INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Antara Surga Ekologis dan Neraka Ekspansi Kapital

Last updated: Minggu, 8 Juni 2025 12:15 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Komisi VII Minta Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Tambang Perusak Alam
SHARE

Infoaceh.net – RAJA AMPAT bukan sekadar gugusan pulau indah di timur Indonesia, melainkan representasi konkret dari warisan alam global yang dikagumi dunia. Disebut sebagai The Last Paradise on Earth, wilayah ini menyimpan lebih dari 75 persen spesies karang dunia dan lebih dari 1.500 spesies ikan tropis.

Namun, dalam bayang-bayang kekayaan hayati itu, Raja Ampat tengah berdiri di ujung tanduk. Ancaman eksploitasi tambang, pariwisata masif tanpa kendali, serta kelambanan regulasi membuat masa depan surga ini kian kabur.

UIN Ar-Raniry menggelar Retret Kepemimpinan tahun 2025 pada 21–25 November di Asrama Haji Embarkasi Aceh.
70 Pejabat UIN Ar-Raniry Ikut Retret Kepemimpinan di Asrama Haji

Di balik panorama memesona, Raja Ampat sedang dijerat oleh kepentingan-kepentingan pragmatis yang bisa mengubahnya menjadi kisah kehancuran ekologis paling menyakitkan dalam sejarah konservasi Indonesia.

- ADVERTISEMENT -

Raja Ampat: Surga Keanekaragaman Hayati yang Rawan Eksploitasi

Secara ekologis, Raja Ampat merupakan kawasan yang unik. Laporan dari The Nature Conservancy dan Conservation International menunjukkan bahwa Raja Ampat memiliki lebih dari 600 spesies karang keras, angka tertinggi di dunia.

- ADVERTISEMENT -
TNI/Polri dan KPA-PA di Langsa Sepakat Tidak Ada Perayaan Milad GAM 4 Desember  

Bahkan wilayah ini diakui sebagai pusat Coral Triangle, zona paling kaya hayati laut di planet ini. Namun, keunggulan ekologis ini justru menjadi pisau bermata dua.

Pada 2023 dan 2024, sejumlah perusahaan tambang dan energi mulai melirik potensi wilayah daratan Raja Ampat, terutama di Pulau Waigeo dan Batanta. Eksplorasi pertambangan emas, nikel, dan batu bara diam-diam mulai mengintai.

Izin usaha pertambangan (IUP) sempat dikeluarkan, meski beberapa di antaranya akhirnya dibatalkan oleh pemerintah daerah. Namun, fakta bahwa celah legal pernah terbuka menunjukkan betapa ringkih benteng perlindungan ekosistem ini terhadap tekanan korporasi.

Asisten I Sekdakab Aceh Besar, Farhan AP menyampaikan paparan dalam Rapat Kerja Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD-RI bersama Pemerintah Aceh yang digelar di aula lantai III Kantor Gubernur Aceh, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Pemkab Aceh Besar Desak Pencabutan Status Hutan Lindung Lampuuk

Pariwisata: Menyelamatkan atau Membunuh Pelan-Pelan?

- ADVERTISEMENT -

Ironisnya, sektor pariwisata yang semula digadang-gadang sebagai solusi konservasi justru bisa menjadi senjata makan tuan.

Data dari Badan Pusat Statistik Papua Barat Daya menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan ke Raja Ampat melonjak lebih dari 300 persen dalam satu dekade terakhir.

Dampaknya? Peningkatan pembangunan resort, limbah laut dari kapal wisata, hingga tekanan terhadap populasi laut dan terumbu karang.

Studi dari LIPI (kini BRIN) pada 2021 mencatat bahwa 42 persen dari terumbu karang di sekitar Pulau Kri dan Pianemo mulai menunjukkan tanda-tanda degradasi akibat kontak manusia, pembuangan limbah, dan pemutihan (bleaching) akibat perubahan suhu laut.

Pemutihan karang ini bisa diperparah oleh lalu lintas kapal yang tinggi serta buangan limbah organik dan plastik dari aktivitas wisata yang tidak terkontrol.

