INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Aceh

Tanpa Status Bencana Nasional, Negara Menambah Derita Korban Banjir di Aceh-Sumatera

Last updated: Minggu, 14 Desember 2025 02:36 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 4 Menit
Tagar #SaveSumatera dan #TetapkanBencanaNasional, yang menyerukan agar pemerintah segera menetapkan status Bencana Nasional untuk Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
SHARE
Banda Aceh, Infoaceh.net — Bencana besar banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa waktu terakhir, hingga kini belum juga ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh pemerintah pusat.
Padahal, dampak yang ditimbulkan telah meluas, memakan korban jiwa lebih seribu Orang meninggal dunia, melumpuhkan infrastruktur, serta membuat ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.
Di berbagai daerah terdampak, kondisi pengungsi masih jauh dari kata layak.
Hingga hari ini, sejumlah korban bencana dilaporkan masih mengalami kesulitan mendapatkan bahan makanan, air bersih, layanan kesehatan, serta obat-obatan.
Bahkan, tidak sedikit warga yang mengaku belum tersentuh bantuan sama sekali, terutama mereka yang berada di wilayah terpencil dan terisolasi akibat rusaknya akses jalan dan jembatan.
Situasi ini memunculkan kegelisahan dan kemarahan publik. Sejumlah warga sipil, relawan, dan pegiat kemanusiaan menilai penanganan bencana berjalan lamban dan tidak sebanding dengan skala kerusakan yang terjadi.
Kekecewaan semakin menguat ketika pemerintah dinilai menolak atau membatasi bantuan asing dari luar negeri, baik dari komunitas internasional maupun lembaga kemanusiaan asing, dengan alasan negara masih mampu mengatasi bencana secara mandiri.
“Di satu sisi pemerintah dengan mudah menyatakan ‘negara mampu mengatasi’, seolah semua terkendali. Namun di sisi lain, ketika berhadapan langsung dengan rakyat yang menjadi korban, yang terdengar justru permintaan Presiden agar masyarakat bersabar, dengan alasan keterbatasan kemampuan negara,” ujar seorang warga Banda Aceh yang aktif dalam penggalangan bantuan, Sabtu (13/12).
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto di Bener Meriah yang menyebut pemerintah “tidak memiliki tongkat Nabi Musa” untuk menyelesaikan persoalan secara instan juga menuai kritik tajam.
Bagi para korban dan relawan, pernyataan tersebut dinilai tidak empatik, melukai perasaan masyarakat yang sedang berjuang bertahan hidup di tengah keterbatasan.
“Korban bencana tidak menuntut keajaiban. Mereka hanya ingin makan, minum, obat, dan tempat berlindung yang layak. Ini soal kemanusiaan, bukan soal harga diri atau gengsi negara,” kata seorang relawan kemanusiaan di Aceh Utara.
Sejumlah elemen masyarakat sipil menilai bahwa mempertahankan “harga diri” dengan menolak bantuan luar, sementara di lapangan masih ada warga yang kelaparan dan sakit tanpa penanganan memadai, justru berpotensi memperpanjang penderitaan rakyat.
Kritik keras pun bermunculan di media sosial dan ruang publik, menuntut pemerintah agar lebih terbuka, rendah hati, dan mengutamakan keselamatan warga.
Sebagai bentuk kepedulian dan tekanan moral kepada penguasa, warga sipil dari berbagai daerah mulai menggalang dukungan melalui kampanye digital dan aksi solidaritas.
Salah satunya melalui penyebaran flyer bertagar #SaveSumatera dan #TetapkanBencanaNasional, yang menyerukan agar pemerintah segera menetapkan status Bencana Nasional untuk Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Seorang warga sipil yang turut menginisiasi gerakan tersebut menegaskan bahwa upaya ini murni dilandasi niat kemanusiaan.
“Saya bukan siapa-siapa, hanya warga biasa. Saya hanya mengajak saudara-saudara yang masih punya kepedulian untuk bersuara. Jika penetapan Bencana Nasional dilakukan, maka bantuan, anggaran, dan sumber daya akan jauh lebih besar dan cepat,” ujarnya.
Ia berharap, tekanan publik dan suara hati nurani masyarakat dapat “melunakkan hati para penguasa” di negeri ini, agar kepentingan korban benar-benar menjadi prioritas utama, bukan sekadar narasi politik dan pencitraan.
Dalam seruannya, warga tersebut juga mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad SAW sebagai pengingat moral bagi semua pihak: “Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Bagi para korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, penetapan status Bencana Nasional bukan sekadar istilah administratif.
Ia dipandang sebagai pintu masuk untuk penanganan yang lebih serius, terkoordinasi, dan berkeadilan—demi menyelamatkan nyawa dan masa depan ribuan rakyat yang kini menggantungkan harapan pada kepedulian negara.
Previous Article Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Raih Akreditasi Unggul  
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Aceh
Tanpa Status Bencana Nasional, Negara Menambah Derita Korban Banjir di Aceh-Sumatera
Minggu, 14 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Nasional
Sudah Lebih Seribu Orang Meninggal Korban Banjir Sumatera, Paling Banyak di Aceh
Sabtu, 13 Desember 2025
Aceh
100 Ribu Lebih Korban Banjir di Aceh Utara Belum Ada Tempat Penampungan
Minggu, 14 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Presiden Prabowo Subianto mendengar curhat pengungsi korban banjir dan longsor di posko pengungsian Masjid Besar Al-Abrar, Aceh Tengah, Jum'at (12/12). (Foto: Ist)
Aceh

Pengungsi di Aceh Tengah Curhat Rumah Rusak, Prabowo Janji Bangun Hunian Sementara-Tetap

Sabtu, 13 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menerima bantuan internasional gelombang kedua dari Malaysia yang tiba di Aceh untuk membantu korban banjir dan longsor. (Foto: Ist)
Aceh

Bantuan Internasional Gelombang II dari Malaysia Tiba di Aceh: 3 Ton Obat-Cokelat dan Relawan Medis

Jumat, 12 Desember 2025
Pertanyaan publik mengenai besarnya dana pemerintah untuk penanganan banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh kian mengemuka. (Foto: Ist)
Aceh

Berapa Dana Pusat dan Provinsi untuk Banjir Aceh? Pemerintah Diminta Jujur

Jumat, 12 Desember 2025
Aceh

Kapolri Kirim Kapal Rawa Bantu Penyeberangan di Jembatan Putus Kuta Blang Bireuen

Jumat, 12 Desember 2025
Pemerintah Aceh mengeluarkan imbauan keras terkait larangan mengambil kayu yang berserakan di kawasan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh. (Foto: Ist)
Aceh

Gubernur Aceh Larang Pengambilan Kayu di Lokasi Banjir: Bagian dari Barang Bukti Penyelidikan  

Jumat, 12 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem meminta pemerintah pusat untuk membuka akses bantuan internasional. (Foto: Ist)
Aceh

Gubernur Mualem Minta Pemerintah Pusat Buka Akses Bantuan Internasional ke Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Jumlah korban akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Aceh terus bertambah. (Foto: Ist)
Aceh

Sudah 407 Orang Korban Meninggal Banjir Aceh, Hampir 2 Juta Warga Terdampak  

Jumat, 12 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem, Rabu malam (10/12) mengumumkan perpanjangan status masa tanggap darurat bencana Aceh hingga 14 hari ke depan. (Foto: Ist)
Aceh

Gubernur Mualem Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?