Infoaceh.net, Mekkah — Sebanyak 4.710 orang jamaah haji Aceh yang saat ini sudah berada di Tanah Suci Mekkah, kini tengah bersiap dan berangkat menuju ke Arafah untuk melaksanakan wukuf.
Persiapan menuju ke Padang Arafah dilakukan oleh para jamaah haji pada Jum’at (14/6/2024). Sedangkan wukuf sebagai puncak ibadah haji akan berlangsung pada Sabtu (15/6/2024).
Seorang petugas haji Aceh Ustaz Zul Arafah melaporkan dari Mekkah, bahwa ribuan jamaah haji Aceh sudah siap bergerak dari penginapan menuju ke Arafah untuk wukuf.
“Alhamdulillah bersyukur kita kepada Allah, hari ini, Jum’at, tanggal 14 Juni 2024, seluruh jamaah haji Aceh yang berjumlah 4.710 orang akan menuju ke Arafah untuk melaksanakan wukuf pada hari Sabtu, 15 Juni besok,” ujar Zul Arafah dalam laporan video yang dikirimkan dari Mekkah ke redaksi Infoaceh.net, di Banda Aceh, Jum’at sore (14/6).
Ustaz Zul Arafah juga memohon doanya dari masyarakat Aceh agar seluruh jajaran haji asal Serambi Mekkah selama berada di Tanah Suci dalam keadaan sehat wal afiat.
“Kami di Tanah Suci mohon doanya mudah-mudahan seluruh jamaah haji Aceh yang berjumlah 4.710 orang dalam keadaan sehat wal afiat dan mudah-mudahan diberikan kekuatan dan kesabaran selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah dan Madinah, serta bisa kembali ke Aceh dalam keadaan selamat dan mendapat predikat haji mabrur. Amin,” demikian harapan dari Ustaz Zul Arafah.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah sekaligus Kepala Satuan Tugas Arafah, H Ali Machzumi MPd mengingatkan jamaah haji Indonesia agar tidak perlu membawa peralatan masak saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Demikian informasi jelang puncak haji yang dirilis tim Media Center Haji (MCH) 2024 dari unit kerja Kanwil Kemenag Aceh dari Mekkah, Khairul Umami.
Dilaporkan Khairul, Ali menekankan, “Untuk jamaah haji mohon tidak perlu membawa alat-alat masak ataupun membawa bahan-bahan masak, sehingga hal ini justru akan membebani jemaah dan merepotkan jemaah saat prosesi di Arafah nanti.”
Ali yang musim haji lalu Kasi Akomodasi Daker Madinah, mengatakan saat rangkaian puncak haji di Armuzna, jamaah akan mendapatkan konsumsi secara penuh, baik makan pagi, siang, dan malam. Sehingga tak perlu repot-repot membawa alat masak yang justru bakal membebankan mereka.
Selama ini, Kemenag RI memang tidak menyediakan konsumsi bagi jamaah selama prosesi ibadah Armuzna secara penuh. Hal ini tak lepas dari sulitnya pendistribusian konsumsi mengingat padatnya kawasan itu selama Hari Tasyrik.
Namun, pada penyelenggaraan tahun ini, pemberian konsumsi secara full menjadi sebuah terobosan dari pemerintah dan menjadi yang pertama dalam penyelenggaraan ibadah haji.
“Baik konsumsi nanti makan siang, makan malam maupun sarapan pagi, seluruhnya akan diberikan kepada jemaah haji selama berada di Arafah. Maka untuk jemaah haji mohon tidak perlu membawa alat-alat masak,” ingat Ali Machzumi, yang juga Kepala Subdirektorat Akomodasi Haji Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU Kemenag.
Sementara itu, Kasi Konsumsi PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Beny Hermawan, menjelaskan jamaah akan mendapatkan 15 kali jatah konsumsi yang meliputi enam kali makanan siap saji serta sembilan makanan segar.
Semua paket itu dibagikan pada H-1 pelaksanaan wukuf di Arafah yaitu pada 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah. 8 Dzulhijjah ialah Hari Tarwiyah bagi jemaah yang memilih itu.
Di luar itu, jamaah masih mendapat tambahan snack (makanan ringan) serta konsumsi pelengkap lainnya. Seluruh menunya disiapkan oleh penyedia yang telah ditunjuk.
Selain itu, kata dia, setiap maktab telah disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu. (RED)



