Banda Aceh, Infoaceh.net – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Aceh Murthalamuddin bersama Kepala Bidang Pembinaan SMA-PKLK Syarwan Joni, menerima kunjungan Delegasi Kedutaan Besar Malaysia Jakarta yang dipimpin Dr. Hasnul Faizal bin Hushin Amri, Menteri Kedutaan (Pendidikan), didampingi Encik Abdul Aziz Abdullah, Atase Pendidikan.
Pertemuan berlangsung di ruang Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Ahad (23/11) dalam suasana hangat dan penuh diskusi strategis mengenai peluang kolaborasi pendidikan Aceh–Malaysia.
Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Kedutaan Malaysia memaparkan berbagai program pengembangan kapasitas yang dapat dimanfaatkan guru, siswa, hingga kepala sekolah di Aceh.
Mulai dari special certificate bidang vokasi dan teknis, pelatihan guru di universitas pendidikan terkemuka seperti UPSI, hingga staff attachment bagi kepala sekolah yang memungkinkan mereka mempelajari manajemen pendidikan di Malaysia selama satu hingga tiga pekan.
Encik Abdul Aziz menjelaskan bahwa Malaysia saat ini tengah mengembangkan konsep edu-tourism, di mana sekolah dan universitas menjadi destinasi kunjungan pendidikan internasional.
“Banyak sekolah teknik, sekolah sukan (olahraga), hingga sekolah model yang siap menerima delegasi Aceh. Kami ingin membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya,” ujarnya.
Murthalamuddin menyambut antusias berbagai tawaran tersebut. Ia menegaskan bahwa Aceh memiliki kebutuhan besar untuk memperkaya pengalaman internasional para pendidik. Menurutnya, kebijakan dan praktik pendidikan Malaysia patut dijadikan pembelajaran.
“Saya ingin kepala sekolah dan guru kita merasakan langsung bagaimana sekolah-sekolah di Malaysia dikelola. Bagaimana supervisi dilakukan, bagaimana hubungan guru dan kepala sekolah dibangun, dan bagaimana manajemen pendidikan diterapkan secara konsisten,” ungkapnya.
Ia menilai pengalaman langsung tersebut akan memperluas wawasan pendidik Aceh dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Selain itu, Murthalamuddin juga menyoroti peluang kerja sama bagi siswa SMK, khususnya bidang otomotif, teknik, dan vokasi. Ia berharap terbangun peluang magang atau pelatihan di perusahaan Malaysia yang relevan dengan kebutuhan industri.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat mempercepat realisasi kerja sama. Delegasi Malaysia akan diundang pada rapat besar kepala SMA/SMK akhir November untuk memberikan paparan khusus secara tatap muka dan daring. Kepala sekolah serta guru BK akan ikut dilibatkan agar informasi lebih merata dan komprehensif.
Pertemuan ini menjadi langkah awal pembukaan gerbang kolaborasi Aceh–Malaysia di bidang pendidikan, dengan harapan dapat memperkuat kualitas sumber daya manusia Aceh melalui sistem pendidikan yang lebih modern, terbuka, dan berorientasi global.



