INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Simulakra Koperasi Desa

Last updated: Kamis, 31 Juli 2025 11:24 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 5 Menit
Simulakra Koperasi Desa
#image_title
SHARE

OLEH: AHMADIE THAHA

BARU sehari diresmikan Presiden Prabowo Subianto secara virtual, dengan layar LED segede papan nama dan semangat yang dikemas sedemikian rupa, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Pucangan, Montong, Tuban, Jawa Timur mendadak tutup. Lampu-lampunya gelap.

Drs. Isa Alima, pemerhati komunikasi publik
Kejahatan Komunikasi: Ketika Ucapan Pejabat Publik Jadi Sumber Api

Barang-barang diangkut, etalase dibungkus, banner dicopot, bahkan foto presiden ikut diturunkan. Suasananya mirip habis pesta hajatan yang ternyata belum lunas. Tinggal janur melengkung, utangnya nyangkut, urusan jadi panjang.

- ADVERTISEMENT -

Kalau koperasi itu manusia, barangkali ia akan menulis status: “Baru semalem diresmikan, paginya ditinggal. Rasanya kayak dijadiin pelarian.” Maka orang pun bertanya, koperasi itu dari rakyat, atau untuk rakyat yang sudah dirancang?

Secara historis dan ideologis, koperasi sejatinya entitas bisnis buah dari inisiatif warga. Ia tumbuh dari kesadaran bersama: “Kita lemah sendiri, tapi kuat kalau bareng-bareng.” Ini sejalan dengan semangat gotong-royong, tapi dengan bumbu bisnis yang gurih.

- ADVERTISEMENT -
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi
Kapolres Aceh Tamiang Ganti Uang Jalan Sopir Ambulans Relawan PAS yang Terlibat Laka Lantas

Mohammad Hatta menyebut koperasi sebagai “usaha bersama untuk memperbaiki nasib ekonomi berdasarkan semangat tolong-menolong.” Bukan semangat disetir elite, apalagi semangat kampanye semi-laten yang hadir di podium-podium kampanye.

Namun, yang terjadi kini justru sebaliknya. Alih-alih bottom up, koperasi-koperasi zaman now malah muncul dengan pola top up alias top down, disuntik dari atas, lalu dijadikan etalase Politik. Dan kalau sudah selesai upacara, tinggal top out. Kosong. Lengang.

Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Tuban itu pun seolah sinetron tanpa rating. Padahal itu proyek percontohan. Artinya, ia diseleksi dan terpilih untuk dijadikan etalase. Layaknya kue ulang tahun yang dibuat bukan untuk dimakan, tapi buat difoto lalu diunggah.

Petugas PLN berhasil memulihkan kembali 100 persen gangguan sistem kelistrikan Aceh kurang dari 20 jam pada Ahad (16/11) yang sebelumnya terdampak gangguan di sebagian wilayah.
Gangguan Sistem Kelistrikan Aceh Pulih 100 Persen

Tapi sayangnya, begitu kamera mati, mitra strategisnya, yakni Pondok Pesantren Sunan Drajat, angkat kaki. Bukan karena tak cinta, tapi karena tak disebut namanya dalam acara yang menghadirkan penguasa tertinggi negeri. Sakitnya tuh di manajemen!

- ADVERTISEMENT -

Pihak pesantren sudah berniat baik membela KDMP yang hanya boleh dimiliki pihak desa. Mereka sejak awal mendampingi: dari legalitas, renovasi, logistik, hingga SDM. Tapi saat acara digelar, namanya lenyap. Yang disebut malah nama baik BUMN dan PT Pupuk Indonesia.

Padahal, menurut Gus Anas yang mewakili pesantren, dukungan dari nama-nama baru itu nihil. Pihaknya cabut bukan karena “minta disanjung” tapi soal etika kolaborasi. Kalau yang kerja A, tapi yang disebut B, maka ini bukan koperasi, ini ko-persiapan manipulatif.

Netizen pun bersuara, dan suara mereka lebih pedas dari sambal Roa: “Kayak proyek traktor era Jokowi, habis dibagiin, traktor ditarik.” Ada pula yang bilang: “Koperasi selalu digandeng politik, akhirnya jadi alat politik, bukan alat bantu memajukan ekonomi rakyat.”

Sosiolog Jean Baudrillard mungkin akan menyebut koperasi seperti ini sebagai simulakra, sebuah citra tanpa realita. Ia tampak seperti koperasi, ada plang, ada kasir, ada sembako. Tapi ia tidak lahir dari komunitas. Tidak tumbuh dari kebutuhan. Tidak punya akar.

Dalam kajian ilmiah, koperasi yang sukses, dari Mondragon di Spanyol hingga koperasi pertanian di Jepang, lahir dari kebutuhan organik komunitas. Mereka dibangun karena kebutuhan nyata: pangan, modal, akses pasar. Ada partisipasi aktif, bukan partisipasi selfie.

Sementara koperasi yang lahir dari inisiatif elite sering gagal karena:

– Top down, bukan partisipatif. Warga jadi penonton, bukan aktor.

– Minim edukasi dan pendampingan. Tak semua orang bisa langsung paham koperasi. Butuh proses belajar.

– Orientasi politis sesaat. Dibuat demi pencitraan atau proyek “seremonial”.

