INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Cukup Rp2 Triliun Dikucurkan Jadi Tabungan Abadi, Semua Eks Kombatan GAM Bisa Hidup Layak

Last updated: Selasa, 7 Oktober 2025 16:44 WIB
By Samsuwar
Share
Lama Bacaan 5 Menit
Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Aceh Teuku Sukandi
SHARE

TAPAKTUAN, Infoaceh.net — Ketua Pembela Tanah Air (PeTA) Aceh Teuku Sukandi melontarkan pernyataan tajam yang mengguncang wacana publik tentang arah penggunaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh yang telah mengalir lebih dari seratus triliun rupiah sejak perdamaian Helsinki diteken.

Ia menilai, dua dekade setelah damai, janji kesejahteraan bagi para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) masih jauh panggang dari api.

TNI/Polri dan KPA-PA di Langsa Sepakat Tidak Ada Perayaan Milad GAM 4 Desember  

Padahal dengan sedikit visi dan keberanian politik, dana Otsus dapat diubah menjadi tabungan abadi yang menjamin kehidupan layak bagi mereka yang pernah berjuang di garis depan.

- ADVERTISEMENT -

“Bayangkan, jika Rp2 triliun saja dari dana Otsus dialokasikan sebagai dana tabungan abadi dalam bentuk saham syariah di Bank Aceh Syariah atau bank lokal lainnya, maka hasil bagi hasilnya bisa mencapai enam persen per tahun. Itu berarti ada Rp120 miliar setiap tahun atau Rp10 miliar setiap bulan yang bisa dibagikan kepada para mantan kombatan GAM. Cukup Rp2 Triliun, dengan jumlah 5.000 orang (data penerima bantuan BRA 3000-an mantan kombatan GAM pasca damai) tiap orang setidaknya akan menerima Rp2 juta per bulan. Itu jelas hitungan realistis, bukan sebatas mimpi,” ujar Sukandi dalam keterangan pers di Banda Aceh, Selasa (7/10).

Sukandi menyoroti bagaimana sejak 2008 hingga kini, Aceh telah menerima lebih dari Rp100 triliun dana Otsus dari pemerintah pusat berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

- ADVERTISEMENT -
Asisten I Sekdakab Aceh Besar, Farhan AP menyampaikan paparan dalam Rapat Kerja Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD-RI bersama Pemerintah Aceh yang digelar di aula lantai III Kantor Gubernur Aceh, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Pemkab Aceh Besar Desak Pencabutan Status Hutan Lindung Lampuuk

Namun, alih-alih menyejahterakan rakyat dan memperkuat perdamaian, dana raksasa itu justru lebih banyak menguap dalam proyek fisik dan belanja birokrasi yang dinilai tidak berorientasi pada keadilan sosial.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2025 mencatat Aceh masih menjadi salah satu provinsi termiskin di Sumatera dengan tingkat kemiskinan mencapai 12,33 persen, sementara pengangguran terbuka tetap tinggi.

“Ini ironi besar. Dana Otsus yang diharapkan menjadi penopang kesejahteraan dan simbol keadilan malah menjadi sumber kekecewaan. Banyak eks kombatan kini menjadi buruh, petani tanpa lahan, bahkan sebagian kembali ke hutan menjadi penambang rakyat tanpa legalitas. Perdamaian yang mahal ini tidak boleh dibiarkan menjadi sejarah tanpa kesejahteraan,” tegasnya.

Polres Gayo Lues menangkap JN (47), ayah bejat pelaku pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. (Foto: Ist)
Ayah Bejat di Gayo Lues Perkosa Anak Kandung Selama 9 Tahun Ditangkap

Sukandi menilai, momen ini sangat menentukan karena Aceh berada di penghujung masa penerimaan dana Otsus yang akan berakhir pada 2027.

- ADVERTISEMENT -

Ia menyinggung posisi strategis Muzakir Manaf (Mualem) mantan Panglima GAM yang kini menjabat sebagai Gubernur Acehsebagai sosok yang memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kesejahteraan para mantan kombatan.

“Mualem adalah simbol perjuangan dan perdamaian. Jika di masa kepemimpinannya sebagian dana Otsus bisa dialokasikan menjadi tabungan abadi untuk rakyat dan para mantan kombatan, itu akan menjadi warisan sejarah yang jauh lebih bermakna daripada sekadar membangun jalan dan gedung,” ujarnya.

Dalam pandangan Sukandi, tabungan abadi itu bukan hibah atau santunan jangka pendek, melainkan aset berkelanjutan yang dikelola secara syariah, transparan, dan memberi manfaat rutin bagi penerima. Skema itu, menurutnya, bisa menjamin stabilitas ekonomi eks kombatan dan memperkuat fondasi perdamaian Aceh secara berkelanjutan. Ia juga mengingatkan, gagasan serupa telah diterapkan di berbagai wilayah pascakonflik di dunia, seperti Timor Leste dan Irlandia Utara, di mana sebagian dana perdamaian diinvestasikan untuk memberi manfaat jangka panjang bagi eks pejuang dan masyarakat terdampak konflik.

