Aceh Singkil, Infoaceh.net — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan di wilayah terluar Aceh.
Fokus utama adalah menjamin pasokan listrik yang andal bagi masyarakat kepulauan, khususnya di Pulau Balai dan Pulau Haloban, Kabupaten Aceh Singkil.
General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, bersama jajaran manajemen melakukan kunjungan langsung ke dua pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang melayani masyarakat di kedua pulau tersebut.
Kegiatan supervisi ini bertujuan memastikan kesiapan teknis dan operasional sistem kelistrikan menjelang momen penting nasional, terutama di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
“Kami ingin memastikan bahwa sistem kelistrikan di pulau-pulau terluar benar-benar andal menjelang perayaan HUT RI ke-80. Ini adalah bentuk komitmen PLN dalam menghadirkan listrik yang berkualitas hingga ke pelosok negeri,” ujar Mundhakir, dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, tim PLN melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi fisik pembangkit, jaringan distribusi, gardu distribusi, serta kesiapan personel dan peralatan operasional.
PLTD Pulau Balai tercatat memiliki kapasitas daya mampu sebesar 1,48 megawatt (MW) dan melayani 1.326 pelanggan dari berbagai sektor, termasuk rumah tangga, bisnis kecil, dan industri lokal.
Sementara PLTD di Pulau Haloban memiliki kapasitas sebesar 0,39 MW dan melayani kebutuhan listrik bagi 742 pelanggan.
Kedua sistem kelistrikan tersebut diklaim dalam kondisi optimal berkat pemeriksaan rutin dan penguatan sistem yang dilakukan secara berkala oleh petugas PLN.
“Secara keseluruhan, sistem di Pulau Balai dan Haloban sudah siap. Kami juga siagakan petugas untuk antisipasi peningkatan beban selama perayaan kemerdekaan,” tambah Mundhakir.
Selain melakukan inspeksi teknis, PLN juga mengunjungi salah satu pelanggan industri strategis di Pulau Balai, yaitu pabrik es milik Amrin Z.
Pabrik ini saat ini menggunakan daya sebesar 105.000 VA dan tengah mengajukan permohonan peningkatan daya menjadi pelanggan tegangan menengah (TM) sebesar 210 kVA.
“PLN sangat mendukung pelaku industri lokal di wilayah terluar. Kami sudah menerima permohonan dari pelanggan dan kini sedang dalam proses kajian teknis. Kami pastikan proses ini berjalan cepat dan transparan,” jelas Baihaqi, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Singkil.
Pabrik es tersebut memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat kepulauan, khususnya para nelayan dan pelaku UMKM.
Listrik yang stabil dan cukup menjadi kebutuhan utama agar kegiatan produksi es dapat berjalan lancar dan kapasitas usaha terus meningkat.
“Kami sangat terbantu dengan respon cepat dari PLN. Penambahan daya ini sangat penting agar kami bisa mengembangkan usaha, menambah kapasitas produksi, dan menyerap tenaga kerja lokal,” ujar Amrin.
Mundhakir menekankan bahwa kehadiran listrik tidak hanya soal penerangan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat di wilayah terluar.
Dengan listrik yang andal, pelaku usaha bisa tumbuh, lapangan kerja tercipta, dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
“PLN bukan hanya menghadirkan listrik sampai ke ujung negeri, tapi juga menjadi bagian dari solusi pertumbuhan ekonomi. Contoh seperti pabrik es ini menunjukkan bagaimana energi bisa mendorong produktivitas dan kesejahteraan warga,” pungkas Mundhakir.
PLN UID Aceh menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, terutama di kawasan kepulauan.
Menjelang perayaan HUT ke-80 RI, seluruh unit kerja diinstruksikan bersiaga penuh demi memastikan masyarakat dapat merayakan hari kemerdekaan dengan aman, nyaman, dan terang benderang.



