 9 Desember 2022 16:04 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 10 Menit
Pelayanan Bank Aceh Syariah
SHARE

BANDA ACEH — Seleksi calon Direktur Utama Bank Aceh Syariah (BAS) kini kembali menuai polemik.

Saat ini beredar tiga nama calon Direktur Utama (BAS) yang mendapat rekomendasi dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Ketiga nama tersebut kabarnya justru tak pernah mengikuti sekolah tinggi perbankan di LPPI.

250 Ton Beras Impor Ilegal Masuk Lewat Sabang, Pemerintah Telusuri Pelaku

Kendatipun, mengenai rekomendasi dari LPPI tentang seleksi untuk calon dirut BAS, sampai saat ini belum ada hasil tertulisnya.

- ADVERTISEMENT -

Namun, saat ini telah mencuat tiga nama Muhammad Syah dari internal Bank Aceh Syariah

Muhammad Syah saat ini dipercayakan menjabat sebagai Kepala Cabang BAS Kualasimpang, Aceh Tamiang.

- ADVERTISEMENT -
Kapal Aceh Hebat-1 di Pelabuhan Sinabang, Simeulue. (Foto: Ist)
Kapal Aceh Hebat-1 Menuju Malaysia, Armada ke Simeulue Jangan Diabaikan

Kemudian dua calon dari eksternal Nanang Hendriana (Bank DKI) dan Asep Sarifuddin.

Belakangan nama Asep dikabarkan gagal masuk ke dua besar untuk dikirim ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena OJK hanya menerima dua nama.

“Tentunya sangat ironis, 3 orang yang lulus kabarnya yakni Nanang, Asep dan Muhammad yang direkom oleh LPPI tidak ada yang pernah sekolah tinggi perbankan di LPPI, sementara yang tidak direkom dari internal Bank Aceh Syariah, semuanya tamatan dari sekolah tinggi perbankan di LPPI. Tentunya hal ini kan menjadi pertanyaan publik, apa sekolah di LPPI yang salah atau orang orang lulusannya yang salah. Sehingga, patut diduga adanya indikasi permainan tertentu terkait rekomendasi LPPI dalam penentuan calon Dirut BAS tersebut,” kata Koordinator Solidaritas Pemuda Nanggroe Aceh (SPNA) Risky Kamis malam, 8 Desember 2022.

Kegiatan Peukan Mahasiswa atau KANSIS (Kantin Kampus/Siswa) Universitas Syiah Kuala (USK). (Foto: Ist)
KANSIS USK, Geliat Kewirausahaan Mahasiswa

Pihaknya mengatakan, potensi adanya intervensi dari pihak Komisaris BAS atau Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) sendiri juga patut dicurigai karena sedari awal pihak komisaris sudah memang terlihat ingin pihak luar BAS yang menjadi direktur BAS.

- ADVERTISEMENT -

“Tentunya menjadi pertanyaan, apa yang menjadi indeks tolak yang digunakan LPPI dalam mengeluarkan rekomendasi untuk seorang calon Dirut BAS, hal ini harus dijelaskan secara terang benderang kepada publik, jika tidak publik akan menilai adanya potensi kongkalikong dalam hal rekomendasi LPPI tersebut,” ujarnya.

Risky mengatakan, hasil rekomendasi yang diberikan LPPI dinilai tidak ada jaminan dari LPPI terkait calon-calon Dirut yang direkomendasi oleh LPPI bisa meningkatkan kinerja BAS.

“Dilihat dari calon Dirut yang direkomendasikan baik dari segi pengalaman dan kinerja belum teruji dan kemungkinan besar masih jauh dari yang diharapkan masyarakat Aceh. Apalagi jika dalam hal pemberian rekomendasi tidak jelas indeks yang menjadi tolak ukurnya, misalkan terkait pernah atau tidaknya mengikuti sekolah tinggi perbankan dan seterusnya,” jelasnya.

Pihaknya berharap LPPI memberikan jaminan kepada publik bahwa dalam proses ini tidak ada intervensi dan bersih dari KKN.

