Bireuen, Infoaceh.net — Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) membantu pemulihan pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Salah satu langkah prioritas yang kini dilakukan ialah pemasangan jembatan Bailey oleh Personel Yon Zipur 16/DA sebagai solusi darurat untuk membuka kembali akses transportasi yang terputus akibat rusaknya sejumlah jembatan permanen.
Pemasangan jembatan Bailey mulai dikerjakan pada Jum’at (5/12/2025), setelah banjir besar menyebabkan lumpuhnya berbagai jalur utama, menghambat mobilitas warga, distribusi logistik, hingga proses penanganan darurat.
Kodam IM bersama pemerintah daerah dan BPBD mengerahkan personel zeni serta perlengkapan jembatan darurat ke titik-titik kritis yang terdampak.
Empat Lokasi Jadi Prioritas
Hingga kini, percepatan pemulihan infrastruktur terus dilakukan di empat titik jembatan yang rusak:
1. Jembatan Teupin Reudeup – Awe Geutah (Peusangan Selatan, Bireuen). Progres pemasangan jembatan Bailey—yang menjadi jalur alternatif penghubung Bireuen–Lhokseumawe—telah mencapai 50 persen tahap perakitan. Jembatan milik Dinas PU itu merupakan akses penting bagi mobilitas masyarakat.
2. Jembatan Teupin Mane (Kecamatan Juli, Bireuen). Seluruh material jembatan untuk jalur utama Bireuen–Takengon telah selesai diloading di lokasi dan siap memasuki tahap pemasangan struktur.
3. Jembatan Kutablang (Bireuen). Termasuk jalur vital penghubung Bireuen–Lhokseumawe, saat ini sedang dalam proses pendorongan material menggunakan inventaris darurat Zidam Iskandar Muda.
4. Jembatan Jeurata (Penghubung Pidie–Takengon, Aceh Tengah). Telah memasuki tahap pendorongan material dengan dukungan peralatan dari Yonzipur 16/DA.
Keempat jembatan ini memiliki fungsi strategis dalam memperlancar arus logistik, evakuasi, serta pemulihan aktivitas sosial-ekonomi masyarakat.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, menyebut pemasangan jembatan Bailey sebagai langkah cepat untuk memulihkan jalur transportasi yang lumpuh.
“Pemasangan jembatan Bailey ini adalah solusi taktis untuk membuka kembali jalur yang terputus akibat banjir. Kami bergerak cepat agar masyarakat tidak terlalu lama terhambat mobilitasnya, terutama untuk akses bantuan, evakuasi, dan distribusi kebutuhan pokok,” ujarnya.
Ia menegaskan Kodam IM akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan instansi terkait agar proses penanganan berjalan optimal.
“Kodam IM berkomitmen hadir dalam setiap fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan. Kami berharap pemasangan jembatan darurat ini dapat mempercepat normalisasi akses transportasi dan membantu masyarakat kembali beraktivitas dengan aman,” tambahnya.
Pangdam mengingatkan seluruh personel untuk bekerja cepat dan tepat sambil mengutamakan keselamatan dalam proses pemasangan.
Di berbagai titik terdampak, masyarakat menyambut positif kehadiran jembatan Bailey. Warga menilai jembatan darurat ini memberikan harapan baru karena jalur yang sebelumnya terputus total kini mulai dapat dilalui kembali.
Pemasangan jembatan dilakukan secara bertahap oleh personel zeni, aparat kewilayahan, serta didukung penuh oleh pemerintah daerah.
Kodam IM juga terus memantau kondisi infrastruktur lain yang berpotensi terdampak banjir susulan dan menyiagakan personel untuk respons cepat apabila terjadi kerusakan tambahan.
Upaya percepatan ini menjadi bukti nyata komitmen Kodam IM dalam membantu kesulitan masyarakat dan menjaga stabilitas wilayah.
Kodam memastikan dukungan penuh hingga seluruh akses vital di wilayah terdampak banjir dapat pulih sepenuhnya.



