Aceh Timur, Infoaceh.net — Kabupaten Aceh Timur kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang kebudayaan. Dua karya budaya asal daerah ini, Rapa’i Bandar Khalifah dan Khanduri Jrat, berhasil direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2025 oleh Kementerian Kebudayaan RI.
Kedua tradisi khas masyarakat pesisir timur Aceh tersebut termasuk dalam daftar 17 karya budaya asal Provinsi Aceh yang diusulkan ke tingkat nasional tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Bustami menjelaskan Rapa’i Bandar Khalifah masuk dalam domain seni pertunjukan, sedangkan Khanduri Jrat berada pada domain adat istiadat, ritus, perayaan, dan sistem ekonomi tradisional.
“Sebelumnya Aceh Timur telah memiliki beberapa karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTb, yaitu Pisang Sale (2022), Muniren Reje (2023), dan Kenduri Uten (2023). Tahun ini kita menambah dua lagi, sehingga total sudah lima karya budaya Aceh Timur yang tercatat sebagai WBTb Indonesia,” ujar Bustami Ahad (12/10).
Ia menambahkan, proses seleksi penetapan WBTb berlangsung ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi dan memerlukan kesiapan data serta dokumentasi budaya yang lengkap.
“Meski terkendala anggaran, tim kita bekerja maksimal dengan semangat menjaga marwah budaya daerah. Alhamdulillah, hasilnya sangat membanggakan bagi Aceh Timur,” imbuhnya.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky,l memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tersebut.
“Saya menyampaikan selamat dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam pelestarian dan pengusulan dua karya budaya ini. Ini bukan hanya soal penghargaan, tetapi tentang upaya kita menguatkan kembali identitas dan jati diri budaya Aceh Timur,” kata Bupati Al-Farlaky.
Ia menegaskan pelestarian budaya harus menjadi bagian dari pembangunan sosial di Aceh Timur. Menurutnya, pengakuan nasional terhadap karya budaya daerah merupakan bukti bahwa Aceh Timur memiliki kekayaan budaya yang hidup dan berakar kuat di masyarakat.
“Dengan menjaga dan memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda, berarti kita menjaga keberlanjutan sejarah dan karakter bangsa. Semoga capaian ini menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus mengangkat nilai-nilai luhur warisan nenek moyang,” tutupnya.
Dengan bertambahnya dua karya budaya tersebut, Aceh Timur kini meneguhkan diri sebagai salah satu daerah dengan kekayaan budaya yang terus lestari di ujung barat Indonesia.