“Hasil rekomendasi dari LPPI menyangkut peningkatan ekonomi masyarakat Aceh, mengingat BAS ini merupakan perbankan yang menjadi tulang punggung kehidupan ekonomi di Aceh,” tegasnya.

Selain itu, Risky juga meminta agar pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memverifikasi sebaik mungkin dan mengabaikan intervensi serta mempertanyakan kembali persoalan rekom LPPI yang diberikan kepada Calon Dirut BAS.

“Jika memang terbukti rekomendasi LPPI itu diragukan, maka OJK harus berani membatalkan nama-nama calon dirut yang diusul,” sebutnya.

Ketua Umum Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) Muhammad Jasdi menambahkan beredarnya tiga nama calon Dirut BAS hasil rekomendasi dari LPPI menuai kontroversi hingga protes dari berbagai kalangan.

“Hasil rekomendasi LIPI ini sungguh diragukan, bahkan publik diduga adanya pengaturan dan peran kuat dari komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) dalam hal rekomendasi ini. Untuk itu kita meminta Pj Gubernur Aceh sebagai pemegang saham pengendali (PSP), Bupati dan Walikota se-Aceh sebagai pemegang saham serta OJK menolak hasil rekomendasi LIPI yang disampaikan oleh KRN tersebut,” tegas Muhammad Jasdi kepada media, Kamis malam, 8 Desember 2022.

Dia juga mengaku heran, bagaimana mungkin LPPI mengeluarkan rekomendasi untuk nama-nama yang tak pernah mengikuti jenjang sekolah tinggi perbankan.

“Tentunya menjadi pertanyaan, apa yang menjadi indeks sehingga LPPI mengeluarkan rekom tersebut. Ini harus dijelaskan ke publik, jika tidak maka publik wajar menduga ada potensi pengaturan, intervensi tertentu hingga indikasi KKN dalam proses rekomendasi calon dirut BAS tersebut,” katanya.

Muhammad Jasdi mengatakan, polemik pemilihan Dirut BAS bukanlah persoalan yang enteng karena hal ini menyangkut nasib perekonomian rakyat Aceh.

“BAS yang merupakan bank kebanggaan rakyat Aceh adalah harapan penopang ekonomi Aceh. Jika pemilihan Dirut BAS dilakukan asal-asalan sesuai pengaturan KRN atau komisaris, maka hal ini akan berimbas kepada kemajuan ekonomi Aceh ke depan,” ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Jhon Jasdi itu, sejak awal memang sudah tercium ke publik adanya upaya tertentu untuk mengatur agar Dirut BAS dipegang pihak eksternal.

“Mungkin KRN sudah baca peluang itu, apalagi dengan adanya historis suram antara Pj Gubernur Aceh sebagai pemegang saham pengendali (PSP) dengan manajemen BAS ketika dirinya masih menjabat Pangdam di Aceh saat itu terkait CSR. Sehingga hal itu berpotensi diatur untuk meloloskan kandidat sesuai keinginan komisaris, tanpa memikirkan dampaknya kepada masa depan BAS dan ekonomi Aceh,” jelasnya.

Bahkan pihaknya menduga ada pesanan dan bahkan sudah ada nama yang dibulatkan/dilingkarkan. “Jika memang sudah ada yang dipaksakan harus jadi, maka apa gunanya dilakukan assesmen itu. KRN harus jujur kepada publik,” tegasnya lagi.

Jhon Jasdi meyakini, baik Pj Gubernur sebagai PSP maupun Bupati dan Walikota sebagai pemegang saham BAS tidak menginginkan bank plat merah itu mengalami kemunduran.

“Jika pemilihan Dirut dilakukan tanpa melihat track record dan indeks yang jelas, maka Aceh akan sangat dirugikan. Apalagi jika pihak eksternal yang dipaksakan untuk memimpin BAS, maka akan berdampak kepada etos kerja karyawan, ketidaksesuaian kebijakan karena keterbatasan pemahaman terhadap situasi dan kondisi. Jika itu terjadi, mau dibawa kemana BAS ini,” ujarnya.

