INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Makin Jarang Digunakan, Perlu Regulasi Selamatkan Bahasa Aceh dari Ancaman Kepunahan

Last updated: Rabu, 8 Februari 2023 12:27 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
Perlu regulasi untuk menyelamatkan bahasa daerah Aceh dari ancaman kepunahan karena saat ini makin jarang digunakan oleh generasi muda
Perlu regulasi untuk menyelamatkan bahasa daerah Aceh dari ancaman kepunahan karena saat ini makin jarang digunakan oleh generasi muda
SHARE

BANDA ACEH – Penggunaan bahasa daerah Aceh saat ini mulai berkurang, bahkan ditinggalkan oleh generasi muda. Masyarakat Aceh tidak lagi menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan, penggunaan bahasa daerah Aceh berkurang di kalangan post gen Z yang lahir 2013 ke atas dibandingkan generasi pre boomer (sebelum 1945). Hal itu berdasarkan laporan long form sensus penduduk 2020.

Kepala LAN RI, Muhammad Taufiq bersama Sekretaris Utama LAN, Andi Taufiq tiba di Aceh
LAN RI Gelar Rakor Nasional di Aceh

Untuk itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Musriadi mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh agar melahirkan regulasi tentang pelestarian bahasa Aceh.

- ADVERTISEMENT -

Musriadi menyebutkan, berdasarkan hasil riset Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) terdapat 169 dari 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia terancam punah.

“Kita mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh berinovasi dalam menyelenggarakan pembelajaran bahasa Aceh,” kata Musriadi, Selasa (7/2/2023).

- ADVERTISEMENT -
Warga Jalan Kramat Oyar RT 06/04, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dikejutkan oleh penemuan seorang bayi perempuan di area pembuangan sampah pada Minggu (16/11) pagi.
Bayi Perempuan Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag di Dekat Jurang Kali Sunter

Menurutnya, pembelajaran bahasa Aceh dapat dialokasikan pada mata pelajaran, guru yang berkualifikasi, guru berkompetensi khusus tentang bahasa Aceh dan prasarana sarana penunjang pembelajaran di semua jenjang pendidikan.

Politisi PAN ini berharap, dengan adanya program sehari berbahasa Aceh bagi warga Kota Banda Aceh, bahkan tak hanya di sekolah, tapi juga khusus bagi aparatur sipil negara (ASN) dan instansi pemerintah serta swasta dapat menjadi alat komunikasi pada pelayanan publik, seperti yang dilakukan di daerah Indonesia lainnya.

“Yang paling urgen dan efektif melestarikan bahasa Aceh idealnya di lembaga pendidikan dengan cara memaksimalkan mata pelajaran bahasa Aceh sebagai muatan lokal wajib pada tingkat SD atau MI hingga tingkat SMP atau MTs,” ujarnya.

Senam Jantung Sehat, di area car free day (CFD) Kota Banda Aceh, di kawasan Jalan Daud Beureueh, Ahad pagi (16/11).
Kak Na Ajak Masyarakat Aceh Ikut Senam Jantung Sehat

“Kita berharap PTS dan PTN juga membuka prodi bahasa Aceh di perguruan tinggi di Aceh, agar permasalahan kekurangan guru bahasa Aceh yang berkualifikasi dan berkompetensi di bidangnya terselesaikan,” tuturnya.

- ADVERTISEMENT -

Musriadi menambahkan, kekhawatiran terhadap bahasa Aceh dari waktu ke waktu akan terus terdegradasi dan punah karena tidak lagi dituturkan, perlu secepatnya mendapat tindakan dari pemerintah.

Pemerintah, kata Musriadi harus menyiapkan langkah dan strategi agar bahasa Aceh terus dilestarikan oleh para generasi Aceh.

“Dengan adanya regulasi bisa menjadi pijakan dalam mengimplememtasi bahasa Aceh sebagai kearifan lokal dan budaya Aceh,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan, penggunaan bahasa daerah Aceh berkurang di kalangan post gen Z yang lahir 2013 ke atas dibandingkan generasi pre boomer (sebelum 1945). Hal itu berdasarkan laporan long form sensus penduduk 2020.

“Penggunaan bahasa daerah oleh post gen Z (2-9 tahun) sebesar 64,36 persen, angka ini jauh berkurang dibandingkan generasi pre boomer (di atas 75 tahun) yang jumlahnya mencapai 89,93 persen,” kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Aceh, Dadan Supriardi, di Banda Aceh, Jum’at (3/2/2023).

Dadan menyampaikan, penggunaan bahasa secara berangsur-angsur menurun pada generasi selanjutnya. Misalnya pre boomer (mulai usia 77 tahun) sebesar 89,93 persen, lalu pada baby boomer (58-76 tahun) sebesar 85,72.

Kata Dadan, angkanya terus menurun pada generasi gen X (42-57 tahun) sebesar 82,27 persen, millenial (26-41 tahun) 79,76, gen Z (10-25 tahun) sebesar 74,77 persen. Penggunaan bahasa daerah pada enerasi paling muda post gen Z (2-9 tahun) jumlahnya turun lagi menjadi 64,36 persen.

“Penggunaan bahasa daerah baik di keluarga maupun di tetangga atau kerabat menunjukkan persentase yang semakin menurun,” ujar Dadan.

Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Wilayah I Provinsi Aceh Essi Hermaliza mengatakan, degradasi penggunaan bahasa daerah tidak hanya terjadi di Aceh, tetapi juga hampir terjadi di seluruh dunia.

