Banda Aceh, Infoaceh.net — Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerja sama dengan UNICEF dan Baitul Mal Aceh menyelenggarakan Pelatihan Penguatan Kapasitas Amil Baitul Mal Aceh dalam rangka penerapan Monitoring, Evaluation, and Learning (MEL) untuk mengoptimalkan tata kelola zakat dan infak.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, pada Kamis–Jumat, 27–28 November 2025, di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh. Kegiatan diikuti 30 Amil Baitul Mal Aceh.
Kepala Perwakilan UNICEF FO Aceh, Andi Yoga Tama dalam menjelaskan Baitul Mal Aceh merupakan lembaga yang mengelola zakat, infak, wakaf, serta harta keagamaan lainnya secara amanah dan sesuai dengan prinsip syariat Islam.
UNICEF telah bermitra dengan Baitul Mal Aceh sejak 2017 dengan fokus pada dukungan kebijakan dan peningkatan kapasitas, terutama untuk mendorong agar lebih banyak dana ZISWAF disalurkan pada program-program yang berdampak bagi kesejahteraan anak di Aceh.
“Kolaborasi tersebut diawali dengan serangkaian penelitian untuk mengidentifikasi jenis dana yang bersifat fleksibel dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan berbagai indikator kesejahteraan anak,” kata Andi.
Ia menambahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kategori dana yang lebih mudah dialokasikan untuk program peningkatan kualitas hidup anak.
“Dalam konteks ini, Baitul Mal Aceh berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta menyalurkan dana kepada penerima manfaat yang memenuhi kriteria. Sehingga turut berkontribusi pada pembangunan di Aceh,” ujarnya.
Anggota Badan Baitul Mal Aceh, Tgk Junaidi, saat membuka acara tersebut menuturkan tahun 2024, Baitul Mal Aceh berhasil menghimpun dana Ziswaf (Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Wakaf) sebesar Rp95,5 miliar.
Penyaluran dana yang luas tersebut menuntut proses monitoring, evaluasi dan pembelajaran yang sistematis.
“Melalui mekanisme MEL, lembaga dapat menilai sejauh mana penyaluran dana telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengukur objektivitas pemilihan mustahik, serta mengidentifikasi perubahan nyata yang terjadi pada penerima manfaat setelah memperoleh bantuan,” kata Tgk Junaidi.
Ia menambahkan pelatihan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta mengenai perencanaan monitoring dan evaluasi, penggunaan berbagai instrumen MEL, serta penyusunan laporan yang sistematis dan akuntabel.
“Penguatan kapasitas ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan zakat dan infak melalui Baitul Mal Aceh,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan penyaluran zakat ke depan dapat lebih efektif dibandingkan tahun sebelumnya. Evaluasi atas program yang telah berjalan menjadi dasar perbaikan sehingga pelaksanaan di tahun 2026 dapat lebih optimal.
“Kami juga berharap seluruh pihak dapat terus menjalin kerja sama yang baik sehingga kebutuhan masyarakat dapat terlayani secara lebih tepat dan menyeluruh,” pungkasnya.