Dia berharap proses assesmen hingga pemilihan Dirut BAS ini ditinjau ulang dan dilakukan kembali secara profesional dan terbuka.

“Jika memang KRN dan komisaris BAS terlalu memaksakan keinginannya, maka PSP dan pemegang saham juga harus tegas, sebelum proses pemilihan Direksi dilakukan, maka ganti dulu komisaris BAS jika dianggap sebagai boomerang yang membuat bank kebanggaan rakyat Aceh itu semakin semrawut,” tutupnya.

Koordinator Kaukus Peduli Aceh, Muhammad Hasbar Kuba menilai dalam proses seleksi Dirut BAS banyak menuai kontroversi hingga sekarang. Hal tersebut masih menjadi pertanyaan di benak setiap warga Aceh.

Yang mana sampai saat ini belum ada hasil yang dipublikasikan, sehingga terkesan para komisaris tidak transparan terhadap seleksi calon Dirut Bank Aceh Syariah.

“Bahkan isu yang beredar menyebutkan bahwa 3 orang yang lulus, Nana, Asep dan Muhammad Syah yang direkom oleh LPPI justru 3 nama tersebut semua tidak pernah sekolah tinggi perbankan di LPPI. Sangat miris apabila LPPI tidak merekom para jebolan sekolah perbankan di LPPI, patut dipertanyakan masalah ini. Jika isu tersebut benar maka dalam hal ini Dewan Komisaris patut disalahkan . Sebab, empat orang Komisaris itulah yang melakukan proses asesment terhadap figur yang pantas secara administrasi, patut secara keilmuan, dan layak secara personaliti,” terangnya.

Patut diduga, Dewan Komisaris tidak melakukan proses assesmen dengan benar, sehingga secara asal-asalan mengusulkan dua nama yang tidak memiliki rekam jejak yang baik, dan pantas untuk dipilih sebagai Direktur Utama PT Bank Aceh.

“Apakah ada intervensi dari pihak komisaris BAS sendiri, atau pejabat tinggi lainnya di Aceh, mengapa Pj Gubernur terkesan tutup mata, ada permainan apa ini, karena dari awal pihak komisaris terkesan ingin pihak luar yang menjadi Dirut BAS,” sebut Hasbar Kuba.

Agar proses seleksi calon Dirut BAS berjalan transparan, maka Dewan Komisaris Bank Aceh Syariah sendiri, semestinya harus segera dilakukan pembenahan dulu, dan para pemegang saham harus melakukan RUPSLB untuk mengganti terlebih dahulu jajaran dewan komisaris, sebab independensi dan keterwakilannya sudah diragukan.

Apakah dari hasil rekomendasi yang diberikan LPPI ada jaminan dari LPPI bahwa yang direkomendasi oleh LPPI bisa meningkatkan kinerja BAS, mengingat yang direkomendasi dari segi pengalaman dan kinerja belum teruji dan masih jauh dari yang diharapkan masyarakat Aceh. Apa ada jaminan dari LPPI bahwa dalam proses ini tidak ada intervensi dan bersih dari KKN, karena hasil rekomendasi dari LPPI menyangkut peningkatan ekonomi di masyarakat Aceh, mengingat BAS ini merupakan Bank Aceh Syariah yang menjadi tulang punggung kehidupan ekonomi di Aceh. Dan yang harus digarisbawahi calon-calon yang dari eksternal itu belum tentu lebih bagus dari calon internal.

