Aceh Tamiang, Infoaceh.net – Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Pasukan Brimob I membuka dapur lapangan untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.
Layanan ini mulai beroperasi pada Kamis malam, 4 Desember 2025, dan dipusatkan di kompleks Islamic Center Aceh Tamiang.
Sejak beroperasi, mobil dapur lapangan tersebut langsung diserbu warga. Anak-anak, orang dewasa hingga lanjut usia terlihat mengantre tertib membawa piring dan wadah makanan. Mereka menerima paket nasi hangat lengkap dengan lauk mi instan dan telur yang disajikan langsung dari Mobil Dapur Lapangan Brimob.
“Kami prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kami di Aceh Tamiang. Semoga kita semua diberi kesabaran dan keikhlasan menghadapi bencana ini. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua,” ujar Danpas Brimob I, Brigjen Pol Anang Sumpena, saat meninjau langsung pelaksanaan dapur lapangan.
Bagi warga, keberadaan dapur umum ini tidak hanya memenuhi kebutuhan makan di tengah keterbatasan akibat banjir, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepedulian negara.
Suasana kebersamaan tampak tercipta, di mana para pengungsi saling menyapa dan menguatkan satu sama lain.
Sementara Brimob Polda Aceh juga mengoperasikan dapur umum tambahan untuk 120 pengungsi di Islamic Centre, Kuala Simpang.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, pada Jumat, 5 Desember 2025. Dapur umum tersebut dipimpin Danyon Penugasan Penanganan Banjir Aceh Tamiang, Kompol Muzakir.
“Brimob Polda Aceh saat ini telah membuka dapur umum untuk 120 orang pengungsi di Islamic Centre, Kuala Simpang. Pengungsi tersebut terdampak hidrometeorologi pasca banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang beberapa hari lalu,” ujar Kabid Humas.
Keberadaan dapur umum ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang merasa sangat terbantu di tengah situasi darurat. Pendirian dapur umum juga turut ditinjau Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Ari Wahyu Widodo, bersama sejumlah pejabat lainnya.
Upaya Brimob melalui pendirian dapur lapangan dan dapur umum ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap pemerintah daerah dalam penanganan darurat banjir, sekaligus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak tetap terpenuhi.



