INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Aceh

Tahun Baru Islam 1 Muharram: Sepi di Banda Aceh, Meriah di Aceh Besar

Raisa Fahira
Last updated: Minggu, 29 Juni 2025 17:24 WIB
By Raisa Fahira
Share
Lama Bacaan 8 Menit
Para peserta Pawai Ta'aruf menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah saat melintasi Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/6/2025). (Foto: Ist)
Para peserta Pawai Ta'aruf menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah saat melintasi Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/6/2025). (Foto: Ist)
SHARE

Banda Aceh, Infoaceh.net – Jum’at pagi, 27 Juni 2025, langit Banda Aceh cerah. Hari itu bukan hari biasa bagi umat Islam: 1 Muharram 1447 Hijriah, menandai masuknya tahun baru dalam kalender Islam.

Suasana peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, tampak sepi dan minim kegiatan syiar keagamaan.

Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri
Pidie Jaya Masih Tertinggi Stunting di Aceh, Wakil Bupati Minta Tambahan SPPG

Hingga hari ketiga tahun baru Islam, Ahad (29/6/2025), tidak tampak pawai, doa bersama, atau bentuk kemeriahan lainnya yang biasanya menandai perayaan tahun baru hijriah.

- ADVERTISEMENT -

Kondisi ini sangat kontras dengan kemeriahan perayaan tahun baru Masehi yang kerap diramaikan pesta kembang api dan acara hiburan di kota yang dikenal sebagai pusat pelaksanaan Syariat Islam tersebut.

Satu-satunya kegiatan tingkat provinsi yang tercatat adalah tausiyah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, yang dihadiri Wakil Gubernur Aceh. Acara ini digelar oleh Dinas Syariat Islam Aceh secara sederhana, tanpa gebyar syiar Islam yang meriah seperti yang diharapkan masyarakat.

- ADVERTISEMENT -
Sekda Aceh M Nasir Syamaun saat memberikan pembinaan kepada peserta PKN Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2025 dalam sesi mentoring di Kampus Pusjar dan Strategi Kebijakan Manajemen Kinerja (SKMK) LAN RI Banda Aceh, Rabu (19/11).
Sekda Aceh Kritik Pola Bansos: Harus Produktif, Bukan Kebijakan Sinterklas

Namun, skala dan gema acaranya jauh dari harapan, tidak membangun atmosfer kebersamaan, apalagi semarak. Banda Aceh, Serambi Mekkah, tampak sunyi di hari yang semestinya sakral bagi umat Islam.

Tak ada tanda-tanda kemeriahan lain di ibu kota Provinsi Aceh yang dikenal sebagai wilayah syariat Islam itu.

Tak tampak iring-iringan pawai, tak terdengar lantunan zikir di jalanan, bahkan spanduk atau baliho ucapan Tahun Baru Islam pun nyaris tak terlihat.

Kasatpol PP-WH Kota Banda Aceh Muhammad Rizal
Setelah Diamankan, Satpol PP-WH Banda Aceh Antar Pelajar Bolos ke Rumah

Masyarakat menjalani aktivitas seperti hari-hari biasa. Di sejumlah masjid, tidak terdengar pengajian akbar atau tausiyah khusus menyambut pergantian tahun hijriah. Suasana hening, sunyi dari syiar.

- ADVERTISEMENT -

Kalah Gaung dari Tahun Baru Masehi

Perbandingan pun tak terhindarkan. Setiap 31 Desember menuju 1 Januari, Banda Aceh meski tak seberisik kota-kota lain di Indonesia, tetap diramaikan oleh aktivitas hiburan, pesta kembang api, dan perayaan semalam suntuk — baik secara terbuka maupun tersembunyi.

Masyarakat tumpah ke jalan, tempat wisata ramai, dan media sosial dipenuhi ucapan serta kilas balik setahun.

Kontras dengan itu, peringatan 1 Muharram — simbol hijrah Rasulullah SAW, awal penanggalan Islam — justru tak mendapat perhatian yang sepadan.

Padahal, nilai spiritual dan pendidikan yang melekat pada tahun baru Islam jauh lebih dalam daripada sekadar euforia akhir tahun Masehi.

Tokoh masyarakat Aceh, Drs M Isa Alima, Ketua DPD Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi ini.

“Aceh dikenal dengan penerapan Syariat Islam, tapi ketika datang tahun baru Islam, kita sunyi. Sementara ketika 1 Januari, kita malah ikut-ikutan budaya barat yang tidak ada nilai ruhiyahnya,” katanya kepada Infoaceh.net, Sabtu (28/6).

