Beijing, Infoaceh.net – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya tetap dilanjutkan. Proyek ini merupakan kelanjutan dari trase Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB).
“Tadi kita bahas, memang masalahnya ada di kita, karena aturan belum selesai disusun. Itu saja, sederhana. Kalau sudah selesai, kita akan mulai bicara soal joint study,” ujar Luhut di Beijing, Kamis (22/5/2025).
Luhut menyebut aturan yang dimaksud adalah Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar hukum proyek tersebut. Ia mengaku telah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk ikut mengawal proses penyusunan Perpres.
“Perpres harus segera diselesaikan karena pihak China menunggu. Kalau sudah selesai, baru kita mulai joint study, dan saya pastikan hasilnya akan lebih baik dari proyek Jakarta–Bandung,” kata Luhut.
Ia juga mengakui masih banyak kekurangan dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. “Kita tidak cari siapa yang salah, tapi belajar dari kesalahan. Saya juga terlibat dari awal,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya masih dalam tahap kajian.
“Proyek ini besar, perlu dikaji dan dihitung secara matang,” ujar AHY.
Hal senada disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Ia menegaskan proyek ini tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah kini tengah mengkaji berbagai opsi transportasi berbasis rel, termasuk kemungkinan pembangunan kereta semi cepat (middle speed train) sebagai alternatif dari kereta berkecepatan tinggi (high-speed train).
Kajian akhir proyek ini akan mempertimbangkan daya serap pasar dan kelayakan investasi. Studi lanjutan terhadap proyek Jakarta–Surabaya terus berlangsung, termasuk referensi studi sebelumnya dari Jepang terkait kereta semi cepat.