“Menurut data UNESCO saja, 50 persen dari 6.000 bahasa di dunia terancam punah, 527 atau 17,6 persen dari bahasa yang dimaksud ada di Asia Tenggara,” katanya.

Sedangkan di Indonesia, kata dia, berdasarkan hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau sekarang yang sudah berganti nama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) terdapat 169 dari 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia terancam punah. Jumlah penuturnya kurang dari 500 orang.

Selain itu, kata Essi, ancaman kepunahan juga terjadi pada bahasa Aceh karena kebiasaan baru masyarakat yang memperkenalkan Bahasa Indonesia sejak lahir sebagai bahasa ibu atau mother tongue.

“Ini kajian mahasiswa pascasarjana perguruan tinggi di Aceh tahun 2019 menunjukkan degradasi penggunaan bahasa daerah yang signifikan,” ujarnya.

Menurutnya, terkait persoalan itu perlu ditanamkan kembali rasa bangga menggunakan bahasa lokal melalui serangkaian langkah inovatif. Bila perlu, adanya sebuah aturan penggunaan bahasa daerah oleh Pemerintah Aceh.

“Diinternalisasikan lagi agar benar-benar menyentuh ke generasi muda yang pengaruh budaya asing lebih tinggi lagi dibanding generasi lebih tua,” katanya.

Essi menambahkan, pihaknya juga telah mengusulkan bahasa daerah di provinsi Aceh ini menjadi sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia untuk melindungi, mengembangkan dan dimanfaatkan sebagai objek pemajuan kebudayaan.

“Dengan harapan kelak akan ada langkah nyata untuk pelestarian bahasa daerah,” pungkas Essi. (IA)

Previous Article Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar saat pembukaan Diktuk Bintara Polri di SPN Polda Aceh, Seulawah, Aceh Besar, Selasa (7/2) Kapolda Aceh Harapkan Siswa Bintara Polri Jadi Insan Bhayangkara Berintegritas
Next Article Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, menerima kunjungan pengurus IDI Kota Banda Aceh di ruang kerjanya, Senin (6/2) Ketua DPRK dan Pengurus IDI Diskusikan Tingginya Angka Stunting di Banda Aceh

Populer

Surat Warga
Pejabat Perlu Jaga Ucapan, Jangan Main Api di Ruang Publik 
Senin, 17 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Plt Kadisdik Aceh Murthalamuddin melaporkan perkembangan program strategis sektor pendidikan ke Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem). (Foto: Ist)
Pendidikan
Plt Kadisdik Aceh Lapor ke Mualem: Hak Guru dan Beasiswa Yatim Cair, SK Kepsek dalam Proses
Senin, 17 November 2025
Kebakaran hebat melanda Pesantren Islam Ar Rabwah di Gampong Krung Lam Kareung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, pada Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Aceh
Pesantren Ar Rabwah Indrapuri Ludes Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
Senin, 17 November 2025
Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc MA, alumni Dayah Darul Ulum Tanoh Mirah, Peusangan, Bireuen gagal jadi Komisioner Baitul Mal Aceh. (Foto: Ist)
Aceh
Raih Nilai Tertinggi, Alumni Tanoh Mirah Gagal Jadi Komisioner Baitul Mal Aceh
Senin, 17 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Dinas Sosial Aceh menggelar Family Gathering 2025 pada Ahad, 16 November 2025, di Pantai Penyu 2, Lhoknga, Aceh Besar.
Umum

Dinsos Aceh Gelar Family Gathering: Perkuat Kekompakan dan Soliditas Pilar Sosial

Senin, 17 November 2025
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan ke Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 857/Gana Gajahsora di Desa Turue Cut, Kecamatan Mane, Pidie, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Umum

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Kunjungi Yonif TP 857/GG di Pidie, Tekankan Kedekatan TNI dengan Rakyat

Senin, 17 November 2025
Bamus Pidie Jaya Jabodetabek menggelar Maulid Nabi Muhammad di Museum Purna Bhakti Pertiwi, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Umum

Warga Pidie Jaya Peringati Maulid Nabi di TMII Jakarta

Senin, 17 November 2025
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi
Umum

Kapolres Aceh Tamiang Ganti Uang Jalan Sopir Ambulans Relawan PAS yang Terlibat Laka Lantas

Minggu, 16 November 2025
Petugas PLN berhasil memulihkan kembali 100 persen gangguan sistem kelistrikan Aceh kurang dari 20 jam pada Ahad (16/11) yang sebelumnya terdampak gangguan di sebagian wilayah.
Umum

Gangguan Sistem Kelistrikan Aceh Pulih 100 Persen

Minggu, 16 November 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram
Umum

Aceh Besar Hadapi Krisis Anggaran 2026: TPP Pegawai Dipangkas, SPPD Dikurangi

Minggu, 16 November 2025
Petugas PLN dikerahkan untuk berjibaku di lapangan, bekerja tanpa henti guna mempercepat penanganan dan penormalan pasokan listrik di Aceh, Sabtu malam (15/11). (Foto: Ist)
Umum

PLN Kerahkan 821 Petugas Atasi Gangguan, Lebih 65 Persen Listrik Aceh Pulih

Minggu, 16 November 2025
TTI mendesak PPK proyek Gedung Kampus Unimal untuk memutuskan kontrak dengan PT Bumi Karsa, kontraktor asal Makassar dengan nilai kontrak Rp117,76 miliar. (Foto: Ist)
Umum

TTI Desak PPK Proyek Gedung Kampus Unimal Putuskan Kontrak PT Bumi Karsa

Minggu, 16 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?