INFOACEH.NET, ACEH BESAR — Pimpinan Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Keueng Kalee, Tgk H Musannif SE SH, mengajak untuk lebih mendalami dan mengamalkan konsep syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi khatib Jum’at di Masjid An-Nur TVRI, Gampong Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, 30 Agustus 2024.
Musannif menekankan, syukur merupakan salah satu sikap yang harus senantiasa dipupuk dalam hati setiap muslim.
Ia menjelaskan syukur dibagi menjadi tiga dimensi: syukur di hati, syukur dengan lisan dan syukur dengan perbuatan.
“Pertama, syukur di hati yaitu menyadari sepenuhnya segala nikmat yang telah Allah berikan. Ini bentuk paling dasar dari rasa syukur. Kita harus meyakini segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah,” ujar Tgk Musannif.
Mengutip Al-Qur’an, Tgk H Musannif menyebutkan, “Allah berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’. Ini menunjukkan bahwa rasa syukur yang mendalam dari hati akan mendatangkan keberkahan yang lebih besar,” jelasnya.
Selanjutnya, Tgk Musannif menjelaskan syukur dengan lisan, yakni mengucapkan pujian dan terima kasih kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan.
Ia mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW, “Barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak berterima kasih kepada Allah.” (HR. Ahmad).
Menurutnya, ucapan syukur tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia sebagai bentuk pengakuan atas kebaikan yang diterima.
Dimensi terakhir yang diuraikan adalah syukur dengan perbuatan.
Tgk H Musannif menekankan pentingnya menyalurkan nikmat yang telah diterima dalam bentuk amal kebaikan dan berbagi dengan sesama.
“Menggunakan harta, waktu, dan tenaga kita untuk membantu orang lain adalah wujud syukur yang paling nyata,” tambahnya.
Ia merujuk pada Surah Al-Baqarah ayat 261 yang menggambarkan pahala besar bagi mereka yang bersedekah:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai; pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji.”
Dalam penutup khutbahnya, Tgk H Musannif mengajak seluruh jamaah untuk selalu mensyukuri nikmat yang ada, sekecil apapun itu.
“Mari kita syukuri segala yang kita miliki dengan hati ikhlas, lisan yang memuji, dan perbuatan yang nyata. Dengan begitu, insya Allah, hidup kita akan penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan,” tutupnya.
Khutbah ini memberikan pencerahan kepada jamaah tentang pentingnya memelihara rasa syukur dalam segala aspek kehidupan, sebuah pesan yang sangat relevan di tengah tantangan zaman modern yang serba materialistis.
