DARUSSALAM — Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh kembali mengukuhkan enam profesor baru dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Prof Dr Ir Abubakar Karim MS di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Kamis, 15 Desember 2022.
Mereka yang dikukuhkan kali ini adalah Prof Dr Saifuddin MPd, Prof Dr Ing Sri Haryani STP MSc, Prof Dr Sanusi SH MLIS LLM, Prof Dr Zahrul Fuadi ST MSc, Prof Dr Yusri Yusuf MPd dan Prof Dr IngbTeuku Edisah Putra MSc PhD.
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan dalam pidatonya mengatakan, keberhasilan mereka untuk mencapai jabatan fungsional profesor ini, telah menambah jumlah profesor di USK. Ritme laju pertumbuhan jumlah profesor di USK masih relatif terjaga, bahkan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meski dengan berbagai kendala serta keterbatasan yang disebabkan pandemi covid.
Saat ini, USK memiliki 118 orang profesor yang terdiri atas 34 orang berada di Fakultas Teknik, 15 orang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 14 orang dari Fakultas Pertanian, 13 orang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 10 orang Fakultas Kedokteran, 8 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 8 orang dari Fakultas Kedokteran Hewan, 7 orang Fakultas Hukum, 2 orang dari Fakultas Kelautan dan Perikanan, serta 1 orang Fakultas Kedokteran Gigi.
Rektor menyampaikan, kepakarannya Prof Dr Saifuddin MPd berupaya mengkaji betapa pentingnya olahraga dalam konteks pembangunan bangsa. Hasil penelitiannya sangat penting, karena menjadi masukan bagi pemerintah, terkait pembinaan yang sistematik dan berkelanjutan untuk memberikan kesadaran bahwa olahraga merupakan investasi yang mendatangkan keuntungan jangka panjang
“Kajian beliau tidak hanya melihat pendidikan olahraga sebagai kebutuhan jasmani individu saja, tapi juga sebagai investasi pembangunan manusia dalam upaya membangun karakter bangsa. Prof. Saifuddin meyakini melalui pendidikan fisik yang diarahkan dengan baik,” kata Rektor.
Selanjutnya, anak-anak akan berkembang keterampilannya yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan berkontribusi pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Kemudian ada Prof Dr Ing Sri Haryani STP MSc. Ia mencurahkan perhatiannya untuk meneliti peran teknologi pangan dalam menciptakan produk inovatif, khususnya bahan pangan yang berbasis sumber daya lokal. Penelitian ini berangkat dari fakta di mana hampir 95% produk baru gagal bertahan di pasaran.
Karena itulah inovasi dibutuhkan untuk memberikan nilai tambah yang besar dari sebuah produk.
Kajian Prof Sri Haryani menunjukkan teknologi pangan dari bahan lokal berperan cukup besar dalam menghasilkan produk yang inovatif. Seperti hasil modifikasi pati beras, bengkuang, dan sukun yang dapat berperan sebagai penstabil emulsi, dan berkontribusi pada penurunan kadar lemak sejumlah produk.
“Penelitian yang dilakukan Prof Sri Haryani berpotensi melahirkan inovasi produk baru dengan memanfaatkan bahan lokal. Penelitian ini juga dapat memberikan nilai tambah dari bahan pangan lokal, melalui publikasi kebermanfaatan dari sumber daya lokal,” jelasnya.
Selanjutnya, bidang penting dalam pembangunan ekonomi adalah penanaman modal (investment). Dalam suatu penanaman modal, terutama modal asing, diperlukan instrumen hukum yang dapat menampung hak dan kewajiban setiap pihak. Salah satunya adalah hukum kontrak antara penanam modal asing dan penerima modal. Prof Sanusi memfokuskan penelitiannya di area ini.
“Ia berupaya menemukan sejumlah rumus untuk menyusun perancangan kontrak yang lebih berkeadilan. Karena dalam praktiknya, tidak semua kegiatan penanaman modal asing ini memberikan keuntungan yang adil bagi negara penerima modal,” ujar Prof Marwan.
Rektor menerangkan, dalam perjalanan penelitian Prof Sanusi menemukan sejumlah aspek yang perlu ditekankan dalam perancangan kontrak, yaitu aspek substansi hukum dan bahasa hukum, yang didalam masing-masing aspek terdapat dimensi-dimensi yang harus benar-benar dicermati.
