Meureudu, Infoaceh.net – Upaya percepatan penanganan pascabanjir di Kabupaten Pidie Jaya terus dilakukan secara maksimal. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pemanfaatan gajah jinak untuk membersihkan material berat yang sulit dijangkau alat berat, seperti tumpukan kayu, pepohonan tumbang dan endapan lumpur.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto menjelaskan Polres Pidie Jaya bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dengan mengerahkan empat ekor gajah jinak guna membantu proses pembersihan di sejumlah titik terdampak banjir.
Penggunaan gajah dinilai sangat efektif karena kemampuan dan kekuatannya dalam menarik material besar serta menjangkau area yang sulit diakses.
“Empat ekor gajah milik BKSDA Aceh mulai hari ini hingga satu minggu ke depan dikerahkan untuk mempercepat pembersihan timbunan kayu dan material berat yang terbawa arus banjir beberapa waktu lalu,” ujar Kabid Humas.
Kegiatan pembersihan pada Senin, 8 Desember 2025, dipusatkan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, salah satu titik yang paling parah terdampak.
Dengan dukungan tenaga gajah, proses penarikan material besar dapat dilakukan lebih cepat.
Melalui kolaborasi antara Polres Pidie Jaya, BKSDA Aceh, serta unsur terkait lainnya, diharapkan proses pemulihan wilayah terdampak banjir dapat berjalan lebih optimal sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali pulih.
“Semoga wilayah ini segera bersih dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal,” tutup Kabid Humas.