“Kalau dana Otsus bisa dikelola dengan paradigma baru, bukan habis dalam satu tahun anggaran, tetapi tumbuh dan menghasilkan dividen bagi rakyat maka Aceh tidak lagi bergantung pada belas kasihan pusat. Itu adalah bentuk kemandirian sejati yang sejalan dengan semangat perjuangan Aceh dulu,” katanya.

Sukandi menyinggung lemahnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana Otsus selama ini. Ia menilai banyak proyek tidak menyentuh masyarakat dan berakhir sebagai catatan audit dengan temuan pemborosan.

“Sudah terlalu banyak temuan BPK yang menyebut proyek dari otsus yang tidak efektif, tidak berkelanjutan, bahkan mangkrak. Padahal, kalau Rp2 triliun saja dari dana itu dikelola dengan benar, hasilnya bisa menghidupi ribuan keluarga mantan kombatan setiap bulan,” ujarnya.

Sukandi menyampaikan seruan moral kepada pemerintah Aceh dan para elite lokal agar kembali ke semangat perdamaian yang sesungguhnya.

“Perdamaian bukan hanya tanda tangan di MoU Helsinki, tapi keberanian untuk menghadirkan keadilan ekonomi bagi rakyat yang dulu berjuang di bawah bendera Aceh Merdeka. Kesejahteraan eks kombatan adalah pondasi moral perdamaian Aceh. Jika perut mereka lapar, maka damai itu pun rapuh,” tutup Sukandi.

Pernyataan Teuku Sukandi ini menjadi pengingat keras di tengah masa senja dana Otsus. Di balik retorika pembangunan, ada luka lama yang belum sembuh yakni luka dari janji kesejahteraan yang tak kunjung nyata.

Previous Article ASN Kemenag Banda Aceh Diminta Jadi “Spionase” Deteksi Dini Konflik Keagamaan dan Rumah Tangga
Next Article Mualem Tegaskan Aceh Tolak Kebijakan Pusat Potong Dana Transfer ke Daerah

Populer

Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil menerima kunjungan 30 keuchik dari Kota Lhokseumawe di Warung Aceh Amiirah, Kuningan, Jakarta Selatan, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Nasional
Nasir Djamil Terima 30 Keuchik dari Lhokseumawe di Jakarta, Sampaikan Sejumlah Keluhan
Jumat, 21 November 2025
Pemerhati Pembangunan dan Kebijakan Publik Aceh M. Isa Alima
Ekonomi
Ganti Rugi Lahan Tol Sibanceh Jangan Tinggalkan Luka bagi Masyarakat
Jumat, 21 November 2025
Polres Langsa menggelar pertemuan dengan unsur KPA dan PA Kota Langsa, Jum'at pagi, 21 November 2025.  (Foto: Ist)
Aceh
Jelang 4 Desember, TNI/Polri dan KPA-PA di Langsa Sepakat Tidak Ada Perayaan Milad GAM 
Sabtu, 22 November 2025
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi
Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang
Jumat, 21 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Kongres Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) XIII di Jakarta menegaskan komitmen mengawal pelaksanaan UUPA sesuai MoU Helsinki. (Foto: Ist)
Umum

Kongres KMPAN Tegaskan Pengawalan UUPA Sesuai MoU Helsinki

Jumat, 21 November 2025
Umum

Dari China, Illiza Gaungkan Kembali Banda Aceh sebagai Jalur Sutra Maritim Asia Tenggara

Jumat, 21 November 2025
Hanzirwan Syah, mantan Sekretaris Tim Pemenangan Mirwan–Baital Mukadis pada Pilkada 2024. (Foto: Ist)
Umum

Oknum Mengaku Kerabat Bupati Aceh Selatan Minta Uang ke Penerima Bantuan Rumah

Jumat, 21 November 2025
Pemateri Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV tahun 2025 di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Aceh, Kamis (20/11).
Umum

Dana Desa di Aceh Belum Efektif Tekan Kemiskinan, Banyak Habis untuk Fisik

Kamis, 20 November 2025
IAD Kejati Aceh menyalurkan puluhan paket sembako kepada warga kurang mampu di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Kamis (20/11). (Foto: Ist)
Umum

IAD Kejati Aceh Salurkan Paket Sembako untuk Warga Kurang Mampu di Gampong Jawa 

Kamis, 20 November 2025
Sekda Aceh, M. Nasir Syamaun memberi sambutan di Musda JMSI Aceh yang dilaksanakan di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Rabu, 19 November 2025.
Umum

Sekda Aceh Minta Media Beri Kritikan Kontrukstif

Kamis, 20 November 2025
Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus melantik 11 Pj Keuchik untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di sejumlah gampong.
Umum

Wakil Wali Kota Lantik 11 Pj Keuchik di Sabang  

Kamis, 20 November 2025
Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah melaksanakan kunjungan kerja di Polres Pidie Jaya, Rabu, 19 November 2025.
Umum

Kunjungi Pidie Jaya, Kapolda Aceh Minta Jajarannya Ciptakan Rasa Aman Masyarakat

Kamis, 20 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?