INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Publik Bergolak, Prabowo Tampak Sebatang Kara

Last updated: Sabtu, 30 Agustus 2025 13:22 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 9 Menit
Publik Bergolak, Prabowo Tampak Sebatang Kara
#image_title
SHARE

Oleh: Adhie M. Massardi*KEMARIN kita menyaksikan dengan takjub betapa Presiden Prabowo Subianto pontang-panting hingga harus menyambangi rumah duka almarhum Affan Kurniawan untuk meredam gejolak masyarakat yang mulai tidak sabar nunggu kapan perekonomian nasional bergerak dalam kehidupan nyata, dan bukan hanya di atas kertas statistik milik pemerintah.

Contents
  • Kronologi Gejolak Publik
  • Prabowo Gagal Ubah Persepsi
  • Sel-sel Jokowi Mania

Penderitaan rakyat akibat 10 tahun salah kelola pemerintahan oleh rezim Joko Widodo mulai terasa dan bereaksi di akar rumput. Pergolakan publik muncul dipicu oleh tingkah-polah para pembesar negara, baik di eksekutif (Istana) maupun legislatif (Senayan).

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi
Pernyataan PM Sanae Takaichi Soal Taiwan Picu Gejolak Baru: Jepang Dinilai Ulangi Retorika Militerisme Lama

Di tengah penderitaan rakyat yang kian menjepit, mereka berjoget ria mamerkan segala bentuk kemewahan dan pendapatan tambahan yang luar biasa besarnya. Jabatan komisaris di BUMN dan gelar kenegaraan diobral di antara mereka.

- ADVERTISEMENT -

Rakyat di banyak kota dan daerah merespon semua tindak menyebalkan para pembesar negara itu dengan mamerkan kuatan, menggalang kedaulatan, beberapa daerah dibumbui dengan kemarahan. Bakar ban dan mobilnya sekalian.

Tetap why hanya dan langsung Presiden Prabowo sendiri yang turun meredam gejolak yang tampaknya akan bersambung pada pekan-pekan ke depan?

- ADVERTISEMENT -
Warga Jalan Kramat Oyar RT 06/04, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dikejutkan oleh penemuan seorang bayi perempuan di area pembuangan sampah pada Minggu (16/11) pagi.
Bayi Perempuan Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag di Dekat Jurang Kali Sunter

Kita sudah lama tahu, dan mudah-mudahan sekarang Prabowo juga tahu, bahwa negeri ini krisis lapisan elite penguasa yang negarawan, yang integritas dan kapasistasnya dihormati masyarakat.

Prabowo sebagai Presiden memang dikelilingi puluhan bahkan ratusan jajaran kabinet, dengan wamen dan staf khusus di mana-mana. Tapi mereka hanya badut-badut sirkus yang hanya pandai jumpalitan dan berjoget. Bukan negarawan yang tindakan dan kata-katanya didengar rakyat.

Maka ketika rakyat bergolak, tidak ada yang secara mental dan moral berani tampil depan publik lalu menjelaskan kegelisahan masyarakat, mengatakan apa yang sebenarnya terjadi di pemerintahan dan di negeri ini. 

Senam Jantung Sehat, di area car free day (CFD) Kota Banda Aceh, di kawasan Jalan Daud Beureueh, Ahad pagi (16/11).
Kak Na Ajak Masyarakat Aceh Ikut Senam Jantung Sehat

Bayangkan apa reaksi publik yang resah dan nafsu bikin rusuh jika yang muncul di hadapan mereka itu Kapolri yang anakbuahnya brutal, Panglima TNI yang semena-mena mindahkan perwira hanya karena dia putra Pak Try, atau Jaksa Agung yang dianggap ngamankan Silfester Matutina, pendukung militan Joko Widodo yang harsnya masuk penjara malah masuk (komisaris) BUMN? 

