Aceh Besar, Infoaceh.net – Umat Islam dapat tergolong sebagai orang-orang yang mencintai Allah apabila mereka mengikuti seluruh jejak langkah Nabi Muhammad SAW.
Cara tersebut hanya dapat dilakukan jika umat benar-benar memahami ajaran, keteladanan, akhlak, dan etika dakwah Rasulullah.
Demikian disampaikan Kasi Bimbingan dan Pelatihan UPTD Pembinaan dan Pengembangan Quran (PPQ) Dinas Syariat Islam Aceh, Tgk HT Mardhatillah SHI MH, dalam khutbah Jum’at di Masjid Hikmatullah Dusun Tgk Malem, Komplek PU Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Jum’at (28/11/2025) bertepatan 7 Jumadil Akhir 1447 Hijriah.
Menurutnya, jika bukti mencintai Allah adalah mengikuti Nabi, maka bukti cinta kepada Nabi adalah mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Ia menegaskan, Rasulullah SAW telah menyampaikan dalam hadis bahwa siapa pun yang mengamalkan satu sunnah saja, maka ia telah dianggap sebagai orang yang mencintai Nabi.
“Apalagi jika mampu mengamalkan seluruh sunnah Rasulullah dalam setiap gerak langkah kehidupan,” ujarnya.
Bershalawat: Bukti Nyata Cinta kepada Nabi
Tgk Mardhatillah menambahkan bahwa salah satu bukti cinta kepada Rasulullah adalah memperbanyak shalawat.
Seseorang yang mencintai orang lain pasti sering menyebut namanya, demikian pula orang yang mencintai Nabi akan sering bershalawat.
“Orang-orang yang banyak bershalawat menunjukkan bahwa dalam dirinya terdapat cinta yang besar kepada Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Ia mengutip pernyataan Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin: “Siapa saja yang cinta pada sesuatu, maka dengan pasti ia akan memperbanyak menyebutnya dan menyebut hal-hal yang berkaitan dengannya.”
“Inilah puncak kecintaan seorang umat,” tambah Sekretaris Harian LPTQ Aceh itu.
Menurutnya, umat yang benar-benar cinta kepada Rasulullah akan menjadikan shalawat sebagai ucapan yang paling sering keluar dari lisannya.
Dalam khutbahnya, T Mardhatillah menjelaskan bahwa membuktikan cinta kepada Allah berarti mengikuti dan taat kepada Rasulullah dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, muamalah hingga pergaulan (mu’asyarah).
Sementara itu, bukti cinta kepada Nabi ditunjukkan dengan menghidupkan sunnah-sunnahnya, meski hanya satu, namun sangat dianjurkan untuk mengamalkannya sebanyak mungkin.
“Salah satu cara meningkatkan ketakwaan dan keimanan adalah dengan mencintai Nabi Muhammad dan meneladani apa yang beliau lakukan, baik dalam ucapan, tindakan, maupun perilaku sehari-hari,” tegasnya.
Ia melanjutkan, meneladani Nabi merupakan langkah awal untuk membangun kecintaan kepada Allah SWT. Melalui ajaran Rasulullah, umat dapat mengenal Allah sebagai satu-satunya Zat yang layak disembah dan tidak memiliki sekutu.
“Oleh karena itu, Allah menegaskan bahwa bila umat Islam benar-benar mencintai-Nya, maka ikutilah seluruh tingkah laku Rasulullah. Dan untuk bisa mengikutinya, kita harus terlebih dahulu mencintai beliau,” pungkas Ketua Forum Ukhuwwah Qari dan Hafizh Aceh (FUQAHA) tersebut.