– Model bisnis tidak berkelanjutan. Barang disuplai instan, mitra tak dilibatkan, ekosistem rapuh.

KDMP yang ditinggal sesaat itu adalah gejala sistemik dari model pembangunan yang terlalu politis. Gantilah “koperasi” dengan “klinik”, “apotek”, atau “SPBU rakyat”, selama ia lahir bukan dari kebutuhan komunitas dan tanpa akar, maka yang tumbuh hanyalah papan nama.

Koperasi yang ideal adalah tempat warga belajar bersama, menabung, bertransaksi, dan menyusun masa depan bersama. Bukan panggung pentas bagi para penumpang gelap, yang nongol saat kamera nyala, lalu hilang ketika listrik padam.

Koperasi itu institusi kepercayaan. Sekali dikhianati, akan lama pulihnya. Jangan sampai warga makin skeptis, lalu berkata: “Udahlah, koperasi itu bohong semua.” Ini berbahaya. Karena kalau koperasi gagal, maka jalan menuju keadilan ekonomi rakyat pun bisa makin jauh.

KDMP di Tuban itu mungkin sudah bubar, tapi pelajarannya belum selesai. Kalau mau membangun koperasi, jangan mulai dari pidato presiden. Mulailah dari warung kecil di desa, dari kelompok ibu-ibu arisan, dari petani yang ingin jual gabah tanpa dipermainkan tengkulak.

Dan sebelum meresmikan apapun, pastikan dulu: apakah koperasi ini hasil kerja warga, atau hasil kerja para desainer program yang belum tentu ngerti arti gotong royong? Karena kalau tidak, yang kita bangun hanyalah koperasi papan nama. Sekejap gebyar, lalu bubar.

(Penulis adalah Wartawan Senior )

TAGGED:nasionalperistiwaprabowo:www.infoaceh.net
Previous Article Lisa Mariana saat menghadiri pemeriksaan di Polda Jabar terkait kasus video dewasa yang menyeret namanya, Senin (29/7/2025). Foto: Instagram/@lisamarianaaa Kasus Video Panas, Masa Lalu Lisa Mariana Mulai Terkuak
Next Article Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Reza Saputra SSTP MSi Dana Otsus Aceh Tahap II Jatah Provinsi Cair Rp1,5 Triliun, Kabupaten/Kota Masih Tertahan

Populer

Umum
Listrik Padam Total, Aceh Gelap Gulita: Sistem Transmisi Kembali Alami Gangguan
Sabtu, 15 November 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Umum
Pengurus OSIM MTsN 1 Banda Aceh Dilatih Kepemimpinan
Minggu, 16 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Aceh
Tgk Muhammad Yunus Terpilih sebagai Ketua Badan Baitul Mal Aceh
Sabtu, 15 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram
Umum

Aceh Besar Hadapi Krisis Anggaran 2026: TPP Pegawai Dipangkas, SPPD Dikurangi

Minggu, 16 November 2025
Petugas PLN dikerahkan untuk berjibaku di lapangan, bekerja tanpa henti guna mempercepat penanganan dan penormalan pasokan listrik di Aceh, Sabtu malam (15/11). (Foto: Ist)
Umum

PLN Kerahkan 821 Petugas Atasi Gangguan, Lebih 65 Persen Listrik Aceh Pulih

Minggu, 16 November 2025
TTI mendesak PPK proyek Gedung Kampus Unimal untuk memutuskan kontrak dengan PT Bumi Karsa, kontraktor asal Makassar dengan nilai kontrak Rp117,76 miliar. (Foto: Ist)
Umum

TTI Desak PPK Proyek Gedung Kampus Unimal Putuskan Kontrak PT Bumi Karsa

Minggu, 16 November 2025
Hendra Saputra, ASN Aceh beraudiensi ke kantor BRIN, di kawasan jalan raya Bogor, Jum’at (14/11).
Ekonomi

BRIN Siap Kembangkan VIB-H, Inseminasi Buatan Karya ASN Aceh

Minggu, 16 November 2025
Pengadaan mobil dinas mewah untuk pejabat Aceh di Jakarta jalan terus
Umum

Prioritas Terbalik: Efesiensi Anggaran untuk Rakyat, Pengadaan Mobil Mewah Pejabat Aceh di Jakarta Jalan Terus

Minggu, 16 November 2025
Dunia dibuat geger setelah sebuah kapal kargo raksasa milik perusahaan pelayaran Evergreen mengalami insiden serius di perairan Peru. Cuaca ekstrem dengan gelombang raksasa dan angin kencang menghantam kapal hingga puluhan kontainer terlepas dan jatuh ke laut.
Umum

Setengah Juta iPhone 17 Tenggelam di Laut Peru: Dunia Heboh, Harga Diprediksi Melonjak

Minggu, 16 November 2025
PT Pupuk Indonesia mencatat sebanyak 21 kios pupuk di Provinsi Aceh telah diblacklist karena melakukan pelanggaran penjualan pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Ekonomi

Jual di Atas HET, 21 Kios Pupuk Bersubsidi di Aceh Diblacklist

Minggu, 16 November 2025
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry, Dr Jalaluddin MA
Ekonomi

Wakaf Bukan Sekadar Amal, Juga Motor Penggerak Ekonomi Umat Aceh

Minggu, 16 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?