BANDA ACEH — Komandan Wilayah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Aceh Zikri WG mengimbau Kapolres Bireuen untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pembakaran balai pengajian milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Desa Sangso Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen, Selasa (30/5/2023) menjelang subuh pukul 04.30 Wib.
“Informasi yang kami terima terjadinya pembakaran tersebut menjelang subuh pukul 04.30 Wib, namun api dapat dipadamkan. Tapi tidak berselang lama sekitar pukul 05.00 Wib, api mulai membesar lagi. Menurut kami ini ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu,” ujar Zikri WG, Rabu (31/5).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat di Aceh, khususnya umat Islam, tidak terprovokasi dengan adanya kasus pembakaran Balai Pengajian dan tempat shalat Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Bireuen.
Zikri WG mengatakan, pembakaran setiap tempat ibadah di Indonesia dapat menganggu stabilitas. Namun, menurut dia, masyarakat harus menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang.
“Tentu saja rumah ibadah apa pun tidak bisa dibakar. Hal itu bisa mengganggu stabilitas,” ucapnya.
Pembakaran terhadap rumah ibadah merupakan perbuatan salah dan keji, tindakan seperti itu tidak seharusnya terjadi di Aceh.
“Apapun alasannya, pembakaran tempat ibadah tidak dibenarkan dan merupakan perbuatan salah dan keji,” ungkap Zikri.
Sebelumnya, pembangunan Masjid At Taqwa Muhammadiyah mendapat gangguan dari sekolompok massa di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Bireuen, sekitar tahun 2020.
Fondasi masjid yang sedang proses pembangunan itu dibakar tanpa alasan yang jelas. Hal itu sangat disayangkan.
Sebelumnya beberapa tahun lalu ada juga larangan untuk membangun, tapi kini prosedurnya semua sudah dipenuhi kemudian tiba-tiba ada pihak lain yang masih ingin menggagalkannyq.
“Kami juga berharap kepada Pemerintahan setempat, terkait oembakaran Balai Pengajian di komplek Masjid Muhammadiyah Sangso agar cepat merespon dengan mengambil tidakan secara tegas, kami semua doakan para pelaku dan aktornya segera terungkap,” tutup Komandan KOKAM Aceh Zikri WG. (IA)