Peraturan dan Perlindungan: Banyak, Tapi Tak Efektif

Raja Ampat memang sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi laut sejak 2007 dengan pembentukan tujuh kawasan konservasi perairan (Marine Protected Areas/MPA). Namun, seperti banyak cerita konservasi lainnya di Indonesia, aturan yang baik sering kali tidak diiringi dengan pengawasan yang efektif.

Kajian dari World Resources Institute (WRI) tahun 2022 menggarisbawahi bahwa kawasan konservasi Raja Ampat menderita dari minimnya kapasitas pengelolaan, termasuk kekurangan personel lapangan, keterbatasan anggaran, dan lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran seperti penangkapan ikan ilegal atau penggunaan bahan peledak.

Selain itu, tumpang tindih kewenangan antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan sektor swasta membuat sistem pengelolaan kawasan menjadi tak sinkron. Alih-alih kolaboratif, pendekatan pengelolaan justru sering menjadi ajang tarik-menarik kepentingan sektoral.

Peran Masyarakat Lokal: Penjaga Terakhir

Masyarakat adat di Raja Ampat, seperti suku Maya, sebetulnya memiliki tradisi kearifan lokal dalam menjaga alam, seperti sistem sasi yaitu larangan mengambil hasil laut pada musim tertentu untuk menjaga kelestarian.

Namun, nilai-nilai ini mulai tergerus oleh gempuran gaya hidup modern, godaan ekonomi, dan ketidakterlibatan aktif mereka dalam proses perencanaan pembangunan pariwisata maupun tata ruang.

Sebuah riset dari Universitas Papua menyebutkan bahwa masyarakat lokal merasa semakin terpinggirkan dalam keputusan pembangunan. Banyak dari mereka yang menjadi penonton di rumah sendiri, dengan hasil ekonomi pariwisata lebih banyak dinikmati oleh investor luar. Ini bukan hanya menciptakan ketimpangan ekonomi, tapi juga memutus ikatan emosional masyarakat terhadap lingkungannya.

Jalan Tengah: Ekowisata yang Adil dan Partisipatif

Harapan masih ada jika pendekatan pembangunan diubah dari model eksploitatif menjadi transformatif. Konsep ekowisata partisipatif bisa menjadi kunci. Model ini mengedepankan keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan, keputusan, hingga keuntungan ekonomi dari pariwisata.

Beberapa inisiatif seperti Papua Diving atau Misool Eco Resort telah menunjukkan bahwa pariwisata bisa dikembangkan tanpa merusak lingkungan, asalkan dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan inklusi sosial.

Pemerintah pusat dan daerah juga harus mengevaluasi kembali kebijakan tata ruang dan menghapus semua celah yang memungkinkan aktivitas tambang di kawasan sensitif ini.

Regulasi lingkungan harus disertai dengan mekanisme pengawasan dan sanksi yang tegas, serta kolaborasi antara akademisi, masyarakat adat, dan sektor swasta.

Ancaman Nyata Krisis Iklim

Krisis iklim memperparah situasi. Peningkatan suhu laut akibat perubahan iklim mempercepat pemutihan karang dan mengganggu siklus hidup spesies laut. Laporan IPCC 2022 menekankan bahwa kawasan tropis seperti Raja Ampat berada dalam zona paling rentan.

Artinya, jika tidak ada aksi cepat dan sistemik, kerusakan ekologis bisa menjadi permanen dalam waktu yang lebih cepat dari yang kita bayangkan.

Kondisi ini menuntut pendekatan lintas sektor: pengendalian emisi karbon, pelestarian hutan mangrove, restorasi terumbu karang, serta edukasi publik tentang dampak krisis iklim pada ekosistem laut.

Raja Ampat bisa menjadi laboratorium global untuk mitigasi iklim berbasis ekosistem laut, kalau ada kemauan Politik dan solidaritas global.

Menjaga Surga, Menghindari Neraka Ekologis

Pertarungan menyelamatkan Raja Ampat bukan sekadar urusan Papua atau Indonesia. Ini adalah pertaruhan martabat manusia dalam menjaga sisa-sisa surga ekologis yang masih tersisa di Bumi.

