Banda Aceh, Infoaceh.net – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh di Lapangan Blang Padang, Senin (24/11/2025), berlangsung meriah dan penuh kekhidmatan.
Ribuan jamaah hadir sejak pagi untuk mengikuti zikir, selawat, dan tausyiah yang menjadi inti acara.
Dalam kegiatan Maulid Akbar tersebut, Pemko Banda Aceh menghadirkan penceramah nasional Ustaz Derry Sulaiman, seorang da’i yang juga dikenal sebagai seniman dan mantan musisi.
Dalam ceramahnya, Ustaz Derry mengingatkan jamaah bahwa bukti tertinggi cinta kepada Allah SWT adalah dengan mencintai dan mengikuti Rasulullah SAW. Ia menyebutkan umat Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan besar yang bahkan dibanggakan Allah kepada para nabi terdahulu.
“Saking hebatnya umat Nabi Muhammad, para nabi pun ingin seperti kita. Kita datang belakangan, tapi dijanjikan masuk surga lebih awal,” ujarnya.
Ustaz Derry juga menekankan, umat Rasulullah SAW memiliki dua sifat utama yang membuat mereka dimuliakan: bersyukur ketika diberi kenikmatan, dan bersabar ketika diuji.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa iman, kelembutan hati, dan pemahaman agama harus terus diperkuat.
“Allah SWT menciptakan umat yang tidak ingin umatnya lama-lama tinggal di dunia karena sudah disiapkan surga. Kecintaan Allah kepada kita sangat besar,” tambahnya.
Ajak Umat Hidupkan Sunnah dan Jadikan Profesi sebagai Dakwah
Dalam tausyiahnya, Ustaz Derry mengingatkan setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah melalui profesi masing-masing.
“Pendakwah bukanlah sebuah profesi. Apa pun pekerjaan kita, tetap wajib berdakwah. Pejabat berdakwah dengan kebijakan, seniman berdakwah dengan karya-karya,” tuturnya.
Ia kemudian mencontohkan perjalanan pribadinya dalam berdakwah melalui seni. Saat ini ia tengah menggarap karya spiritual besar, yaitu melukis 30 juz Al-Qur’an di atas kanvas—sebuah proyek yang diklaim akan menjadi lukisan pertama di dunia. Hingga kini, ia telah menyelesaikan 20 juz.
Dunia Sementara, Akhirat Selamanya
Di hadapan ribuan jamaah, dai bernama lengkap Deri Guswan Pramona itu menegaskan pentingnya memperbaiki iman sebelum datangnya kematian.
Seluruh karya seni dan syair lagu yang ia buat kini diarahkan untuk mengingatkan manusia agar tidak terbuai oleh dunia.
“Dunia sementara, akhirat selamanya. Jangan sampai kita tertipu oleh gemerlap dunia,” pesannya.
Peringatan Maulid ini ditutup dengan pembacaan doa, santunan untuk anak yatim, serta pembagian hidangan khas maulid yang disajikan oleh sejumlah instansi pemerintah dan komunitas masyarakat.



