SIGLI — Akibat hujan deras mulai Jum’at malam (20/1/2023) sekitar pukul 22.34 WIB hingga Sabtu (21/1/2023), menyebabkan sejumlah sekolah tergenang banjir di Kabupaten Pidie dan Bireuen.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie menyebutkan sedikitnya 12 kecamatan di Kabupaten Pidie terendam banjir.
Adapun 12 Kecamatan itu yakni Kecamatan Pidie, Kota Sigli, Mutiara Barat, Mutiara Timur, Glumpang Baro, Padang Tiji, Sakti, Tangse, Titue, Keumala, Delima dan Indrajaya.
Salah satu Kepala Madrasah mengatakan bahwa ketinggian banjir diperkirakan mencapai 40cm hingga 80 cm atau perkiraan di atas lutut orang dewasa.
Dalam hal ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Drs Abdullah MAg mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh Kepala Madrasah, RA dan KUA di Kabupaten Pidie.
Dalam himbauan tersebut Abdullah mengatakan bahwa sehubungan dengan meningkatnya curah hujan yang berpotensi bertambahnya debit aliran sungai, maka dimohon kepada seluruh Kepala Madrasah, RA, serta Kepala KUA agar siaga melakukan upaya antisipasi serta menyelamatkan dokumen dan barang-barang berharga.
“Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT serta tabah dalam menghadapi musibah ini” ujarnya.
Sementara itu, hujan yang mengguyur beberapa wilayah dalam Kabupaten Bireuen, Sabtu pagi (21/1/2023) pagi telah menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Dalam laporan bencana posko Tagana Dinsos Kabupaten Bireuen bahwa pada Sabtu (21/1) pukul 06.30 WIB telah terjadi bencana alam berupa banjir luapan.
Laporan menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Kabupaten Bireuen mengakibatkan meluapnya air dari saluran aliran dan sungan mengakibatkan banjir di 10 kecamatan, meliputi 47 desa dalam Kabupaten Bireuen.
Adapun kecamatan yang terendam banjir antara lain Peusangan, Kota Juang, Jeumpa, Juli, Peudada, Peulimbang, Jeunieb, Pandrah, Simpang Mamplam, dan kecamatan Samalanga.
Masih menurut laporan yang disampaikan pengendali posko Tagana Dinsos Kabupaten Bireuen, Zulfikar GA menyebutkan, masyarakat empat desa di Kecamatan Pandrah telah mengungsi.
Terdapat 506 KK atau 1.855 jiwa dari Desa Lancok Ulim, Gampong Blang, Pandrah Janeng, dan Pandrah kandeh, mengungsi ke meunasah desa masing-masing, tulis Zulfikar dalam laporannya.
Menurut Zulfikar, tidak ada korban jiwa maupun luka-lukan dalam bencana banjir yang ketinggian air rata-rata mencapai 40 hingga 60 cm di pemukiman penduduk tersebut.
Sementara itu, laporan beberapa kepala madrasah dan Kepala KUA serta Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Bireuen Anis SAg menyebutkan sejumlah madrasah dan KUA di 10 kecamatan juga terdampak banjir.
Menurut Anis, kondisi banjir terparah yang menggenangi sebagian madrasah dan Raudhatul Atfal (RA) serta KUA, terjadi di kecamatan Pandrah.
Kepala Kankemenag Bireuen, Dr Muhammad Amin SAg MA meminta kepala madrasan dan kepala RA serta kepala KUA untuk selalu waspada dan siaga untuk mengamankan bahan dan dokumen penting kantor.
“Dalam rangka menghadapi banjir hampir sepaanjang Aceh, mohon kepada seluruh Kepala Madrasan (MA, MTs, MI dan RA) dan Kepala KUA Untuk dapat selalu waspada dan siaga untuk dapat mengamankan bahan bahan yang penting di perkantoran,” tulis Muhammad Amin melalui pesan WA, yang ditegaskan oleh Kasubbag TU, Rifal Fauzal SH. (IA)