- ADVERTISEMENT -

Dahulu ada Wapres yang bisa ngatasi hal semacam ini. Misalnya Jusuf Kalla atau tokoh NU Ma’ruf Amin. Sekarang apa jadinya jika yang menghadapi masyarakat yang marah itu Wapres Gibran Widodoputra?

Benar, sebagai Kepala Negara Prabowo memang tampak sebatang kara. Sedangkan pimpinan lembaga negara lain seperti pimpinan DPR, MPR, DPD, Mahkamah Konstitusi, bahkan Mahkamah Agung, tidak sanggup secara moral dan mental mendukung Prabowo sebagai Kepala Negara saat berhadapan dengan rakyat menuntut hak-haknya sebagaimana dijanjikan Konstitusi UUD 1945.

Kronologi Gejolak Publik

Seorang pengemudi Ojol menemui ajal secara sadis dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob. Affan Kurniawan, 21 tahun, pengemudi ojek online itu, merupakan potret buram ketidakprofesionalan Polri dalam menghadapi unjukrasa.

Pertanyaannya, kenapa driver Ojol yang dilindas? Skenario siapa? Langit?

Sebab Ojol adalah organisasi yang diikat oleh rasa senasib-sependeritaan, digerakan oleh emosi akibat ketidakadilan ekonomi dan sosial. Karena itu solidaritas sesama driver Ojol luar biasa kuatnya. Banyak kejadian yang menjelaskan soal ini. 

Saya tidak terlalu yakin akan nyulut gerakan masif jika yang dilindas secara buas oleh rantis Brimob itu mahasiswa, bahkan jika menewaskan belasan orang. 

Memang selama 10 tahun di bawah rezim Joko Widodo polisi diarahkan menjadi tentakel kekuasaan. Setiap yang berbeda dengan rezim (Jokowi) dipandang sebagai musuh negara. Instrumen hukum (KUHPidana) diada-adakan untuk menjerat dan menjarakan orang-orang yang dituduh berseberangan.

Meskipun tidak semasif Kepolisian RI, kejaksaan dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebenarnya juga terasa seperti ormas Jokowi Mania (Joman) yang menganggap Joko Widodo adalah “simbol negara” yang layak dijaga kesakralannya. Maka kejahatan jenis apa pun, jika itu terkait dengan “jaringan Solo” mereka tutup mata tutup kuping.

Prabowo Subianto, yang dibuatkan jalan tol menuju Istana Kekuasaan oleh Joko Widodo asal nuntun anaknya sebagai wakil, dan kini benar-benar jadi Presiden RI, mewarisi aparatus hukum negara yang compang-camping dengan aroma tetap “Jokowi Mania”.

Persoalannya ketika Joko Widodo lengser, secara tak terduga bangkit kesadaran sosial di masyarakat yang membuat rakyat siuman dan merasa selama 10 tahun ini ternyata ditipu habis-habisan rezim Widodo.

APBN berantakan sehingga harus dilakukan desentralisai fiskal. Kepala daerah terpaksa menaikkan pajak (PBB) yang nyekik rakyat. “Mereka yang bikin rusak kenapa kami yang harus nanggung risikonya?” Begitu kata masyarakat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang memelopori bangkitnya kekuatan rakyat (people power).

Keamburadulan yang ditinggalkan Joko Widodo nyaris terjadi di semua sektor pemerintahan. Paling mencolok adalah korupsi, karena dunia internasional (OCCRP) memosisikan Joko Widodo di deretan pemimpin paling korup di muka bumi (2024). 

Pada saat hampir bersamaan Bank Dunia mengabarkan pasca Joko widodo Indonesia menjadi Negara Berpenduduk Miskin Terbanyak di dunia: 193,8 juta jiwa dari total 285,1 juta.

Prabowo Gagal Ubah Persepsi

Menarik dicatat adalah kemauan keras Prabowo untuk ngubah persepsi dirinya yang berbeda dengan Joko Widodo, pendahulunya. Pidato pelantikan yang heroik pada 20 Oktober 2024 di Gedung Parlemen menjelaskan tekadnya yang kuat untuk berbeda.