“Untuk itu kami meminta agar OJK benar-benar memantau dan mengawasi serius proses pemilihan calon Dirut Bank Aceh Syariah yang notabene merupakan perusahaan yang dibiayai oleh uang rakyat Aceh. Kami akan terus memantau seleksi ini, dan apabila dalam seleksi ini ada terjadi intervensi atau permainan yang melibatkan panitia seleksi atau pejabat lainnya, kami akan membawa masalah ini ke ranah hukum, dan meminta para bupati atau walikota seluruh Aceh untuk menolak Dirut yang terpilih,” pungkasnya. (IA)

Previous Article Rektor USK Prof Dr Ir Marwan menjadi Keynote Speaker pada the 13th IMT-GT UNINET BIOSCIENCE International Conference 2022 di Songkhla, Thailand yang berlangsung 8-9 Desember 2022 Rektor USK Presentasi Nilam di Konferensi Internasional IMT-GT Thailand
Next Article Brasil Percaya Diri, Kroasia Ingin Akhiri Rekor Buruk

Populer

Kapal Aceh Hebat-1 di Pelabuhan Sinabang, Simeulue. (Foto: Ist)
Ekonomi
Kapal Aceh Hebat-1 Menuju Malaysia, Armada ke Simeulue Jangan Diabaikan
Minggu, 23 November 2025
Umum
Seleksi 12 Jabatan Pemerintah Aceh Jangan Hanya Formalitas Tanpa Integritas
Minggu, 23 November 2025
Masyarakat 19 desa Kecamatan Cot Girek dan Pirak Timu, Aceh Utara menuntut penyelesaian sengketa lahan dengan PTPN IV. (Foto: Ist)
Umum
PTPN IV Lakukan Kriminalisasi, 5 Warga Cot Girek Jadi Tersangka
Minggu, 23 November 2025
Persiraja Banda Aceh vs Sriwijaya FC
Olahraga
Jamu Sriwijaya FC Senin Malam, Laga Kandang Terakhir Persiraja Tahun Ini
Minggu, 23 November 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem memfasilitasi pertemuan PT Serambi Aceh Mekkah (SAM) Airlines dengan KATUHA, di Meuligoe Gubernur, Sabtu (22/11).
Ekonomi

Mualem Pertemukan SAM Airlines dengan Travel: Janjikan Umrah Langsung dari Aceh Mulai Januari 2026

Minggu, 23 November 2025
Ketua MPW ICMI Aceh, Dr Taqwaddin Husim dalam kegiatan Silakwil di Gedung Opsroom Kantor Bupati Aceh Utara, Lhoksukon, Sabtu (22/11). (Foto: Ist)
Ekonomi

ICMI Aceh Usul Dana Otsus 2026 Diprioritaskan untuk Pengentasan Kemiskinan

Minggu, 23 November 2025
PLN ULP Lhokseumawe Kota kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pemerataan akses listrik bagi masyarakat kurang mampu melalui program Light Up The Dream (LUTD).
Ekonomi

Dua Rumah Warga Kurang Mampu di Lhokseumawe Nikmati Listrik Gratis Program LUTD

Sabtu, 22 November 2025
Pengurus MPW Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Provinsi Aceh periode 2025-2030 resmi dilantik pada Jumat malam (21/11/2025) di Gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA).
Ekonomi

Pengurus ISMI Aceh Resmi Dilantik, Dorong Pelaku Usaha Lokal Manfaatkan Program MBG

Sabtu, 22 November 2025
Pemerhati Pembangunan dan Kebijakan Publik Aceh M. Isa Alima
Ekonomi

Ganti Rugi Lahan Tol Sibanceh Jangan Tinggalkan Luka bagi Masyarakat

Sabtu, 22 November 2025
Bea Cukai Aceh imbau masyarakat waspadai jasa "Unlock IMEI" iPhone Inter.
Ekonomi

Bea Cukai Aceh Ingatkan Warga Soal Maraknya Jasa Ilegal “Unlock IMEI” iPhone Inter

Sabtu, 22 November 2025
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi

Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang

Jumat, 21 November 2025
Proses pengukuran ulang lahan tol Padang Tiji-Seulimuem oleh Tim Persiapan Pengadaan Tanah (P2T) telah rampung dilaksanakan.
Ekonomi

Pengukuran Ulang Lahan Tol Padang Tiji–Seulimuem Tuntas, Ganti Rugi Segera Dibayar

Jumat, 21 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?