Banda Aceh, Infoaceh.net – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerima gelar kehormatan adat dari Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar di Meuligoe Wali Nanggroe, Lampeuneurut, Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (12/11).
Tito dianugerahi gelar “Petua Panglima Hukom Nanggroe”, salah satu tanda kehormatan tertinggi dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh. Prosesi penyematan gelar dipimpin langsung oleh Wali Nanggroe, disaksikan oleh Wakil Gubernur Aceh, Sekda, unsur Forkopimda, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.
Acara penganugerahan ditandai dengan penyematan medali dan pemasangan selempang oleh Tgk Malik Mahmud kepada Mendagri Tito Karnavian, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi peusijuek (tepung tawari).
Dalam sambutannya, Wali Nanggroe menyebut momen tersebut sebagai peristiwa bersejarah bagi Aceh.
“Anugerah ini diberikan atas jasa dan dedikasi beliau dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat keamanan di Aceh, serta pengabdian luar biasa dalam menjaga perdamaian Aceh,” ujar Malik Mahmud.
Menurutnya, gelar “Petua Panglima Hukom Nanggroe” bermakna sebagai penasihat agung dalam bidang hukum dan keadilan bagi negeri, simbol penghormatan kepada pribadi yang memiliki integritas, kearifan, serta pengabdian bagi keadilan dan kemanusiaan.
Malik menambahkan, selama menjabat Kapolri pada 2016–2019, Tito telah menunjukkan keteladanan dan komitmen kuat dalam menegakkan hukum serta menjaga persaudaraan antar anak bangsa.
“Tito juga turut berperan dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh dan memastikan semangat MoU Helsinki terus hidup sebagai dasar pembangunan yang adil dan damai di bumi Aceh,” ujarnya.
Wali Nanggroe berharap penganugerahan ini menjadi lambang persaudaraan dan komitmen bersama untuk terus menjaga kedamaian serta persatuan di bawah ridha Allah.
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Usai penyematan gelar, Tito tampak mencium tangan Wali Nanggroe sebagai bentuk penghormatan.
“Pemberian gelar adat sebagai Petua Panglima Hukom Nanggroe Aceh merupakan kehormatan yang sangat bermakna bagi saya secara pribadi. Ini akan menjadi kenangan seumur hidup, karena diserahkan langsung oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe,” kata Tito.
Ia mengaku bangga menerima gelar dari lembaga adat yang disebutnya “sangat kredibel dan penuh nilai sejarah” di Aceh.
Tito mengenang kunjungan Malik Mahmud dan rombongan ke Jakarta beberapa waktu lalu untuk menyampaikan rencana penganugerahan gelar kehormatan tersebut.
Dalam sambutannya, Tito turut menyinggung pentingnya menjaga adat dan budaya di tengah perubahan global serta perkembangan teknologi digital.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung lembaga Wali Nanggroe sebagai benteng pertahanan adat dan budaya Aceh.
“Saya berharap lembaga ini terus menjadi perekat persatuan dan sumber inspirasi bagi pembangunan Aceh ke depan,” tutup Mendagri Tito Karnavian.