Sebenarnya beberapa langkah kebijakan yang dilakukannya membuktikan bahwa Prabowo bukan sekedar “omon-omon”. Misalnya, kehendak menyatukan segenap bangsa dipraktekan dengan memberikan amnesti dan abolisi, yang sehingga lawan-lawan Politik Joko Widodo bebas dari penjara.

Kenapa upaya Prabowo ngubah persepsi dan paradigma pemerintahannya ini gagal? Karena Prabowo “keukeuh” makai “the Widodo’s Men” dalam jajaran kabinetnya. Ini memang paradoks itu.

Di satu sisi Prabowo jungkir balik menjelaskan dan memamerkan perbedaannya dengan Joko Widodo. Tapi di sisi lain “the Widodo’s Men” berperilaku dan bertingkah, juga pernyataan dan kebijakannya, tetap mencerminkan gaya Joko Widodo, berbohong dan menistakan akal sehat. Contoh Bahlil dengan skandal gas 3 kg-nya.

Pujian Prabowo dalam beberapa kesempatan kepada jajaran kabinetnya, yang mayoritas “the Widodo’s Men” meruncingkan paradoks itu. Namun demikian, “the Widodo’s Men” di kabinet sampai sejauh ini hanya nimbulkan cemo’ohan, lelucon, dan gerundelan masyarakat.

Sel-sel Jokowi Mania

Tapi berbeda ketika hal yang sama terjadi di jajaran apartus hukum negara. Reaksi masyarakat adalah ketidakpuasan dan keadilan yang dipermainkan. Ada kemarahan di dalamnya. 

Publik jadi melihat ada “komisariat Jokowi Mania” di Kejaksaan yang secara nyata dan terbuka memaksakan diri untuk menjarakan Tom Lembong, tapi melindungi Silfester Matutina dari keharusan masuk bui.

Publik juga melihat ada “komisariat Jokowi Mania” di Kepolisian RI karena secara nyata dan terbuka polisi lebih milih ngancam penjara Roy Suryo Cs yang melaporkan dugaan Joko Widodo malsukan ijazah ketimbang nyelidiki kemungkinan Widodo menggunakan ijazah palsu sebagai syarat pencalonan jadi pejabat publik (wlikota dan gubernur).

Publik diam-diam juga merasakan adanya “komisariat Jokowi Mania” di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebab secara nyata dan terbuka lembaga anti-rasuah ini milih mengarsipkan laporan Ubedilah Badrun tentang korupsi, pencucian uang dan gratifikasi yag melibatkan anak-anak Joko Widodo (Gibran dan Kaesang) beberapa tahun lalu.

KPK juga tidak mau melanjutkan pemeriksaan kepada Bobby Nasution, menantu Joko Widodo yang jadi Gubernur Sumut, padahal dalam skandal OTT di Medan itu KPK mencokok komplotan orang-orang kepercayaan Bobby.

Lalu skandal kuota haji yang pernah geger dipansuskan DPR, oleh KPK tampaknya hanya akan dijadikan sebagai kasus penyimpangan administrasi atau sekedar gratifikasi yang melibatkan (bekas) Menteri Agama Yaqut Chiolil Qoumas sebagai otoritas penyelenggara haji dan pihak swasta biro jasa haji dan umrah.

Padahal semua orang tahu “kuota haji tambahan” dari pemerintah Arab Saudi itu melibatkan Presiden Joko Widodo dan pembicaraan detil pelaksanannya pasti dirapatkan di Istana. 

Immanuel Ebenezer alias Noel, pemimpin tertinggi Joman (Jokowi Mania)  memang sudah ditangkap. Tapi sel-selnya masih hidup dan bergerak merusak sistem kehidupan ketatanegaraan dan tata hukum di republik ini.

Semoga dengan bergolaknya masyarakat yang kian merasa kehilangan rasa keadilan di negeri ini lekas menyadarkan Presiden Prabowo Subianto, bahwa negeri ini harus dibersihkan dari virus kebohongan dan ketidakadilan yang disemai Jokowi Mania. 