Jika Prof Sanusi berupaya mendorong pembangunan bangsa dengan menyusun formula aturan yang berkeadilan. Maka dengan semangat yang sama juga dilakukan Prof Zahrul Fuadi yang telah banyak mendedikasikan waktunya untuk meneliti tentang teknologi pelumas berbasis material terbarukan.
Prof Zahrul meneliti perkembangan terkini, tantangan dan peluang teknologi pelumas ini yang berperan penting meningkatkan performa mesin. Karena sejumlah penelitian mengungkapkan, tidak maksimalnya performa dari sebuah mesin secara tidak langsung turut mempengaruhi ekonomi dunia.
Tak hanya meneliti perkembangan terkini, Prof Zahrul juga memproyeksikan arah perkembangan teknologi pelumas di masa depan yang cenderung menggunakan bahan terbarukan ramah lingkungan.
“Riset Prof Zahrul penting untuk ditindaklanjuti, apalagi dilihat dari proyeksi kebutuhan pelumas terbarukan di masa yang akan datang. Mengingat Indonesia memiliki berbagai sumber hayati yang dapat digunakan untuk menghasilkan ester sebagai bahan dasar pelumas terbarukan. Temuan ini memungkinkan bagi Indonesia untuk mengambil peluang pasar sebagai produsen pelumas terbarukan di masa depan,” ungkap Rektor.
Selanjutnya, Prof Yusri Yusuf melakukan penelitiannya untuk menelusuri Makna dan Fungsi Sapaan Metafora dalam Syair Aceh ‘Rateb Doda Idi’, salah satu variasi syair yang digunakan masyarakat Aceh untuk menidurkan anak dalam ayunan.
Menurut Prof Yusri, syair ratéb dôda idi termasuk salah satu bentuk genre sastra yang berupa kearifan lokal masyarakat Aceh yang digunakan oleh orang tua sebagai media pendidikan anak dalam buaian. Melalui lantunan syair, orang tua memperkenalkan kepada anaknya tentang nilai-nilai tentang Tuhan, manusia, dan alam.
“Prof Yusri menemukan 7 jenis sapaan matafora dalam syair Aceh ini, yang masing-masing metafora itu memiliki makna tersendiri. Prof Yusri juga mengemukakan dua fungsi dari metafora ini, yaitu fungsi kasih sayang dan keakraban, serta berfungsi sebagai doa,” bebernya.
Menurut Rektor, penelitian yang dilakukan oleh Prof Yusri sangat menarik. Meski syair ini sudah ada sejak lama, dan sering kali didengarkan, bahkan diucapkan, namun tidak banyak yang menyadari makna mendalam dari syair ini. Kajian-kajian seperti ini perlu terus dilakukan, untuk mengungkap makna dari berbagai karya sastra populer.
Terakhir adalah Prof Teuku Edisah Putra yang meneliti pemanfaatan teknik pemrosesan sinyal digital untuk memperpendek waktu uji lelah struktur otomotif. Seperti halnya manusia, material juga mengalami lelah, atau dalam bidang rekayasa struktur disebut fatigue.
Prof Edisah Putra telah melakukan berbagai penelitian untuk menganalisis umur lelah, serta berbagai cara meminimalisir percepatan kegagalan lelah sebagai langkah untuk meningkatkan performa dari sebuah material. Kajian pengembangan bidang pemrosesan sinyal digital seperti yang dilakukan Prof Edisah Putra perlu terus diperdalam secara berkelanjutan.
“Penelitian yang dilakukan Prof Edisah Putra sangatlah relevan dengan kehidupan kita saat ini, seiring dengan meningkatnya data digital di segala bidang, seperti bidang material, komunikasi, transportasi, ekonomi, dan kesehatan,” sebut Prof Marwan.
Kajian dari semua para profesor baru ini sangat penting karena semuanya berkaitan erat dengan keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Kepakaran yang dimiliki oleh keenam Profesor ini merupakan nilai tambah yang sangat besar bagi USK.
“Semoga kontribusi mereka semua bisa jadi pemicu harumnya nama kampus ini di Indonesia serta di peta keilmuan dunia,” harap Rektor.
Lebih jauh Rektor menerangkan, tahun 2023, USK meluncurkan ‘Program Hibah Profesor Berkarya’. Program ini akan memadukan antara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk 5 pemenang hibah.
“Sehingga, USK nantinya tidak hanya menambah jumlah Profesor, tetapi juga menambahkan Profesor yang berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. (IA)



