Takengon, Infoaceh.net — Derita warga di Dataran Tinggi Tanah Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah, belum berakhir meski Presiden RI Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri telah berkunjung ke wilayah tersebut pascabencana banjir bandang dan longsor beberapa hari lalu.
Tokoh masyarakat Gayo, Bardan Sahidi, menilai kunjungan Kepala Negara belum diikuti dengan langkah nyata yang mampu menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di lapangan.
Hingga kini, sebagian warga masih terisolasi akibat rusaknya akses jalan dan jembatan, bahkan terancam kekurangan pangan.
“Warga Gayo masih terisolasi dan terancam kelaparan karena akses jalan dan jembatan yang rusak. Kondisi ini sangat memprihatinkan,” kata Bardan, dalam keterangannya kepada Infoaceh.net, Senin (15/12).
Menurutnya, warga di sejumlah kampung terdampak sangat membutuhkan bantuan darurat berupa bahan makanan, air bersih, serta obat-obatan.
Selain itu, perbaikan infrastruktur menjadi kebutuhan utama agar aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali berjalan normal.
Bardan menegaskan, setelah hampir tiga pekan bencana banjir dan longsor melanda wilayah Tanah Gayo, kunjungan Presiden seharusnya menjadi momentum awal dimulainya tahap rehabilitasi dan rekonstruksi secara serius.
“Kunjungan Kepala Negara yang disambut gegap gempita masyarakat bukan sekadar seremonial atau swafoto. Ini seharusnya menjadi momentum memulai rehabilitasi dan rekonstruksi. Jika tidak segera ditangani, Aceh Tengah bisa benar-benar terkurung,” tegas mantan Anggota DPRA dua periode tersebut.
Ia mengingatkan setiap keterlambatan penanganan berpotensi menimbulkan korban jiwa.
“Satu nyawa itu sangat berarti bagi kami. Jangan dikira setelah Presiden datang ke Bener Meriah dan Takengon, penderitaan warga langsung berakhir,” ujarnya.
Bardan mengakui pemerintah telah menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak. Namun, bantuan tersebut dinilai masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga yang terdampak bencana.
“Harapan kami masyarakat Tanah Gayo, pemerintah bisa lebih cepat, lebih serius, dan lebih efektif dalam menangani bencana ini. Jangan sampai warga terus menunggu dalam kondisi serba terbatas,” katanya.
Hingga kini, sebagian warga Gayo masih hidup dalam keterbatasan, terisolasi akibat putusnya jalur transportasi, serta bergantung pada bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret agar penderitaan berkepanjangan masyarakat di Dataran Tinggi Tanah Gayo dapat segera diakhiri.