Di ujung tanduk ini, kita hanya punya dua pilihan: menyelamatkan Raja Ampat dan menjadikannya simbol keberhasilan kolaborasi manusia dengan alam, atau membiarkannya hancur dan menyesal di kemudian hari.

Indonesia harus memilih jalan tegas: menolak segala bentuk tambang, mengendalikan pariwisata yang serampangan, menguatkan masyarakat lokal sebagai penjaga utama, dan mengintegrasikan konservasi dalam seluruh rencana pembangunan.

Hanya dengan cara itulah Raja Ampat bisa tetap menjadi legenda yang hidup, bukan dongeng sedih tentang surga yang hilang.

TAGGED:nasionalperistiwaprabowo:www.infoaceh.net
Previous Article SunnyMining carbon neutral cloud mining, easily earn $13,000 a day with one click Penambangan awan netral karbon SunnyMining, dapatkan $13.000 sehari dengan mudah hanya dengan satu klik
Next Article Berpisah dengan Trump, Elon Musk Disarankan Minta Suaka ke Rusia Berpisah dengan Trump, Elon Musk Disarankan Minta Suaka ke Rusia

Populer

Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi
Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang
Jumat, 21 November 2025
Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil menerima kunjungan 30 keuchik dari Kota Lhokseumawe di Warung Aceh Amiirah, Kuningan, Jakarta Selatan, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Nasional
Nasir Djamil Terima 30 Keuchik dari Lhokseumawe di Jakarta, Sampaikan Sejumlah Keluhan
Sabtu, 22 November 2025
Pemerhati Pembangunan dan Kebijakan Publik Aceh M. Isa Alima
Ekonomi
Ganti Rugi Lahan Tol Sibanceh Jangan Tinggalkan Luka bagi Masyarakat
Sabtu, 22 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Pemerintah Aceh mengumumkan dibukanya Seleksi Terbuka (Open Bidding) untuk 12 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau Eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh.
Aceh
Pemerintah Aceh Buka Seleksi Terbuka 12 Jabatan Eselon II
Jumat, 21 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Polres Gayo Lues menangkap JN (47), ayah bejat pelaku pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. (Foto: Ist)
Umum

Ayah Bejat di Gayo Lues Perkosa Anak Kandung Selama 9 Tahun Ditangkap

Jumat, 21 November 2025
Kongres Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) XIII di Jakarta menegaskan komitmen mengawal pelaksanaan UUPA sesuai MoU Helsinki. (Foto: Ist)
Umum

Kongres KMPAN Tegaskan Pengawalan UUPA Sesuai MoU Helsinki

Jumat, 21 November 2025
Umum

Dari China, Illiza Gaungkan Kembali Banda Aceh sebagai Jalur Sutra Maritim Asia Tenggara

Jumat, 21 November 2025
Abang ipar berinisial J (25) ditangkap karena diduga melakukan pemerkosaan anak di bawah umur di Kabupaten Aceh Tenggara.
Hukum

Abang Ipar Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Aceh Tenggara Berakhir di Bui

Jumat, 21 November 2025
Hanzirwan Syah, mantan Sekretaris Tim Pemenangan Mirwan–Baital Mukadis pada Pilkada 2024. (Foto: Ist)
Umum

Oknum Mengaku Kerabat Bupati Aceh Selatan Minta Uang ke Penerima Bantuan Rumah

Jumat, 21 November 2025
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menerima kunjungan Director (Pengarah) Education Malaysia Indonesia (EMI) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Dr Hasnul Faizal bin Hushin Amri, Kamis (20/11).
Pendidikan

UIN Ar-Raniry Bahas Peluang Pembukaan Kelas Perguruan Tinggi Malaysia di Aceh

Kamis, 20 November 2025
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan
Pendidikan

USK Masuk Peringkat 1000 Dunia QS Sustainability 2026

Kamis, 20 November 2025
Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Polres Pidie, Kamis, 20 November 2025.
Aceh

Kapolda: Aceh Harus Jadi Daerah Aman dan Nyaman Bagi Semua Orang

Kamis, 20 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?