*Penulis adalah Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

TAGGED:nasionalperistiwaprabowo:www.infoaceh.net
Previous Article Mohon Maaf Kalau Ada Salahku Semua Mohon Maaf Kalau Ada Salahku Semua
Next Article Sampai Kapan Geng Solo Dibiarkan Mengacau Negeri? Sampai Kapan Geng Solo Dibiarkan Mengacau Negeri?

Populer

Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc MA, alumni Dayah Darul Ulum Tanoh Mirah, Peusangan, Bireuen gagal jadi Komisioner Baitul Mal Aceh. (Foto: Ist)
Aceh
Raih Nilai Tertinggi, Alumni Tanoh Mirah Gagal Jadi Komisioner Baitul Mal Aceh
Senin, 17 November 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Kebakaran hebat melanda Pesantren Islam Ar Rabwah di Gampong Krung Lam Kareung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, pada Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Aceh
Pesantren Ar Rabwah Indrapuri Ludes Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
Senin, 17 November 2025
Mutia Kumala (63), terpilih sebagai Keuchik perempuan pertama di Kabupaten Pidie. (Foto: Ist)
Politik
Mutia Kumala Terpilih Jadi Keuchik Perempuan Pertama di Pidie
Senin, 17 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

FORMAKI menurunkan tim investigasi menelusuri potensi penyimpangan dana program saluran irigasi di Kabupaten Aceh Selatan yang diduga telah berlangsung sistematis melalui jalur Pokir Anggota DPR RI Fraksi PKB. (Foto: Ist)
Ekonomi

FORMAKI Investigasi Dugaan Pemotongan 40% Dana Saluran Irigasi Pokir DPR RI PKB di Aceh Selatan

Senin, 17 November 2025
Dinas Sosial Aceh menggelar Family Gathering 2025 pada Ahad, 16 November 2025, di Pantai Penyu 2, Lhoknga, Aceh Besar.
Umum

Dinsos Aceh Gelar Family Gathering: Perkuat Kekompakan dan Soliditas Pilar Sosial

Senin, 17 November 2025
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan ke Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 857/Gana Gajahsora di Desa Turue Cut, Kecamatan Mane, Pidie, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Umum

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Kunjungi Yonif TP 857/GG di Pidie, Tekankan Kedekatan TNI dengan Rakyat

Senin, 17 November 2025
SK penetapan Komisioner Majelis Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil. (Foto: Ist)
Aceh

Bupati Aceh Singkil Abaikan Sorotan Publik Tunjuk Adik Ipar Jadi Ketua Majelis Pendidikan

Senin, 17 November 2025
Persiraja Banda Aceh akan kembali menggelar laga kandang menghadapi Sumsel United pada Selasa (18/11) malam di Stadion H Dimurthala Lampineung. (Foto: Ist)
Olahraga

Persiraja Bersiap Jamu Sumsel United di Stadion Lampineung

Senin, 17 November 2025
Kondisi permukiman warga yang tergerus abrasi laut di Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Aceh

38 Rumah Warga Hilang Tanpa Jejak Akibat Abrasi Parah di Seunuddon Aceh Utara

Senin, 17 November 2025
DPW Alamp Aksi Aceh menyerukan Kejati Aceh mengusut dugaan pungli anggaran revitalisasi sekolah serta indikasi permainan dalam pengadaan obat-obatan melalui e-Katalog di Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Hukum

Kejati Didesak Ungkap Dugaan Pungli Anggaran Revitalisasi Sekolah dan Permainan E-Katalog Obat di Aceh Selatan

Senin, 17 November 2025
Bamus Pidie Jaya Jabodetabek menggelar Maulid Nabi Muhammad di Museum Purna Bhakti Pertiwi, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (16/11). (Foto: Ist)
Umum

Warga Pidie Jaya Peringati Maulid Nabi di TMII Jakarta

Senin, 17 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?