Banda Aceh, Infoaceh.net — Ketua dan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh masa bakti 2025–2029 resmi dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, dalam sebuah seremoni di Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh, pada Senin malam (24/11/2025).
Pelantikan tersebut menandai dimulainya era kepemimpinan baru di bawah Saiful Bahri atau Pon Yaya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan rasa optimisnya KONI Aceh di bawah kepemimpinan Pon Yaya mampu melanjutkan program pembinaan atlet yang selama ini sudah berjalan baik.
“Insya Allah Pon Yaya akan mampu melanjutkan pembinaan atlet sehingga prestasi olahraga Aceh bisa semakin baik ke depan,” ujar Marciano.
Ia juga mengapresiasi sinergi antara KONI Aceh dan Pemerintah Aceh yang dinilai menjadi kunci bagi peningkatan prestasi olahraga daerah.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menegaskan kemajuan olahraga Aceh hanya bisa dicapai melalui kerja nyata, disiplin dan dukungan anggaran yang memadai.
“Saya rasa pengurus kali ini mampu menjalankan organisasi dengan baik. Tapi dalam bidang olahraga bukan hanya kemampuan yang dibutuhkan, harus ada uang untuk mendukung usaha kita,” kata Mualem.
Ia memastikan Pemerintah Aceh akan memberikan dukungan maksimal.
“Pemerintah Aceh pasti mendukung dan memberi semangat. Kami akan berikan dana secukupnya, karena tanpa dukungan anggaran, olahraga tidak akan maksimal,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mualem mengenang masa kepemimpinannya di KONI Aceh, termasuk keberhasilan meraih delapan medali emas pada PON 2016 di Jawa Barat dan perjuangan menjadikan Aceh sebagai tuan rumah PON 2024.
“Binalah anak-anak Aceh yang punya bakat. Rangkul generasi muda agar mereka berkiprah dalam olahraga, bukan terjebak kegiatan negatif,” pesannya.
Pon Yaya Tegaskan Tugas Berat: Pertahankan Peringkat Enam PON
Ketua KONI Aceh, Saiful Bahri (Pon Yaya), dalam sambutannya menegaskan pengurus baru memikul tanggung jawab berat. Salah satunya mempertahankan posisi Aceh di peringkat enam besar nasional pada PON tahun 2028 mendatang di NTB-NTT.
“Kami butuh sentuhan pemerintah Aceh karena tugas ke depan semakin berat. Kami harus mempertahankan peringkat enam nasional,” ujarnya.
Pon Yaya juga mengungkapkan dirinya terpilih secara aklamasi berkat dukungan penuh dari seluruh pengurus provinsi cabang olahraga.
Politisi Partai Aceh ini menyampaikan apresiasi kepada almarhum Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak, mantan Ketua KONI Aceh 2022-2026, yang dinilainya telah meletakkan fondasi kuat bagi organisasi.
“Kami masuk KONI saat prestasi ada di posisi enam nasional. Tidak bisa kerja hanya bicara di kedai kopi. Pengurus harus bekerja nyata agar tidak malu dengan pengurus sebelumnya,” tegasnya.
Fokus Persiapan Pra PORA dan PORA di Aceh Jaya
Saat ini KONI Aceh sedang melaksanakan Pra PORA, sementara PORA dijadwalkan berlangsung tahun depan di Aceh Jaya. Sejumlah venue dilaporkan sudah memasuki tahap akhir pengerjaan.
Pelantikan pengurus baru ini membawa harapan besar bagi masyarakat Aceh. Banyak pihak menanti terobosan-terobosan baru dalam pembinaan atlet, peningkatan infrastruktur olahraga, serta penguatan manajemen organisasi agar Aceh mampu terus melahirkan atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.



