Infoaceh.net – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri kepemilikan sebuah rumah mewah yang diduga milik mantan Kepala Dinas PUPR Sumatra Utara, Topan Obaja Putra Ginting (TOPG).
Rumah tersebut disinyalir terkait dengan aliran dana suap dari proyek jalan di Sumut.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut pihaknya akan mengusut seluruh aset yang berpotensi berasal dari tindak pidana korupsi, termasuk properti bernilai fantastis yang dikaitkan dengan Topan.
“KPK akan menelusuri aliran uang yang diduga merupakan hasil tindak pidana korupsi tersebut, termasuk aset-aset yang terkait dengan perkara ini,” kata Budi kepada wartawan, Selasa (1/7/2025).
KPK hingga kini masih mendalami bukti-bukti suap dan gratifikasi terkait proyek pembangunan jalan di lingkungan Dinas PUPR Provinsi Sumut dan Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumut.
Penyidik juga sedang mengonfirmasi status kepemilikan rumah mewah tersebut dan hubungannya dengan perkara yang menjerat Topan. Properti itu mencuat setelah operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Mandailing Natal, Kamis (26/6/2025), yang menyeret Topan dan lima orang lainnya.
Dari enam orang yang diamankan saat OTT, lima telah resmi ditetapkan sebagai tersangka, yakni:
Topan Obaja Putra Ginting (Kadis PUPR Provinsi Sumut)
RES (Kepala UPTD Gunung Tua merangkap PPK)
HEL (PPK Satker PJN Wilayah I Sumut)
KIR (Direktur Utama PT DNG)
RAY (Direktur PT RM)
Kasus ini menjadi perhatian publik karena mengungkap praktik kotor dalam proyek infrastruktur jalan di Sumut, serta menyeret nama-nama penting dalam birokrasi provinsi.
