Banda Aceh, Infoaceh.net — Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah secara tegas melarang penggunaan sirine ‘Tot Tot Wuk Wuk’ dalam setiap kegiatan pengawalan, baik untuk pejabat VVIP maupun acara konvoi.
“Penggunaan sirine sementara dibekukan, namun penggunaan untuk pengawalan ambulans yang membawa pasien rumah sakit yang dikawal oleh Polri silakan,” tegas Irjen Marzuki Ali Senin (22/9/2025).
Menurutnya, untuk pengawalan VVIP maupun kegiatan konvoi cukup menggunakan lampu rotator tanpa perlu menyalakan sirine yang kerap mengganggu kenyamanan masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Aceh dalam acara syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara yang digelar di Aula Pesat Gatra Ditlantas Polda Aceh.
Acara turut dihadiri para pejabat utama Polda Aceh serta sejumlah pemangku kepentingan terkait.
Dalam sambutannya, Kapolda menyebutkan HUT Lalu Lintas Bhayangkara menjadi momentum penting untuk merefleksikan pengabdian satuan lalu lintas Polri.
“Usia ke-70 adalah usia yang matang, yang menunjukkan fungsi lalu lintas Polri telah menorehkan sejarah panjang dalam menjaga keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas di Indonesia, khususnya di Aceh,” ujarnya.
Tahun ini, HUT Lalu Lintas Bhayangkara mengusung tema “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas.” Tema tersebut, jelas Kapolda, menekankan pentingnya sistem transportasi yang aman, tertib, dan berkeselamatan sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Kapolda juga menekankan pentingnya modernisasi di bidang lalu lintas yang selaras dengan perkembangan teknologi, inovasi, serta pelayanan publik yang humanis.
Beberapa program prioritas yang akan dijalankan Polda Aceh antara lain: penerapan sistem tilang elektronik, digitalisasi layanan registrasi dan identifikasi kendaraan, serta pemanfaatan aplikasi daring untuk memudahkan masyarakat.
Hal ini, lanjutnya, sesuai dengan visi “Polda Aceh Meutuah, Menuju Aceh Meusyeuhu” yang menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama.
Irjen Marzuki Ali Basyah menegaskan, keberhasilan tugas polisi lalu lintas tidak dapat diraih tanpa dukungan dari seluruh elemen.
Sinergi dengan lembaga pemerintah, komunitas, mitra perbankan, hingga pelaku usaha disebutnya sebagai kunci untuk membangun budaya tertib berlalu lintas di Aceh.
“Kita ingin Aceh menjadi contoh daerah yang tertib berlalu lintas, sehingga mampu menekan angka kecelakaan dan korban jiwa di jalan raya,” ungkapnya.
Di akhir sambutan, Kapolda mengajak seluruh jajaran kepolisian, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk menjadikan HUT ke-70 ini sebagai momentum memperkuat edukasi keselamatan berkendara sekaligus meneguhkan budaya tertib berlalu lintas.
“Semoga seluruh personel lalu lintas selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia demi keselamatan bangsa dan kemajuan Indonesia,” pungkasnya.
