Infoaceh.net – Nama eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi disebut lagi dalam sidang. Penyebutan ini terjadi ketika mantan pegawai Kementerian Kominfo, Denden Imadudin dihadirkan sebagai saksi dalam kasus perlindungan judi online pada Rabu (11/6/2025).
Penyidik Polri didesak untuk mengusut hal tersebut, dengan penerapan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) . “Kekayaan Budi Arie Setiadi harus diperiksa. Aliran dananya melalui TPPU,” kata Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, ketika dihubungi Inilah.com, Jakarta, Minggu (15/6/2025).
Dia juga mendorong, adanya penelusuran dugaan aliran duit haram praktik pengamanan situs judol ke organisasi relawan Projo.
“Perlu ditelusuri dong. Dengan posisi dia kan tetap menjabat sebagai Ketua Projo kan, Ketum Projo. Belum ada pengalihan,” ucapnya.
Hari menekankan, kepolisian yang dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jangan lagi mendiamkan dugaan keterlibatan Budi Arie dalam pusaran pengamanan situs judol. Ia menilai kasus ini harus diusut tuntas tanpa pandang bulu.
“Polisi harus kejar itu dong. Jangan membiarkan dong. Ini kan dibuat mengambang nih. Jangan ada deal-deal dan kompromi-kompromi,” katanya.
Diketahui, kesaksian Denden pada sidang Rabu (11/6/2025), mengaku sempat berhenti melindungi situs judol, namun diyakinkan oleh terdakwa Adhi Kismanto Murhijran yang membawa-bawa nama Budi Arie.
Denden menyebut setelah tak lagi menjabat ketua tim pengendali konten internet ilegal Kemenkominfo, dia berhenti melindungi situs judi online.
Namun menurutnya, terdakwa Adhi Kismanto dan Murhijran meyakinkannya untuk kembali melindungi situs judi online, dan tak perlu khawatir karena sudah diketahui orang di atas. Ketika jaksa bertanya siapa yang dimaksud orang atas, Denden menyebut menteri, yang merujuk ke Budi Arie.
Sementara itu, Budi Arie merespons santai saat ditanya namanya yang disebut lagi dalam sidang kasus perlindungan situs judi online. Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi hanya mengatakan, “biar saja.”