Menurut Isa, sepinya 1 Muharram di Aceh adalah cerminan dari lemahnya kesadaran kolektif untuk menghidupkan budaya keagamaan yang mendidik dan mencerdaskan. Ia menyebutnya sebagai krisis identitas.

“Ini bukan soal kegiatan seremonial semata. Ini soal jati diri. Soal bagaimana kita memposisikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial kita, terutama generasi muda,” tegasnya.

Ia juga mendorong pemerintah daerah menjadikan 1 Muharram sebagai perayaan keagamaan resmi — sebagaimana peringatan Maulid Nabi, Isra Mi’raj, dan hari besar Islam lainnya yang sudah membudaya di Aceh.

Aceh Besar Menjawab dengan Syiar Meriah

Namun, tak semua wilayah di Aceh diam. Kabupaten Aceh Besar justru menjawab sunyinya 1 Muharram dengan gelaran Pawai Ta’aruf yang meriah, religius, dan sarat makna.

Sabtu (28/6), suasana di halaman Gedung Dekranasda Aceh Besar di kawasan Blang Bintang berubah menjadi lautan manusia. Ratusan peserta dari 68 kontingen — terdiri atas OPD, dayah, dan perwakilan masyarakat — berkumpul dengan mengenakan busana Muslim yang indah dan membawa atribut Islami.

Spanduk bertema hijrah, poster motivasi Islami, serta lantunan shalawat menggema sepanjang rute pawai yang melewati Bundaran Lambaro.

Acara ini dibuka oleh Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram, yang tampil dengan penuh semangat dan nada optimisme tinggi.

“Alhamdulillah, ini bukan sekadar pawai. Ini syiar Islam, ini sejarah. Tahun Baru Islam harus dibesarkan. Saya ingin menegaskan, mari kita besarkan Tahun Baru Islam. Jangan sampai kita lebih semarak memperingati tahun masehi 1 Januari dibandingkan tahun hijriah 1 Muharram . Ini adalah bagian dari jati diri kita sebagai umat Islam. Ini budaya kita. Ini identitas kita,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Syech Muharram mengajak semua pihak menjadikan momen tahun baru hijriah sebagai titik tolak perubahan spiritual dan sosial, serta momentum kebangkitan umat di tengah tantangan zaman.

“Kita ingin generasi muda Aceh tumbuh dengan memahami makna hijrah: berpindah dari yang buruk menuju yang lebih baik. Bukan sekadar menghibur diri dengan petasan,” tambahnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Aceh Besar, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Plt. Sekda Aceh Besar, serta unsur TNI dan Polri.

Rangkaian Penuh Makna, Antusiasme Tinggi

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar, Rusdi, menyebut bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Bahkan beberapa dayah dan pesantren mendaftarkan santrinya secara sukarela untuk ikut pawai.

“Ini menunjukkan masyarakat Aceh Besar punya semangat kuat dalam menyambut tahun baru hijriah. Mereka ingin hadir, tidak hanya secara fisik, tapi juga secara batin,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan yang lebih besar ke depannya dan bisa menjadi model bagi daerah lain di Aceh.

Refleksi untuk Banda Aceh dan Wilayah Lainnya

Realitas yang terjadi di Banda Aceh menunjukkan bahwa keberislaman bukan hanya soal regulasi. Syariat Islam bukan sekadar qanun dan razia, tapi ruh yang hidup dalam budaya, tradisi, dan aktivitas sosial masyarakat. Tahun Baru Islam seharusnya menjadi tonggak penting untuk menghidupkan ruh tersebut.

Pengamat Sosial Aceh Drs M Isa Alima mengingatkan bahwa semangat keislaman tidak cukup hanya diwujudkan dalam kebijakan, tapi juga dalam pembiasaan budaya.

“Kalau kita tidak mulai dari sekarang, maka anak-anak kita akan tumbuh tanpa tahu makna 1 Muharram, tanpa bangga terhadap kalender Islam. Lalu, bagaimana kita bisa mempertahankan identitas sebagai Serambi Mekkah?” katanya.

Ia menyerukan agar tahun depan, seluruh pemerintah kabupaten/kota di Aceh, bersama tokoh agama, dayah, dan organisasi pemuda masjid, mulai menyiapkan peringatan 1 Muharram yang terstruktur dan bermakna.

