INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Rakyat Ikut Bertanggung Jawab Melahirkan DPR yang Rusak

Last updated: Jumat, 22 Agustus 2025 16:07 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 3 Menit
Fadhli Irman
Fadhli Irman
SHARE
Penulis: Fadhli Irman*

Oscar Ameringer pernah berujar, “Politik adalah seni lembut untuk mendapatkan suara dari orang miskin dan dana kampanye dari orang kaya, dengan berjanji untuk melindungi satu sama lain.” Sementara Will Rogers menyebutkan, “Politik itu mahal, bahkan untuk kalah pun kita harus mengeluarkan banyak uang.” Kedua kalimat itu bukan sekadar satire, melainkan potret telanjang demokrasi Indonesia hari ini.

Sistem politik kita kini terjerat ongkos yang kian mencekik. Riset LIPI mencatat, rata-rata biaya kampanye calon anggota DPR RI mencapai Rp 4,5 miliar. Indef bahkan menghitung ongkosnya bisa menembus Rp 15-20 miliar. Untuk DPRD, biayanya berkisar Rp 200 juta hingga Rp 1,5 miliar. Sedangkan untuk pilkada kepala daerah, Kementerian Dalam Negeri mengungkap angka yang lebih fantastis: Rp 60-100 miliar untuk bupati/wali kota, dan Rp 200-500 miliar untuk gubernur. Total anggaran pilkada serentak 2024 bahkan mencapai Rp 37,52 triliun, dinilai sebagai sebuah rekor yang menyedihkan.

Drs. Isa Alima, pemerhati komunikasi publik
Kejahatan Komunikasi: Ketika Ucapan Pejabat Jadi Sumber Api

Angka-angka ini bukan sekadar isu. Muslim Aiyub, politisi asal Aceh pada rapat parlemen, pernah jujur mengakui besarnya biaya politik untuk duduk di Senayan, hingga ia meminta agar masa jabatan DPR diperpanjang agar bisa mengembalikan modal. Pengakuan jujur ini menegaskan kenyataan bahwa demokrasi kita telah bergeser menjadi arena bakar uang. Karena tak semua politisi memiliki modal, datanglah dukungan dari pengusaha, rentenir, Bandar narkotika bahkan mafia yang berkepentingan. Begitu menang, hukum dagang berlaku, modal harus kembali dengan keuntungan berlipat. Dari situlah lahir proyek yang diarahkan, izin yang dipermudah, bisnis hitam yang harus mendapat karpet merah, hingga kebijakan yang berpihak pada sponsor, bukan rakyat. Politik kehilangan etikanya, berubah menjadi mesin pengembalian investasi bahkan lebih menyedihkan menjadi arena berjudi.

- ADVERTISEMENT -

Namun, menyalahkan politisi saja tak cukup. Rakyat juga ikut bertanggung jawab. Dengan iming-iming Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, bahkan Rp 500ribu per kepala suara dijual begitu saja. Alasannya sederhana, hari pemilu berarti tak bisa bekerja, sementara kebutuhan perut tetap mendesak. Ironisnya, bahkan rakyat yang memilih tanpa uang pun sering kecewa, karena wakil terpilih tak lebih baik. Maka terbentuklah siklus putus asa, dengan uang atau tanpa uang, hasilnya sama-sama mengecewakan.

Inilah lingkaran setan demokrasi kita. Politisi yang jujur nyaris tak punya peluang. Rakyat yang menolak uang dianggap aneh. Dan sistem pembiayaan politik dibiarkan tanpa perbaikan. Selama suara masih bisa dibeli, politisi akan terus merasa wajib membelinya. Selama kebutuhan jangka pendek dianggap lebih penting daripada masa depan, demokrasi akan terus digadaikan dengan amplop.

- ADVERTISEMENT -
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Maka tugas bangsa ini bukan hanya melahirkan pemimpin yang bersih, tetapi juga rakyat yang berani berkata “Suara saya tidak bisa dibeli.”

Tanpa keberanian itu, jangan kaget jika lima tahun sekali kita hanya sedang menggadaikan masa depan bangsa dengan harga selembar amplop.

*Penulis adalah pemerhati sosial politik, Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA)
Previous Article Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel resmi mengenakan rompi oranye tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Penampakan Noel Ebenezer Pakai Rompi Oranye Tahanan KPK
Next Article Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel, sebagai tersangka setelah menggelar rangkaian operasi tangkap tangan (OTT). Resmi jadi Tersangka, Si Noel Nangis Pakai Rompi Oranye KPK

Populer

Umum
Listrik Padam Total, Aceh Gelap Gulita: Sistem Transmisi Kembali Alami Gangguan
Sabtu, 15 November 2025
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
Umum
Misteri Video Andini Permata dan ‘Bocil’: Viral Tanpa Identitas, Netizen Dibohongi?
Minggu, 6 Juli 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Syariah
3 Keutamaan Tarim, Kota Seribu Wali dan Tempat ke-4 Terbaik di Dunia
Rabu, 19 Juli 2023
Aceh
Tgk Muhammad Yunus Terpilih sebagai Ketua Badan Baitul Mal Aceh
Sabtu, 15 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Rotasi Pejabat, Stagnasi Abadi: BPKS Sabang Masih Berputar di Lingkaran Gagal

Kamis, 6 November 2025
Mirza Ferdian
Opini

Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Sabtu, 1 November 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Jumat, 31 Oktober 2025
Mahmud Padang
Opini

Menanti KPK Basmi Agen Izin Usaha Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah

Jumat, 31 Oktober 2025
Riza Syahputra
Opini

Semua Orang Adalah Pelayan, Cuma Beda Siapa yang Dilayani

Kamis, 30 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?