Banda Aceh, Infoaceh.net – Provinsi Maluku Utara (Malut) berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi mencapai 34,6 persen, tertinggi di Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Patriot Bela Nusantara (DPD PBN) Aceh, Drs M Isa Alima mengapresiasi capaian luar biasa.
Ia menyebut prestasi tersebut sebagai contoh nyata keberhasilan kepemimpinan visioner yang layak ditiru oleh daerah lain, termasuk Aceh.
“Capaian ini sungguh luar biasa dan belum pernah terjadi di provinsi mana pun di Indonesia. Saya sangat salut dan bangga dengan kemajuan ekonomi Maluku Utara,” ujar Isa, yang juga mantan Anggota DPRK Pidie, dalam keterangannya kepada media di Banda Aceh, Kamis (9/10/2025).
Menurut Isa, pertumbuhan spektakuler Maluku Utara tidak lepas dari kepemimpinan yang berani dan berorientasi hasil.
Ia menilai, Sherly Tjoanda Laos gubernur perempuan yang kini memimpin provinsi Maluku Utara berhasil membawa terobosan besar dalam strategi pembangunan ekonomi daerah.
“Yang membuat saya semakin salut, Maluku Utara dinakhodai oleh seorang wanita yang visioner dan berani mengambil langkah-langkah strategis untuk kemajuan daerahnya. Ini bukti kepemimpinan yang kuat dan inovatif mampu menghasilkan perubahan nyata,” ujarnya.
Isa menjelaskan, keberhasilan Maluku Utara juga didukung oleh kemampuan daerah tersebut dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam, khususnya sektor nikel dan hilirisasinya.
Dengan mengubah orientasi ekonomi dari penjualan bahan mentah ke industri pengolahan, Maluku Utara berhasil menarik investasi besar dan menciptakan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
“Negeri kaya nikel itu mampu membalik tantangan menjadi peluang. Mereka tidak hanya mengekspor bahan mentah, tapi juga mengembangkan industri pengolahan yang menyerap tenaga kerja dan memperkuat struktur ekonomi daerah,” tambahnya.
Isa menilai, pola pembangunan seperti itu layak dijadikan acuan bagi Aceh dalam mengelola potensi besar yang dimiliki, mulai dari sumber daya alam, pariwisata, hingga sektor pertanian dan energi.
“Aceh ini kaya potensi, tapi belum dikelola secara optimal. Kita perlu belajar dari Maluku Utara — bagaimana mereka berani membuat kebijakan ekonomi yang progresif dan membuka diri terhadap investasi yang sehat,” tegasnya.
Lebih lanjut Isa berharap Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf atau Mualem dapat mengundang Gubernur Maluku Utara untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal.
“Kita ingin belajar langsung bagaimana formula keberhasilan mereka. Saya yakin, dengan kepemimpinan yang visioner, Aceh juga bisa melesat dan keluar dari stagnasi ekonomi yang berkepanjangan,” pungkasnya.
Capaian pertumbuhan ekonomi Maluku Utara sebesar 34,6 persen menempatkan provinsi itu jauh di atas rata-rata nasional yang hanya sekitar 5 persen.
Prestasi ini menjadikan Maluku Utara sebagai contoh nyata bahwa visi, keberanian, dan tata kelola yang baik mampu mengubah wajah daerah menjadi lebih maju dan berdaya saing tinggi.