Saatnya Hijrah Kolektif Menuju Budaya Islami

Tahun Baru Islam seharusnya bukan hanya penanggalan dalam kalender. Ia adalah simbol hijrah, transisi menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih spiritual. Aceh yang selama ini menjadi simbol peradaban Islam di Nusantara, punya tanggung jawab moral untuk memberi contoh bahwa ruh hijrah hidup, tumbuh, dan diwariskan.

Jangan sampai 1 Muharram hanya jadi tanggal merah di kalender — tapi tak ada kegiatan atau syiar Islami dalam kehidupan masyarakat.

TAGGED:acehutama
Previous Article Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah ST menutup Festival Dala’il Khairat se-Banda Aceh pada Jumat malam, 27 Juni 2025, yang digelar di halaman Masjid Babun Najah, Gampong Surien, Kecamatan Meuraxa. (Foto: Ist) Ketua DPRK Banda Aceh Tutup Festival Dala’il Khairat, Lamgugop Raih Juara Pertama
Next Article Peluang Rumah Nadiem Digeledah, Kejagung: Tergantung Penyidik Peluang Rumah Nadiem Digeledah, Kejagung: Tergantung Penyidik

Populer

Potret tangkapan layar Amalia Mutya Zain saat live streaming yang viral di TikTok, sebelum akun resminya hilang dan membuat warganet penasaran.
Umum
Misteri Amalia Mutya Zain: TikToker Berhijab yang Mendadak Viral, Akun Hilang Bikin Netizen Kepo
Rabu, 13 Agustus 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Aceh
Endang Plt Direktur RSUDZA, Hanif Plt Direktur RSIA
Selasa, 5 Januari 2021
Rahayu Saraswati mengungkap praktik eksploitasi seksual di sekitar proyek tambang Papua dan pembangunan IKN.
Umum
IKN Jadi Sarang Prostitusi? PSK Layani ASN dan Tukang Proyek di Lokalisasi Ibu Kota Baru
Jumat, 1 Agustus 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Pemerintah Aceh menyalurkan bantuan logistik bencana untuk Kabupaten Pidie sebagai langkah percepatan penanganan darurat. (Foto: Ist)
Aceh

Pidie Terima Bantuan Logistik Bencana dari Pemerintah Aceh  

Rabu, 19 November 2025
Petugas PLN UID Aceh melakukan perbaikan gangguan listrik. (Foto: Ist)
Aceh

Aceh Surplus Listrik Tapi Sering Padam, Mualem Sebut Investasi Terganggu

Rabu, 19 November 2025
Seminar Sejarah Terbentuknya Kabupaten Aceh Besar di Meuligoe Bupati Kota Jantho, Aceh Besar, Selasa (18/11).
Aceh

Sejarah Awal Terbentuknya Kabupaten Aceh Besar Diseminarkan

Rabu, 19 November 2025
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar, menerima audiensi Plt. Kadis Sosial Aceh Chaidir di Meuligoe Wali Nanggroe, Selasa (18/11). (Foto: Ist)
Aceh

Wali Nanggroe: Penerapan Satu Data Kunci Penanggulangan Masalah Sosial di Aceh

Rabu, 19 November 2025
Rendahnya daya serap APBA 2025 dinilai sebagai indikator lemahnya eksekusi program oleh para pembantu Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem. (Foto: Ist)
Aceh

Serapan APBA 2025 Lamban, Kinerja Pembantu Gubernur Aceh Lemah Eksekusi

Rabu, 19 November 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem didampingi Plt Kadis Sosial Aceh Chaidir melepas bantuan logistik penanggulangan bencana untuk 10 kabupaten/kota, di Pendopo Gubernur Aceh, Selasa pagi, 18 November 2025. (Foto: Ist)
Aceh

Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Logistik Bencana untuk 10 Kabupaten/Kota

Rabu, 19 November 2025
Keributan antara Anggota Dewan pecah di gedung DPRA pada Senin siang, 17 November 2025. (Foto: Ist)
Politik

Keributan Memalukan Pecah di Gedung DPRA, Rapat Resmi Berubah Saling Lempar

Selasa, 18 November 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris membuka Pameran Pembangunan dan Expo UMKM di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho, Senin (17/11). (Foto: Ist)
Aceh

Uroe Lahe ke-69 Aceh Besar, Pameran Pembangunan dan Expo UMKM Digelar di Jantho

Selasa, 18 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?