Banda Aceh, Infoaceh.net – Rencana peluncuran pelayaran internasional lintasan Krueng Geukueh–Penang yang semula ditargetkan beroperasi pada akhir Oktober 2025, dipastikan bergeser ke awal tahun 2026.
Pemerintah Aceh kini tengah mematangkan seluruh persiapan agar pelayaran perdana tersebut dapat benar-benar siap dan beroperasi secara berkelanjutan.
Hal itu disampaikan dalam rapat pembahasan Rencana Operasional Angkutan Laut Luar Negeri yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir Syamaun di ruang rapat Sekda Aceh, Kamis (13/11/2025).
Rapat turut dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Aceh T. Faisal, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Adi Darma, Kepala Biro Administrasi Pembangunan T. Robby, pimpinan PT Pembangunan Aceh (PEMA), serta perwakilan PT ASDP Indonesia Ferry dari Banda Aceh, Singkil dan Calang.
Sekda Aceh menjelaskan, pembukaan lintasan laut Krueng Geukueh–Penang merupakan bagian dari visi-misi Gubernur Aceh untuk memperkuat konektivitas internasional dan membuka jalur ekonomi baru antara Aceh dan Malaysia.
“Gubernur meminta agar pelayaran ini segera diwujudkan. Krueng Geukueh sudah siap, kapal Aceh Hebat juga siap. Namun kita ingin pelaksanaan nanti benar-benar matang, bukan sekadar seremoni,” ujar M. Nasir.
Ia menegaskan, Pemerintah Aceh menargetkan pelayaran internasional tersebut mulai beroperasi pada Januari 2026, dengan menggunakan Kapal Aceh Hebat 1 sebagai tahap awal.
Rute baru ini akan menjadi tambahan dari trayek Calang–Sinabang tanpa mengganggu layanan yang sudah ada.
“Fokus kita tahun pertama adalah pelayanan publik. Masyarakat harus melihat bahwa janji Gubernur terkait pelayaran Krueng Geukueh–Penang benar-benar terwujud,” tambahnya.
Kadishub Aceh T. Faisal menyebutkan, jarak pelayaran Krueng Geukueh–Penang mencapai 205 mil laut. Pemerintah Aceh juga telah mengirim surat kepada Presiden RI pada Agustus lalu untuk meminta dukungan terhadap pembukaan rute lintas negara tersebut.
Menurutnya, pembahasan rute internasional ini kini sudah masuk dalam forum Indonesia–Malaysia–Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Pihak Penang Port juga telah menyatakan dukungan penuh dan siap menyediakan ruang sandar bagi kapal dari Aceh.
“Meskipun kendaraan darat masih membutuhkan kesepakatan antarnegara, pelayaran tetap bisa dijalankan untuk penumpang dan barang,” ujarnya.
Faisal menambahkan, Pelabuhan Krueng Geukueh kini telah siap secara teknis. Gudang pelabuhan sudah direhabilitasi sepenuhnya, terminal penumpang sedang dalam tahap akhir penyelesaian, dan seluruh instansi pendukung seperti Imigrasi, Karantina, dan Bea Cukai telah menyatakan kesiapan.



